Part 30. Lamaran

26.5K 1.7K 92
                                    

Warning; Typos!

Thank you for reading, jangan lupa vote&comment!❤️

.....

"Hellooo Cinderella!" Catherine dan Diana menggeruduk masuk ke apartemen ku. Mengganggu minggu pagi yang harusnya ku gunakan untuk istirahat

"Siapa Cinderella?" aku masih menatap mereka berdua tajam. Tuhan, mengapa kedua temanku ini begitu tidak tau diri? Tidakkah mereka sadar kalau aku memiliki bos yang kejam dan menghabiskan hampir dua belas jam sehari di Kantor lalu mereka dengan seenaknya menggangu waktu istirahatku seperti ini.

"Ya elo lah! Memangnya siapa lagi yang jadi pacarnya Langit Tjakrawijaya, pimpinan perusahaan minyak yang sebentar lagi akan mengambil alih beberapa cabang Tjakrawijaya holding inc?"

Aku memandang mereka berdua sinis "Terus kalau gue Cinderella kalian apa? Grisella sama Anastasia, iya? Yang hobinya ngeganggu Cinderella?"

"Kalau gue sih Anastasia ya, biar punya suami kaya Mr. Grey"

Aku memutar mata dan Diana terbahak "Bukan Anastasia yang itu dodol!" Diana duduk dan membuka kabinet pantry ku "Tumben banget lo beli hot chocolate powdernya Godiva? Gue mau ya?"

Aku mengangguk "Bukan gue yang beli, Langit"

Diana dan Catherine ber-ooh ria sambil tersenyum-senyum sendiri melirikku "Gini nih kalau punya pacar penghasilannya sebulan bisa beli Birkin Croco lima biji. Hot chocolate nya aja udah ganti jadi Godiva. Habis ini elo sama si Sydney punya saingan nih, D" Catherine tertawa

"Apaan sih? Lo berdua ya, udah datang ke apartemen gue pagi-pagi, ganggu tidur gue, terus seenaknya sendiri ganti nama gue jadi Cinderella-"

"Really, K? Pagi?" Catherine melirik jam di dinding yang menunjuk angka sebelas "Tumben banget tau ga sih, lo bangunnya siang gini. Kemana lo semalam?"

Aku memutar mata malas "Dinner sama Langit"

"Sampai jam?"

"Uhm.. satu? Dua?"

Diana membelalak "Gila! Ngapain aja lo nyet, dinner sampai jam segitu? Lo dinner sama Langit apa lo jadi 'dinner'nya Langit?"

"Sembarangan lo!" Aku melempar bantal sofa kearah Diana "Gue cuma dinner di Union PS doang astaga, kotor banget sih otak lo itu?"

Catherine dan Diana mengangguk sambil tersenyum mencurigakan "Berapa lama sih gue ga balik, kok gue baru tau kalau Union buka sampai jam dua pagi?"

Aku memutar mata malas "Habis itu kami ke Baxter Smith, dengar live music. Lagian si Langit mau ke Taiwan dua minggu, makanya semalam dia ngajak keluar"

"And?" Diana duduk di sampingku dan meminum hot chocolate nya

"And nothing happen"

"Jadi masih sama rules-nya?" Diana menatapku penasaran dan Cathrine ikut bergabung bersama kami di sofa

Aku mengangguk "Iya. I'm still the one who decide where to touch and when to touch. Plus, he hasn't kissed my lips, yet. Ya beberapa kali ada sih dia hampir nyoba atau nyuri kesempatan, tapi tentunya dengan tegas i say no, and he respect it"

Catherine dan Diana tenganga kaget

"Serius lo? Ini Langit kan? That Langit Tjakrawaijaya we're talking about?" Catherine menatapku tidak percaya

Aku mengangguk "Iya. Ga percaya banget sih?"

Diana meminum hot chocolatenya "Ya masalahnya ya nyet, woman throw themselves at him. Masa iya ini lo berdua udah jalan hampir sebulan tapi masih belum ngapa-ngapain. Bahkan ciuman juga engga!"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang