Hani sedang asik membaca komik saat ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Hani mengambil ponselnya dan terkejut mendapati nama Taeyong dilayar ponselnya.
"Tumben sekali. Ada apa ya?" Gumam Hani. Ia lalu menggeser tombol hijau.
"Yeoboseyo~"
"Datang ke Hot & Cold Cafe, sekarang." Singkat, padat, dan memaksa.
"Memangnya ad-"
"Ppali! Aku tidak menerima penolakan."
Hani berdecih.
"Jika tidak sampai dalam 15 menit. Kau akan tahu akibatnya."
Tut.. Panggilan berakhir. Hani menatap ponselnya horor. Dasar menyebalkan. Seenak jidatnya menyuruh datang. Dengan malas Hani mengganti hot pants-nya dengan celana skinny jeans. Ia juga mengganti bajunya dengan hoodie putih.
***
Tepat 15 menit Hani sampai dikafe dengan napas terengah-engah. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat Taeyong sedang duduk disudut kafe disamping jendela sambil meminum cappuchino bersama dengan Johnny. Hani menetralkan napasnya kemudian menghampiri Taeyong.
"Annyeong Johnny oppa." Sapa Hani sambil tersenyum manis. Johnny balas tersenyum dan melambai. Hani lalu mengalihkan pandangannya ke Taeyong. "Ada apa sunbae menyuruhku kemari?" Tanya Hani to the point.
Taeyong menaruh cangkir cappuchinonya kemudian menatap Hani. "Duduklah dulu."
Hani lalu duduk disamping Taeyong. "Ada apa sunbae?"
Taeyong menyeruput cappuchinonya sebentar. Ia lalu mengambil dua buah buku yang berada diatas meja kemudian memberikannya kepada Hani. Hani menerimanya dengan dahi berkerut heran.
"Salin ke bukuku. Catat dengan rapi." Perintah Taeyong membuat Hani menganga. "Naega wae? Ini 'kan tugasnya sunbae?"
Taeyong menatap Hani membuat Hani menunduk takut. "Salin saja dan jangan banya omong."
Hani mengangguk pasrah. Dalam hati ia mengutuk Taeyong yang dengan seenak jidatnya menyuruhnya lagi.
Johnny tertawa melihat sikap Taeyong yang terkesan dingin. "Hani, kau harus sabar menghadapi pangeran es ini." Ucap Johnny sambil menepuk pundak Hani.
Hani tersenyum simpul. "Gomawo oppa."
Johnny balas tersenyum. "Dia menyebalkan ya?" Tanyanya yang mendapat anggukan antusias dari Hani.
"Sangat sunbae. Sering kali aku ingin mencakar wajahnya datarnya itu." Jawab Hani spontan. Detik berikutnya ia langsung membekap mulutnya. Ia lalu melirik Taeyong yang tengah menatapnya tajam nan dingin. Menakutkan. Hani menunduk merutuki kebodohannya.
Johnny tertawa keras tanpa mempedulikan tatapan para pengunjung yang menatapnya aneh. "Kau bisa memintaku untuk mencakarnya. Aku akan dengan senang hati melakukannya." Ujarnya sambil menatap Taeyong jahil.
Taeyong berdecak. "Sebelum kau melakukannya, aku akan lebih dulu melemparmu dengan meja hingga melewati tenggorokanmu."
Kejam. Kata-katanya sangat menusuk membuat Johnny meringis pelan.
"Sepertinya aku harus pergi. Hani, kau harus hati-hati dengan namja disampingmu ini." Kata Johnny sebelum berlalu.
"Ne oppa." Jawab Hani sambil tersenyum. Ia lalu menengok ke kiri dan mendapati Taeyong tengah menatapnya.
"Wa-waeyo?" Tanya Hani gugup. Taeyong menatap Hani intens membuat Hani risih.
"Kau memanggilnya oppa?" Kata Taeyong membuat Hani mengerutkan dahinya. "Ne. Wae?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
FanfictionGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic