Hani mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang menyeruak masuk ke rongga matanya. Ia lalu mengedarkan pandangannya. Keningnya berkerut saat melihat seluruh ruangan yang berwarna putih. "Dimana ini?" Gumamnya.
"Kau ada dineraka." Ujar Taeyong yang baru saja masuk. Hani merubah posisinya menjadi duduk sambil memijat pelipisnya yang sedikit pusing. "Apa aku ada di UKS?" tanya Hani. Taeyong berdecak. "Tentu saja. Kau pikir kau ada dimana? Surga?"
Hani mendengus kesal. Taeyong menghampiri Hani lalu duduk disebuah kursi disamping ranjang Hani. "Dasar menyusahkan. Untuk apa kau berdiri seperti orang bodoh ditribun. Kau jadi terkena lemparan bola dari Mark." Ucap Taeyong datar. Hani berdecih. "Kenapa kau menyalahkanku? Salahkan saja Mark. Kenapa ia harus melempar bola kearahku." Sungut Hani.
Taeyong memutar bola matanya malas. Hani lalu tersadar. Siapa yang membawanya kesini? Sebelum ia pingsan ia sempat melihat Taeyong dan Jaehyin berlari kearahnya. Apa Taeyong yang menggendongnya? Sepertinya tak mungkin. Apa Jaehyun?
"Siapa yang membawaku kesini?" Tanya Hani. Taeyong melipat kedua tangannya didepan dada. "Kau pikir?"
Hani mendengus kesal. "Aku serius pabbo." Taeyong melotot. "Wow.. kau sudah berani mengatai aku pabbo." Hani langsung gelagapan. "Habisnya aku bertanya serius kau malah seperti itu."
"Aku yang membawamu."
"Aku kan berat."
"Kata siapa aku menggendongmu? Aku menyeretmu kemari."
Hani mencibir kesal. Dasar Taeyong sialan! Ia lalu mengedarkan pandangannya kesekeliling. Hanya ada mereka berdua. "Dimana Jaehyun sunbae?"
"Untuk apa kau menanyakannya?"
"Karena sebelum aku pingsan aku melihatmu dan Jaehyun sunbae berlari kearahku."
"Ia ku usir." Jawab Taeyong enteng. Hani melotot. "Mwo? Wae?"
"Kenapa kau marah? Ia hanya mengganggu saja jika berada disini."
"Justru kau yang mengganggu."
Taeyong menyeringai. "Hei nona, kau lupa siapa yang membawamu kemari? Kau ini setidaknya berterima Kasih padaku."
Hani memutar bola matanya malas. "Gomawo sunbae.." ucap Hani. Taeyong tersenyum jahil. "Katakan sekali lagi tapi dengan aegyo."
Hani mendelik. "What?!" Taeyong menaikkan sebelah alisnya. "Come on. Lakukan dengan aegyo." Hani mendengus. "Shierro." Taeyong tak habis akal. Ia mendekatkan tubuhnya membuat Hani reflek memundurkan tubuhnya hingga menempel diheadboard. "Lakukan dengan aegyo atau kau kucium." Taeyong kembali menyeringai.
What the... Hani menelan ludahnya susah payah. Ia lalu mengangguk. Taeyong tersenyum puas. Ia menarik dirinya membuat Hani bernapas lega. "Cepat lakukan."
Hani mencibir. Ia menghela napas panjang kemudian menatap Taeyong dengan puppy eyes nya. "Gomawo sunbae..." ucap Hani ogah-ogahan dengan senyum terpaksa diwajahnya membuat Taeyong tertawa. "Lakukan lagi. Kau terlihat terpaksa. Lakukanlah dengan baik. Senyummu harus lebar."
Hani mendelik. Ia menghela napas lagi kemudian kembali menatap Taeyong dengan pupoy eyes dan senyum lebar. Kali ini tanpa paksaan alias ikhlas. "Jeongmal gomawoyo sunbae..." ucap Hani sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Dalam hati Hani merutuki dirinya yang dengan bodohnya mengikuti perkataan Taeyong.
Taeyong tersenyum puas. Ia akan selalu mengingat ekspreai Hani yang sangat manis tadi didalam otaknya. Hani mencibir Taeyong yang sedang tersenyum. "Puas?"
Taeyong mengangguk semangat. "Sangat." Hani menghela napas. Disini ia yang sakit, tapi kenapa ia yang menghibur Taeyong?
***
Jaehyun menatap nanar Hani dan Taeyong dari jendela UKS. Ia lalu meninggalkan UKS. Baru beberapa langkah ia meninggalkan UKS, ia melihat Hyuna yang berdiri tak jauh darinya. Hyuna tersenyum lalu menghampiri Jaehyun.
"Bisa kita bicara?"
***
Jaehyun menatap Hyuna datar. Sedangkan Hyuna memandang sekeliling Taman, memastikan tidak ada orang lain selain mereka.
"Bicaralah." Ucap Jaehyun to the point. Hyuna tertawa kecil. "Kau ini tidak bisa basa-basi sedikit ya."
Jaehyun menatap Hyuna datar. Hyuna memutar bola matanya. "Ayo kita bekerja sama." Tawar Hyuna. Jaehyun mengerutkan keningnya bingung. "Apa maksudmu?"
"Aku tahu kau menyukai yeoja siala-maksudku Hani." Ralat Hyuna sambil memilin-milin rambut ikalnya. "Karena itu, ayo kita bekerja sama. Kau dapatkan Hani, dan aku mendapatkan Taeyongku."
Jaehyun berdecih. "Dengan semua ide busukmu? Maaf, aku memang menginginkan Hani, namun aku tidak akan memakai cara kotor."
"Ini bukan cara kotor. Kau hanya perlu..." Hyuna mendekati Jaehyun dan membisikkan rencananya. Setelah itu Hyuna menarik dirinya dan tersenyum miring. "Eottae? Aku memiliki Taeyongku dan kau memiliki yeoja itu."
Jaehyun terdiam. Ia masih mencerna ucapan Hyuna. Jaehyun lalu menatap mata Hyuna. Tatapan yang sarat dengan intimidasi. Hyuna tersenyum puas.
"Lihat saja nanti, kau akan menjadi milikku. Lee Taeyong."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
FanfictionGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic