Part 31. Langit

21.9K 1.7K 166
                                    

Happy valentines day!!

Selamat hari Valentine sekaligus valentine dinner dengan Pak Langit Tjakrawijaya!😉😉

Anyway, selamat menikmati edisi spesial Valentine (walaupun telat satu hari gpp lah ya) dengan chapter full PoV dari Langit!

...

Jakarta, Indonesia

"Hi beautiful" aku merangkul pinggang Kayra dan mencium kedua pipinya, lalu menatapnya dengan senyuman menggodanya

"Hi Sky" Kayra tersenyum malu mendengar pujianku

Aku tertawa dan mengerling nakal melihatnya menggunakan bodytight dress entah dari designer mana, tapi kalau tidak salah aku pernah melihat seorang sosialita muda menggunakan dress yang mirip dengan dress yang Kayra pakai malam ini di ulang tahun Bunda beberapa bulan lalu "You look hot tonight"

Kayra menatapku heran dan memutar mata menyambut godaan yang ku lempar kepadanya "Oh Sky, quit the flirting act will you? I'm not gonna buy it"

Aku hanya tertawa hambar menyambut respon Kayra. Entah sudah kencan keberapa yang kami lewati dan aku masih belum bisa menyentuh Kayra sama sekali. Dari seluruh gadis yang pernah ku kencani hanya ia yang kebal dari godaan-godaanku. Dengan Kayra aku merasakan bagaimana rasanya menjadi pria-pria kurang beruntung di luar sana yang sering ditolak oleh perempuan.

"So, how was Taiwan?"

"Taiwan is dull without you" Kayra mendengus dan aku tertawa kecil. Sepertinya aku harus belajar merayu Kayra lebih keras lagi

"Stop trying to do sweet-talk with me, aku kebal"

Damn it woman, what are you made of?

"Sepertinya pertanyaannya harus ku ganti ya? So, how was Macau?"

Aku melongo mendengar pertanyaan Kayra yang sangat tepat sasaran. Darimana dia tau kalau aku sempat ke Macau setelah dari Taipei? Padahal aku sama sekali tidak mengabari bahwa aku ke Makau

Kayra tertawa melihat ekspresiku yang kaget akan tebakannya "Kamu kira aku ga tau, kalau orang-orang macam kamu, sering berkunjung ke Makau untuk sekedar main di Casino setelah ada business trip di daerah Cina? You should never question my intelligence, darling"

Aku menatap Kayra tidak percaya. Jika tadi aku bertanya-tanya mengapa susah sekali bagiku untuk membuat Kayra bertekuk lutut seperti perempuan-perempuan lainnya, sekarang aku menemukan jawabannya. Kecerdasan diatas rata-rata dan intuisi tajam yang dimilikinya membuat Kayra berbeda dari perempuan-perempuan yang biasanya kutemui. No wonder she's entitled as one of the brightest young politicians of the year.

"Well, Makau masih sama seperti dulu. Masih gemerlap, and Casino is still everywhere" aku tertawa garing, menyerah dibawah tatapan menyelidik Kayra

"A thousand dollar or two?"

Aku menggeleng heran mendengar Kayra yang sangat to-the-point dan bisa menebak dengan tepat jumlah uang yang aku habiskan di Kasino kemarin, Kayra tertawa melihatku yang masih terheran-heran atas tajamnya intuisi Kayra

"Langit my dear, kalau nama semua konglomerat Indonesia yang terjaring Panama Papers saja aku tau, apalagi jumlah minimal uang yang biasa kalian habiskan di kota-kota seperti Las Vegas dan Makau?"

"I spent more money for this, rather than I spent my money on Macau"

Aku mengeluarkan jewelery box yang berisi gelang dari Georg Jensen yang memiliki design rantai infinity dan bermata berlian kecil di salah satu ujungnya.

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang