Part 47. Maybe, I'm Home

29.5K 2.2K 44
                                    

I'm so happy to see the rank todayyy!!! Yaaayy❤️ thank you for the support on this story lafsss

I'm so happy to see the rank todayyy!!! Yaaayy❤️ thank you for the support on this story lafsss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga mau banyak comment lagi, cuma mau ngingetin jangan lupa vote dan comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga mau banyak comment lagi, cuma mau ngingetin jangan lupa vote dan comments. Karena comment (dan vote) kalian bikin aku semangat untuk lanjutin cerita ini!

Playlist for tbis chapter:
🎶 Niall Horan - So Long

•••

"Kayra, lo bahagia kan sekarang?"

"I've never been happier than this"

Aku tersenyum mendengar percakapan Kayra dengan Frida dan Alexandra di dapur yang tidak sengaja ku dengar. Aku mengenal Kayra sejak kami masih belum menjadi apa-apa, dan aku juga sadar bahwa dengan Kayra aku merasa seperti aku menemukan rumah ku. Namun aku begitu bodoh hingga kami menyia-nyiakan waktu yang kami miliki hanya karena aku yang tidak percayadiri dan sekarang aku tidak akan membiarkan Kayra menjadi yang terlewatkan untuk ku begitu saja.

"Ga jadi ambil kopi?" Abraham bertanya melihat ku kembali dari dapur masih dengan gelas kosong

Aku menggeleng "Engga, mereka lagi bicara di dapur."

"Mereka?" Indra menoleh dengan pandangan horror

"The girls."

"Kampret! Makanya jangan kebanyakan nonton pengabdi setan, parnoan kan lo" Nicholas tertawa puas dan kemudian berdeham "Jaga Kayra" aku menatap Nicholas "She been through a lot of hard times in her life, dan seberapa dekat kami dengan Kayra, kami sadar kalau ga ada yang kenal Kayra lebih baik dari elo"

Aku tidak bisa menahan senyum mendengar Nicholas yang sudah mempercayakan Kayra kepada ku. Aku tidak sabar melihat hari-hari yang akan kami hadapi kedepannya, karena sejujurnya, melihat Kayra sakit membuat ku jauh lebih sakit. Rasanya seperti ada pedang yang menghunus jantung ku setiap aku melihat Kayra menangis saat ia mengalami mental breakdown-nya yang tidak pernah diketahui orang lain, rasa ingin menghajar Langit habis-habisan saat aku tau bahwa pria itu sudah menyakitinya, dan rasa sesak saat aku melihat Kayra terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit dulu. Saat itu juga aku berharap bahwa aku tidak akan pernah melihat Kayra seperti itu lagi, satu-satunya waktu yang membuat ku ingin melihat Kayra terbaring di ranjang Rumah Sakit adalah saat ia melahirkan anak-anak kami nanti.

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang