Part 13. Confession.

35.4K 2.5K 149
                                    

MAAF YA BARU UPDATEE!! My life is sooo hectic lately. Too many jobs and assignments to do at the same time. Anw welcome for new readers and thank you for the votes! Please keep support this story yaa!!

....

Malam ini Plataran Dharmawangsa cukup lenggang, mungkin karena sekarang sudah akhir bulan jadi lebih banyak yang memilih untuk menghabiskan malam minggu di rumah saja, 'netflix & chill' kalau kata Catherine dan Nicholas. Bila kebanyakan orang memilih untuk menghabiskan malam minggunya dirumah dengan pasangan masing-masing, aku yang tidak tahu diri ini justru memilih untuk bertemu dengan kekasih orang di restoran dengan ambience yang cukup romantis ini. Doaku adalah, semoga saja Celine tidak akan datang dan tiba-tiba menjambak rambutku sambil berteriak "I HATE YOU SO MUCH!" kepadaku karena Kayser menghabiskan malam minggunya denganku.

Sumpah. Engga banget deh seorang Kayra Rasjid masuk lambe-lambean gara-gara itu.

Di depanku ada Kayser, satu-satunya pria yang berhasil mencuri perhatianku selama 8 tahun ini, dan semua keberanian yang telah ku kumpulkan seharian ini menguap begitu saja. Semua pertanyaan yang kubuat selama seminggu ini - semoga saja Pak Bos tidak sadar bahwa aku sudah memakan gaji buta selama seminggu - seakan sia-sia saat aku melihat Kayser, dengan kemeja slim fit hitam dan celana chino nya muncul dihadapanku, Kayser my dear, if i could freeze a moment, aku akan memilih saat dimana aku melihatmu tersenyum kepadaku seolah aku adalah suatu hadiah yang orangtua mu berikan sebagai ganjaran atas kerja kerasmu selama satu tahun, senyum yang kulihat untuk pertama kalinya setelah hampir empat bulan ini aku tidak pernah bertemu denganmu sama sekali.

"Jadi Vee, ada apa? Life's treating you good lately? Kamu mau bicara soal apa?"

Aku menarik nafas dalam dan mengumpulkan kembali keberanianku "I knew"

"Knew what?"

"Aku sudah tau apa yang kamu bilang ke Brooklyn, semuanya. Kenapa kamu ga jujur sama aku? Don't you know that I've been waiting like a fool this last eight years? Delapan tahun, Kayser! Kamu tau kan, kondisi keluargaku seperti apa? Kenapa kamu ga jujur? Do you think i care this much to you for nothing? Pulang ke Indonesia di tengah-tengah pengerjaan tesis ku hanya untuk datang ke Hippocratic Oath mu lalu kembali ke London lagi keesokan harinya! You're a Doctor, and a Doctor is supposed to be smart!"

Kayser membeku mendengar penjelasanku. Matanya menatap ku dengan pandangan yang tidak bisa kujelaskan "Vee, dengar dulu. Aku punya alasan sendiri"

"What? Tolong Kayser, beri aku penjelasan. Am i really your second choice or you're just that hopeless without me?"

Mendengar kalimat terakhir yang kuucapkan Kayser menggeleng dengan tegas "Engga Vee, kamu bukan pilihan kedua ku. Dan kamu ga pernah jadi pilihan kedua untukku"

Aku memutar mata mendenger penuturan Kayser, "yeah, I'm not your second choice. Tapi hanya jadi tempat kamu untuk lari ketika kamu bertengkar dengan perempuan disekelilingmu?"

"No Vee, semuanya ga seperti yang ada di otak kamu. Aku cuma takut Vee, Lady dan Sydney sudah memperingatiku sejak jauh-jauh hari walaupun kamu kelihatan kuat, tapi sebenarnya kamu rapuh. Kamu trauma atas apa yang terjadi di keluargamu. Aku ga mau Vee, jadi alasan kamu hancur hanya karena salah paham yang disebabkan perempuan-perempuan yang Nicholas sebut penghuni Harem ku. Aku baru selesai residensi kurang dari satu tahun ini, sedangkan kamu sudah menjadi diplomat muda yang diliput oleh hampir semua media di Indonesia, aku takut kalau aku masih belum pantas untuk kamu Vee. Maka dari itu aku masih berusaha memantaskan diri, menjadi Dokter yang hebat. Semua ini untuk kamu." Kayser menatapku sambil menggengam tanganku "kamu sendiri yang bilang waktu itu, kalau kamu ga mau laki-laki yang tidak percaya diri untuk bersanding dengan kamu, karena menurut kamu laki-laki seperti itu ga worth untuk kamu, jujur hingga saat ini aku belum percaya diri, Vee. Jadi aku mohon izinkan aku, beri aku waktu sebentar lagi untuk pantas. I don't want you to lower yourself just to makes me feels like a man. I'm not Michael Theo, and i don't want to make your life miserable like Astrid's"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang