Part 41. Tim Cheerleaders Kayra

22.5K 1.9K 138
                                    

Huaaaah! Akhirnya sanggup update lagi setelah chapter kemarin yang menguras jiwa dan raga!

Anyway, untuk saran cast masih dibuka sampai seminggu kedepan ya, boleh juga saran disini kira-kira siapa yang cocok jadi:

1. Kayra Venusia Rasjid

2. Sydney Dharmawan

3. Catherine Tanoko

4. Diana Prananto

5. Millie Shahab

6. Alexandra Wisnuadjie

7. Frida Tjahrir

Tapi paling penting Sydney sama Kayra sih, I need muse tbh :')

Ah ya sudah, jangan lupa vote&comment! Hati-hati typos

•••

Ada satu kutipan dari film The Notting Hill yang dibintangi oleh Julia Roberts dan Hugh Grant di tahun sembilan puluhan, Roberts yang berperan sebagai seorang aktris terkenal di film tersebut berkata kepada Grant yang hanya seorang penjaga buku "I'm also just a girl, standing in front of a boy, asking him to love her". Mungkin kutipan itu terdengar cheesy, tetapi bagi sebagian orang hal itu sangat menyentuh. Dan aku adalah salah satu dari orang tersebut. Satu hal yang terdengar mudah, namun sebenarnya cukup berat bagi seorang perempuan yang hidup di lingkungan dengan budaya patriarkis yang cukup kental seperti di Indonesia. Pria memang memiliki ego yang cukup besar, dan kadang hal ini lah yang menjadi batu sandungan ketika mereka berhubungan romantis dengan perempuan yang memiliki karir dan cukup independent.

"K, udah dong.." Catherine mengelus kepalaku lembut. Sedangkan aku masih merebahkan kepala di pangkuan Sydney yang berada di sisi kiri sofa, sedangkan Catherine dan Millie yang baru datang menyusul beberapa menit yang lalu sibuk memungut tissue yang kubuang asal ke lantai

"Germs are everywhere!" Millie misuh-misuh tapi tidak berhenti memungut sampah tissue ku

"Untung aja ya..."

"Untung aja apa?" Millie menatap Sydney penasaran, menunggu ia melanjutkan ucapannya yang terpotong

"Untung aja pas mereka masih pacaran ga pernah ada salah satu mantannya Lang- si itu yang datang sambil gendong balita dan bilang 'ini sebenarnya anak kamu' habis itu-"

Catherine melotot menatap Sydney "Sembarangan lo!"

Sydney terkekeh "Ya kali aja ada salah satu hasil conjugal visit nya La- si anu yang berhasil tapi dia ga sadar"

"Udah ya, take a deep breath, take a sip of this peppermint tea to relax you" manusia yang daritadi sibuk di dapur itu akhirnya kembali dengan segelas peppermint tea dari twinnings yang ditambah madu dan membuat Catherine beranjak dari tempatnya "Your eyes are swollen, besok kamu harus rapat sama staff kementrian kan?"

"Aku besok boleh izin ga?" Ia menggeleng tidak setuju "Kan cuma rapat sama staff nya, bukan sama presiden"

"Tapi itu tanggung jawab kamu. Sejak kapan kamu lepas tanggung jawab?"

"Tapi kan aku baru-"

"No means no." Ia menggeleng tegas

Aku semakin meringkuk di sofa dan mengeratkan selimut yang daritadi menutupi badan ku "Kok lo boleh kesini Syd, jam segini? Evan ga marah?"

"Engga, K" ia tersenyum dan mengelus kepala ku "Evan paham kok kalau lo lagi butuh gue sekarang, apalagi kemarin waktu lo down gue malah lagi di cruise"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang