Part 34. Tentang Kayra

19.1K 1.6K 74
                                    

Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, minggu ini aku akan double update. So here its is!

Oh iya tolong baca part ini sambil putar lagu yang ada di mulmed yaaaa❤️❤️

Ps; pardon some typos

Pss; jangan lupa vote dan comment!

...

Bagi yang belum mengenal Kayra dan hanya mengenalnya secara sepintas, mungkin mereka merasa bahwa Kayra hanyalah seorang gadis yang beruntung karena dilahirkan dengan otak cerdas, dan keluarga yang berkecukupan.

Tapi tidak bagiku.

Bagiku, Kayra adalah sosok lain. Bukan tanpa alasan aku memberikan Kayra jam rose-gold dengan kartu berisi ucapan 'For a girls with a heart of gold that bloom in my heart like a rose', Kayra adalah seorang gadis yang berhati emas dan mudah tersentuh. Hal yang jarang disadari oleh orang-orang yang baru mengenal Kayra belakangan ini. Karena bagi yang baru mengenal Kayra beberapa tahun ini, mungkin mereka hanya akan mengenal Kayra sebagai seorang perempuan yang hardworker, cerdas dan memiliki karir cemerlang kedepannya. Hal ini menarikku ke kenangan kami dulu, saat ia masih kuliah dan aku masih di stase awal koass.

...

Indonesia, 7 years ago.

"Ehhh, Kay Kay! Berhenti!!"

Aku menghentikan motorku di depan fakultas teknik kampus kami dan menengok ke belakang dengan bingung "Mau ngapain?"

"Sebentar ya," ia memegang bahuku dan turun dari motorku yang memang sedikit tinggi untuknya

Aku memegang helm Kayra dan memperhatikan Kayra yang berjalan ke trotoar dan akan menyebrang, sontak aku turun dari motor dan segera menyusulnya "Kamu itu kenapa bikin aku kaget aja sih!" Aku memegang lengannya dan berpindah ke sisi kiri, menghentikan kendaraan yang ingin melintas "Kamu mau ngapain tiba-tiba turun?"

Ia hanya melirikku sekilas dan berjalan kearah dua orang anak kecil yang sedang duduk di trotoar dengan kue-kue basah di pangkuannya.

"Halo, aku boleh beli kue nya ga?" Kayra tersenyum dan menyapa mereka ramah, dapat kulihat binar di mata anak lelaki yang lebih tua saat Kayra berkata akan memberi kue mereka "Aku mau lumpia, kue lumpur, sama lemper ya"

Kedua bocah itu dengan semangat membungkus kue yang diminta Kayra, dan aku melihat Kayra mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dompetnya

"Nama kalian siapa?" Kayra bertanya

"Aku Rahmat kak, kalau ini adikku, namanya Budi" ia menjawab pertanyaan Kayra dengan sopan

Kayra duduk di lantai trotoar dan bertanya dengan nada ramah "Kalian setiap hari jualan kaya gini?"

"Iya kak," Rahmat menjawab dan menyerahkan kue tersebut ke Kayra "Kami setiap pulang sekolah selalu jualan di sekitar sini kok, kakak kalau mau kue beli di kami aja"

Aku ikut duduk disamping Kayra dan menatap mereka berdua kagum "Kalian sekolah kelas berapa?"

"Aku kelas lima SD, kalau adik aku kelas tiga Mas" aku mengangguk paham, sedangkan Budi menatapku penasaran "Kalau kakak kuliah disini ya?" Kayra mengangguk "Kakak belajar apa?"

"Kalau aku belajar politik, kalau Mas-nya kedokteran" Kayra menjelaskan dengan lembut, raut ramah tidak lepas dari wajahnya

"Politik? Kalau politik itu jadi apa Kak kerjanya?" Kini giliran Rahmay yang menatap Kayra penasaran

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang