Part 4. Truth.

57.3K 4.5K 152
                                    

HELLO!! Leave your vote before you read the story ya! Jangan lupa untuk comment juga!:)

Hari ini merupakan hari tersialku.

Well, sebenarnya sekarang masih pukul 10.00 pagi sih, tapi pagi hariku sudah diawali dengan kurang baik and it totally ruined my whole mood for today.

Dimulai dari tadi pagi aku bangun dengan kepala yang lumayan berat, dan ketika aku ingin mandi, air panas ku tidak berfungsi dan aku terpaksa mandi dengan air dingin. Lalu, ketika aku ingin menuju kantor, mobilku tidak berfungsi dan aku terpaksa memesan ojek online yang bahkan nyasar ketika ingin menjemputku! Tidak sampai disitu saja, tiba-tiba aku dipaksa membuat Term of Reference tentang rencana penerimaan pengungsi dari timur tengah ke Indonesia dan sekarang kepalaku rasanya seperti dihantam oleh palu! Ditambah lagi Putri, hari ini tidak datang ke kantor karena katanya keponakan pacarnya berulang tahun!

Dan sekarang, aku harus segera mengantarkan berkas ke bagian finance soal proposal yang aku ajukan beberapa minggu lalu, sedangkan lift kantor sangat lamban yang memaksa aku harus menggunakan tangga dengan high-heels setinggi 5 cm! Terpaksa aku harus berlari kecil dengan sepatu ini, dan tidak tau mengapa tiba-tiba aku merasa bahwa kaki ku tidak lagi berpijak kepada lantai dan ruangan ini berputar.

Dan hal terakhir yang aku lihat sebelum semuanya berubah menjadi gelap adalah sesosok Langit Tjakrawijaya yang memanggil namaku dan bertanya apakah aku baik-baik saja.

....

Laki-laki berbadan tegap itu tampak berjalan mondar-mandir sendirian di ruang VIP sebuah rumah sakit di bilangan Kuningan dengan kemeja putihnya yang ia gulung sampai siku, dengan ponselnya yang ia tempelkan ditelinga. Didalam kamar tersebut juga terdapat seorang perempuan yang terbaring lemah diranjang rumah sakit.

"Halo Frida, ini Langit. Kayra, dia masuk rumah sakit. Ya. Begitu? Alexandra? Nico? Baiklah, aku bisa berjaga disini sendirian. Sama-sama"

"Langit?" Ujar Kayra saat membuka mata dan melihat bahwa Langit sedang mondar-mandir didepan ranjangnya.

"Hello sleeping beauty" Ujar langit dengan senyum hangatnya, begitu menyadari bahwa Kayra telah sadar. "Aku panggilkan perawat sebentar ya? Stay awake"

Tidak lama kemudian Langit datang lagi dan seorang suster mengikuti dibelakangnya.

"Siang Ms. Rasjid, Aku suster Fani yang berjaga siang ini. Bila ada yang dibutuhkan silahkan menekan tombol yang tergantung disamping kasur ya. Kalau boleh tahu keluhannya apa ya?"

"Pusing, mual.."

"Baiklah, untuk hasil cek lab akan keluar sore ini, laporannya akan dibawa bersamaan dengan dokter yang visit sore ini"

Kayra hanya tersenyum lemah menanggapi suster tersebut, dan suster tersebutpun beranjak keluar dari ruangan yang menyisakan Kayra dan Langit berdua saja.

"Ehm, Langit?"

"Ya Kay?"

"Kamu yang bawa aku kesini? Aku kenapa?"

"Imun kamu turun, kamu terlalu lelah, dan banyak fikiran. Aku ga nyangka seorang perempuan seperti kamu bisa tumbang juga"

"Aku juga manusia, masih bisa sakit! Kamu kira aku Wonder Woman?" Ujar Kayra pura-pura ngambek dengan Langit.

"Langit, makasih ya"

"Untuk?"

"karena kamu sudah membawa aku kesini, padahal kamu bukan siapa-siapa ku. Dan kamu bersedia menjaga aku di rumah sakit sekarang ini disaat teman-temanku diluar kota dan tidak ada di Indonesia"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang