Part 29. Friends, Lovers or Nothing

20.7K 1.7K 99
                                    

Hola!

Welcome back to the story, terimakasih sudah vote dan comment di chapter sebelumnya. Selamat datang bagi pembaca baru, Selamat menikmati chapter ini, jangan lupa vote dan comment!

Warning; typos

••••

Kata John Mayer dalam lagunya yang berjudul Friends, Lovers or Nothing, kita hanya bisa menjadi salah satu dari tiga hal tersebut. Tidak ada in between. Kita harus memilih salah satu dari hal tersebut.

Dan sekarang, keempat temanku sedang sibuk membahas soal 'friends, lovers or nothing' itu via grup chat kami. Aku yang sedari tadi mengabaikan mereka dan mencoba membaca dokumen yang baru tadi pagi dikirim ke ruanganku menjadi sedikit penasaran saat melihat namaku disebut-sebut oleh mereka.

Bitches Bitching

Catherine Tanoko:
Friends, lovers  or nothing
There can only be one

Diana Prananto:
Friends, lovers or nothing
There can only be one (2)

Sydney Darmawan:
Friends, lovers or nothing
There can only be one (3)

Millie Shahab:
Friends, lovers or nothing
There can only be one (999x)

Kayra V Rasjid;
Berisik!
Gue lagi kerja

Sydney Darmawan:
Choose Kayra
All you have to do is choose

Catherine Tanoko:
True
Gue ga mau tau ya, malam ini jg lo
tentuin sikap lo ke Langit gmn

Diana Prananto:
Well, gue akan sangat bahagia kalau
lo memilih untuk menerima dia
At least kita akan sering ketemu di
gala dinner

Kayra V Rasjid:
What do you think I'll be?
A trophy girlfriend?🙄

Catherine Tanoko:
If it was for Langit,
gue sih rela-rela aja ya jadi
trophy girlfriend nya!

Sydney Darmawan:
Seriously, why don't you date
Bang Dirga?
He attend much more red carpet and
black tie events than Langit

Catherine Tanoko:
Uhm... because your brother in law
doesn't like woman?

Diana Prananto:
HAHAHAHAHA
Aduh kacau lo Cath
Gue ngakak sendiri di Laduree

Kayra V Rasjid:
Gosh
I miss Laduree's macaroon

Diana Prananto:
Then here, come to paris bébé ;)

Aku menutup aplikasi chat dan tersenyum membaca ajakan Diana untuk mengunjunginya di Paris. Boro-boro ke Paris, mau pulang ke Jogja saja aku yakin tidak akan sempat setidaknya untuk tiga sampai enam bulan kedepan. Aku menghela nafas dan kembali menyendokkan fro-yo Black Sakura Sour Sally entah sudah cup ke berapa dalam dua minggu terakhir ini. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan frozen yoghurt berwarna hitam ini karena seringkali meninggalkan noda hitam di gigi dan bibir, yang kemudian mengharuskan ku untuk touch up tepat setelah aku menghabiskannya. What a waste of my YSL lipsticks. Tapi seperti biasa, berada dibawah tekanan selalu membuatku melakukan anomali dari tingkah laku ku biasanya. Blame it on the stressed I got from that shitty political party. Oops. Aku tau kalau seharusnya aku tidak boleh mengatakan partai politik yang akan mengusungku itu shitty, tapi sebenarnya aku sedang sangat amat kesal dengan partai tersebut yang seenaknya menggadang-gadangkan aku sebagai kader andalan mereka dan hampir selalu menggunakan ku sebagai garda terdepan jika akan melaksanakan kampanye. Ya maaf-maaf saja, bila untuk berkomitmen serius dengan pasangan saja aku sudah susah dan harus berfikir seribu kali, apalagi memiliki komitmen lebih dari sekedar caleg dan partai pengusung dengan sebuah partai politik yang sebenarnya ideologi nya saja tidak jelas? There's no way in hell I could do that easily. I'm sorry if it hurt any of you, tapi menurutku masih jarang di negeri ini partai politik yang memiliki ideologi dan haluan yang jelas.

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang