Part 33. Langit Sakit?

21.6K 1.6K 99
                                    

Thank you so much guys! I can't believe we made it! Buka rank dan rasanya mau nangis tau ada di point ini, rank 4 in metropop dan 53 in Indonesia? Just wow thank you so much :')

Thank you so much guys! I can't believe we made it! Buka rank dan rasanya mau nangis tau ada di point ini, rank 4 in metropop dan 53 in Indonesia? Just wow thank you so much :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyway enjoy this chapter, jangan lupa vote dan comment nya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyway enjoy this chapter, jangan lupa vote dan comment nya!

....

"Langit!" Panggilan Kayra mengejutkan Langit, membuatnya yang daritadi sibuk dalam pikirannya sendiri menengok dan menatap Kayra "Ada apa, Key?"

"Kamu kenapa sih, daritadi diam terus" Kayra memperhatikan keringat yang sedikit membasahi wajah Langit dan meletakkan tangannya di dahi Langit "Eh, kok badan kamu hangat? Kita balik ke apartemen aku aja ya. Ga usah makan sop kaki kambing yang di Gandaria. Aku masak sup tomat aja untuk kamu"

Langit hanya diam dan tersenyum lemah, membuat Kayra semakin khawatir melihat pria disampingnya itu "Berhenti."

"Ha?" Langit menatap Kayra bingung, maksudnya apa?

"Stop. Aku bilang berhenti." Kayra berkata tegas

Wait, ini Kayra bukan mau drama 'berhenti-dan-turunin-aku-sekarang' kan? Langit menepi dan menghentikan mobil, dan Kayra menatapnya garang "Pindah."

Langit semakin bingung. Tadi disuruh berhenti dan sekarang disuruh pindah. "Ha?"

"Kamu tuh ya, dari tadi cuma hah hah doang! Kamu kira aku keong?" Kayra menggeram kesal "Pindah, badan kamu udah hangat begini dan kamu masih nyetir?"

Langit menatap Kayra heran "Kamu mau nyetir?" Kayra mengangguk "Ini SUV loh, Key"

"Ya ampun, aku bahkan bawa Rubicon yang lebih tinggi dari ini juga pernah! Masa Range Rover doang aku ga bisa?" Kayra memutar mata kesal karena Langit yang sudah skeptis duluan atas kemampuan menyetir Kayra "Udah deh, kamu pindah ke passenger seat, biar aku yang nyetir. Ga lucu ya kalau besok pagi ada headline 'caleg muda dan direksi perusahaan minyak menjadi korban kecelakaan tunggal diduga karena pengemudi meriang'. Pindah cepat!"

Akhirnya setelah menimbang mana yang lebih baik - diamuk Kayra dan kecelakaan, atau menurut saja dan harga dirinya turun sedikit - Langit lebih memilih pilihan kedua

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang