Part 18. Awal Baru?

30.9K 2.3K 49
                                    

Shout out to AntheaFeather for being a great partner in discussion! Anyway you guys should check out her story, it is greattt!

Btw, happy reading! Please do vote and give me some comment😘

....

We always have something that we secretly want even though we know we shouldn't.

Seperti contohnya, suatu hari ketika aku sedang menonton salah satu episode Ellen Show, there's this little presidential experts name Macey Hensley, dan aku tau saat itu juga aku ingin memiliki anak secerdas itu suatu hari nanti. Atau mungkin kalian yang pernah jatuh cinta dengan sahabat kalian sendiri, pasti ada satu bagian di hati kecil kalian yang menginkan sahabat kalian untuk diri kalian seorang, walupun kalian tau hal itu tidak seharusnya terjadi.

Dan yang terjadi padaku sekarang adalah, keinginan untuk melepas semua yang sudah kuraih, terutama dalam hal karir sehingga aku tidak dengan mudahnya dikenal publik dan terjebak dalam hal yang merepotkan ini. Aku memeluk boneka kesayanganku yang terpaksa ku tinggal di rumah dengan erat dan mencari posisi nyaman di kasur. Sudah lewat pukul dua belas malam, dan aku masih belum tertidur juga setelah seharian ini aku flight marathon dari Kuala Lumpur-Jakarta-Jogja.

Aku beranjak dari kasur dan mematikan laptop yang sedang menampilkan live performance All Time Low di salah satu musik festival yang aku tidak tau -yeah, what can you expect when the only international music festival that I've been is Coachella and Lolla Palooza, which I swear I'm not going anymore. Too wild for me-. If you think i only listen to John Mayer, Michael Buble, Frank Sinatra and such, you're wrong. Fourteen years old me would listen to All Time Low, Blink-182, and A Rocket to The Moon while studying. Dan saat aku berada di rumah, adalah waktu dimana aku bernostalgia dengan diriku yang dulu, termasuk lagu-lagu yang sering ku dengarkan. Ku putuskan untuk turun kebawah dan mengambil air mineral atau mungkin juga membuat segelas teh atau susu hangat untuk merileksasikan diri, saat ku lihat Papa sedang duduk di depan TV melihat salah satu acara misteri yang dipandu oleh seorang pria yang belakangan ini kerap masuk akun meme karena hasil operasi plastiknya.

Aku melangkah kearah Papa yang masih fokus pada layar TV dan memannggilnya "Pa..."

Papa yang sadar anak satu-satunya ini memanggilnya dengan nada manja menjawab dengan datar "Apa?"

Aku bersandar ditubuh tambun Papa "Aku kesal Pa..." sambil menimbang kalimat yang akan kuucapkan selanjutnya aku memainkan jari Papa "Tahun baru kemarin kan aku ikut acara di kantornya Lady sama Mas Okta, dan mereka berdua udah ngejar-ngejar aku untuk nikah! Segala bawa Nenek sama Mama. Mereka paham ga sih Pa, kalau aku belum mau dan belum siap?"

Papa menghela nafas "Ya kamu tau sendiri gimana Mama kamu, Papa juga sebenarnya kesal harus dengar Mama kamu complain tentang mau kamu nikah," aku hanya mengerang kesal. Ugh. "Papa paham susah untuk kamu bisa terima orang baru dan percaya sama orang baru begitu saja setelah kejadian beberapa tahun yang lalu. Tapi Papa yakin anak gadis Papa punya kelebihan lain, buktinya kamu sukses di karir kamu"

"I already have Pa, but he hurted me dan aku ga tau apa aku bisa maafin dia..." Aku semakin bersandar ke Papa dan menahan air mata yang akan jatuh.

"If Papa could forgave your Mama, then you can. Hati kamu, jiwa kamu, kuat Kay. Kamu bukan perempuan biasa" Papa mengelus kepalaku lembut "standar kebahagiaan bagi setiap orang berbeda, Kay. Dan yang Papa mau sekarang adalah, kamu bahagia dengan standar kamu. Bukan dengan standar orang lain"

Aku paham betul bahwa tolak ukur kebahagiaan bagi setiap orang tidaklah sama, pernah sekali Diana menertawaiku habis-habisan, setelah aku lebih memilih untuk order Hoka-Hoka Bento 24 Jam sepulang dari makan malam di Emilie karena bagiku porsi itu tidaklah mengenyangkan and apparently french cuisine is not everyone's cup of tea, padahal restoran tersebut adalah salah satu restoran favorit Diana, yang bisa mengubah moodnya yang tadinya buruk menjadi baik seketika. Jangankan dengan orang lain, bahkan tolak ukur kebahagiaan bagiku dan Papa pun sangat amat berbeda.

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang