Taeyong terus memandang Hani yang sedang sibuk menulis didalam kelasnya. Tak ia hiraukan lehernya yang pegal karena mendongak. Dari lapangan basket outdoor ini dapat terlihat jelas Hani yang duduk disamping jendela kelasnya dilantai 3. Jendela yang dibiarkan terbuka membuat rambut Hani berterbangan dan sesekali menutupi wajahnya.
Sejak kejadian ciuman ice cream kemarin Taeyong tak henti-hentinya memikirkan Hani. Ia ingin merasakan lembutnya bibir itu lagi. Taeyong tersenyum kecil saat melihat Hani tertawa dengan temannya.
Kring... Bel istirahat berbunyi. Taeyong sudah membolos empat jam pelajaran hanya untuk memandangi gadisnya. Oh, bahkan sekarang Taeyong sudah menganggap Hani gadisnya.
"Hani, kurasa Taeyong sunbae menatap kearahmu terus." Kata Seunghee sambil menunjuk Taeyong dengan dagunya. Hani yang sedang membereskan alat tulisnya langsung menengok dan melihat Taeyong yang tengah menatapnya intens. Hani mengerutkan keningnya. Sejak kapan ia disana?
Taeyong mengintruksikan Hani agar menghampirinya dengan melambaikan tangannya. Hani menunjuk dirinya sendiri sambil berkata. "Aku?" Walaupun tak didengar Taeyong. Taeyong mengangguk.
"Seunghee, aku tidak ikut ke kantin. Kau ke kantin saja dengan Mark." Kata Hani. Ia lalu langsung berlari keluar kelas.
Hani menghampiri Taeyong dengan napas tersengal. Ia berlari menuruni tangga dari lantai 3. Entah mengapa ia ingin cepat-cepat menemui Taeyong.
"Ada apa sunbae?" Tanya Hani sambil mendaratkan pantatnya disamping Taeyong yang duduk dibawah pohon. Bukannya menjawab Taeyong malah tiduran dan meletakkan kepalanya diatas paha Hani.
"S-sunbae.."
"Sstt... Aku ingin tidur. Bangunkan aku jika bel masuk sudah berbunyi."
Hani hendak protes tapi begitu melihat wajah damai Taeyong saat tidur membuatnya mengurungkan niatnya. Ia tersenyum lalu membelai rambut Taeyong membuat Taeyong semakin larut dalam tidurnya.
***
Jaehyun menatap Hani dan Hyuna dengan tatapan dinginnya. Ia ingin sekali menarik Taeyong dan memukulinya namun saat melihat senyuman Hani entah mengapa ia tidak bisa. Ia lalu berbalik meninggalkan tempat itu.
***
Hyuna dan beberapa siswi menatap Hani marah. Tentu saja, siapa yang tak marah jika idolamu tiduran dipangkuan yeoja. Hyuna menggigit bibirnya kesal. Sedetik kemudian ia menyeringai. Sebuah ide kotor melintas diotaknya. Ia lalu pergi masih dengan seringaiannya.
***
Yuta menghampiri Mark yang sedang memainkan game diponselnya.
"Hei." Sapa Yuta. Mark tersenyum. Ia lalu menyudahi gamenya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Yuta memberikan sekaleng minuman soda kepada Mark.
"Thanks." Ucap Mark sambil menerima minuman itu. Ia lalu membuka minuman itu dan meminumnya. Yuta melakukan hal yang sama. Ia lalu duduk disamping Mark.
"Kau sudah berhasil?" Tanya Yuta. Mark menggeleng. "Dia yeoja yang sangat susah didekati. Aku hampir kewalahan menaklukannya." Keluh Mark.
Yuta tertawa. "Bocah, kenapa kau tidak meniru hyungmu saja. Dia bisa dengan mudah mendapatkan yeoja itu."
Mark mendengus. "Aku ingin melakukannya dengan caraku sendiri. Lagipula kulihat Taeyong hyung terlalu terburu-buru."
"Bukankah lebih baik seperti itu. Kita lihat saja, jika sampai bulan depan kau belum menaklukannya.. ucapkan selamat tinggal pada motor kesayanganmu."
"Kau tenang saja hyung. Aku pasti bisa. Kau lihat saja."
"Arraseo. Akan kutunggu."
***
Kring... Bel masuk sudah berbunyi. Hani melirik Taeyong yang masih tertidur di pangkuannya. Hani lalu menggoyangkan bahu Taeyong pelan.
"Sunbae.. Sudah bel. Kau harus bangun."
Tapi memang pemalas. Bukannya bangun Taeyong malah memeluk pinggang Hani tanpa membuka matanya. Hani mematung. Tuhan, jantungnya sudah tak karuan sekarang.
"S-sunbae.."
"Sebentar saja. Kau tahu, aku sangat nyaman tidur dipangkuanmu." Kata Taeyong yang sukse membuat pipi Hani memerah dan jantungnya berdetak tak karuan.
"Tap-tapi.."
"JUNG HANI!!" teriak Seunghee dari kelasnya dilantai 3. Dikeluarkannya kepalanya dari jendela. Hani mendongak menatap Seunghee.
"KAU TIDAK MASUK KELAS? PELAJARAN AKAN DIMULAI......"
Hani hendak menjawab namun terhenti saat Taeyong bangun dan menatap Seunghee tajam membuat Seunghee menelan ludahnya.
"IA TIDAK AKAN MASUK KELAS. KATAKAN PADA GURU YANG AKAN MENGAJAR NANTI."
Hani melongo. Apa yang Taeyong katakan tadi? "Sunbae.."
"Hari ini cuacanya cerah. Kita membolos saja."
"Ne?!" Seru Hani sambil membulatkan matanya. Apa Yoongi sudah gila? Ia bukan yeoja nakal yang suka membolos. Ia selalu mengikuti pelajaran, tidak seperti Taeyong yang rajin membolos.
Tanpa mempedulikan keterkejutan Hani, Taeyong langsung menarik tangan Hani dan membawanya ke parkiran. Diberikannya helm pada Hani. Hani menerimanya dengan ragu. "Sunbae, bagaimana jika ada guru yang melihat?" Kata Hani takut. Ia tak pernah berurusan dengan guru kedisiplinan dan sekarang ia sedang melakukan hal yang terlarang bagi siswi sekolah. Ia takut jika nanti ketahuan guru dan ia dihukum kemudian ibunya dipanggil kesekolah. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi ibunya.
"Tenang saja. Kau tak perlu takut. Sekarang naiklah."
Hani menurut. Ia menaiki motor itu dan memeluk Taeyong dari belakang. Setelah itu Taeyong menjalankan motornya meninggalkan sekolah.
***
Dan disinilah mereka. Myeongdong.
"Kajja." Taeyong mengenggam tangan Hani membuat Hani melongo. Namun tak lama Hani tersenyum. Akhirnya impiannya untuk dapat berkencan dengan orang yang ia cintai terwujud juga. Tunggu? Apa ia baru saja mengatakan orang yang ia cintai? Hani melirik Taeyong. Sepertinya iya.
Mereka berjalan mengelilingi Myeongdong dengan senyum lebar. Sesekali mereka berhenti untuk membeli makanan dan aksesoris yang ditawarkan para penjual.
"Sunbae, pakai ini." Hani memasangkan bando dengan telinga kelinci ke kepala Taeyong. Hani tersenyum senang saat melihat Taeyong yang terlihat lucu mengenakan bando itu.
"Sunbae, lakukan aegyo." Pinta Hani. Taeyong tanpa protes langsung melakukan aegyo dengan melakukan gerakan shy shy shy dari girlband Twice. Hani berteriak senang sambil bertepuk tangan.
"Huwaa... sunbae, kau sangat imut." Hani mencubit kedua pipi Taeyong. Taeyong tertawa kecil. "Kau juga pakai." Taeyong memakaikan bando dengan telinga kelinci yang sama seperti Taeyong.
"Sunbae, kajja berfoto." Hani mengeluarkan ponselnya. Ia lalu membuka aplikasi kameranya. Hani berpose dengan tangan membentuk V, sedangkan Taeyong tersenyum.
"1..2..3.. Kimchi.."
Cekrek.. Hani tersenyum senang melihat hasil jepretannya. "Sekali lagi sunbae." Hani kembali mengarahkan kameranya.
"1..2..3.. Kimchi.."
Cup.
Cekrek.. Hani menatap Taeyong shock sambil memegangi pipi kirinya yang baru saja dicium Taeyong. Taeyong mengambil ponsel Hani dan tersenyum puas melihat fotonya.
"Bagus." Taeyong memberikan kembali ponsel Hani. "Kita beli yang ini." kata Taeyong. Ia melepas bando yang dipakai Hani dan yang dipakainya kemudian menuju kasir untuk membayar.
Hani masih mematung ditempat.
Tuhan, semoga pipinya tak memerah seperti tomat yang siap dipanen.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
Fiksi PenggemarGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic