Part 50. Mr and Mrs?

67.4K 2.3K 54
                                    

Pre-Wedding Jitters: kegugupan dan ketakutan tertentu menjelang pernikahan

Playlist for this chapter:
🎶 The Beatles - Long and Winding Road (Cover by John Mayer)
Brian McKnight - Marry Your Daughter

••

"Kangen kamu banget, Yang"

Aku tidak bisa menahan senyum ku mendengar suara Kayser yang begitu manja "Ya sabar dong, Honey. Dua hari lagi kita bisa ketemu kan? Malah habis itu serumah"

"Kamu ga akan jadi runaway bride kan?" Aku terdiam mendengar pertanyaan Kayser.

Will I be a runaway bride? Am I actually really ready to start a new chapter in my life with him?

"Vee?"

"Ya?"

"Kok ga dijawab pertanyaan aku tadi?"

"Eh iya, maaf. Tanya apa kamu tadi?" Aku berpura-pura tidak mendengar pertanyaannnya

Kayser terkekeh "Ga apa-apa kok, ga penting juga. Kamu lagi sibuk ya?"

"Engga, aku cuma lagi capek banget kayanya"

"Capek? Kamu ngapain tadi? Jangan capek-capek ya Vee, aku ga mau calon istri aku sakit waktu udah mau hari H"

This guy always has a way to warm my heart, walaupun kadang terdengar menyebalkan dan demanding tapi aku tau kalau sebenarnya itu hanya caranya untuk menunjukkan kalau ia memperhatiakn ku "Tadi cuma belajar masak rawon, sambal goreng sama soto doang kok Hon, sama Mama dan Frida. Susah juga ternyata! Maaf ya, gara-gara aku dapur rumah kamu jadi berantakan"

"Rumah kita, Venusia. Bukan rumah aku, tapi rumah kamu juga" aku tertawa mendengar Kayser yang selalu meralat ucapan ku terkait kepemilikan rumah ini. Kayser memang sengaja menyuruh ku menempati rumah ini lebih dulu karena keluarga besar ku yang datang dari luar kota pun juga akan menginap disini, dan apartemen ku tidak akan cukup bagi mereka. Sedangkan Kayser sendiri tinggal di rumah orang tua-nya selama seminggu ini "Oh iya, tadi kamu habis belajar masak rawon ya Vee?" Aku bergumam mengiyakan pertanyaannya "Asiiik, nanti aku bisa sering-sering dimasakin rawon dong sama kamu?"

Aku tertawa mendengar nada bicara Kayser yang sama semangatnya dengan London atau Akia bila ku berikan coklat "Eh, enak aja! Susah tau masak rawon ternyata! Ga sanggup aku kalau tiap hari harus masak itu buat kamu"

"Tapi kalau aku pengen rawon buatan kamu setiap hari gimana?"

"Aku juga setiap hari pengen Hermès dan Prada baru, tapi ga harus diturutin juga kan?" Kayser terdiam cukup lama membuat ku bingung "Honey?"

"Aku ga ngerti sama cara pikir kamu"

Tawa ku meledak mendengar nada bicara Kayser yang datar itu, entah kenapa semakin kesini semakin menyenangkan rasanya menjahili Kayser yang ekspresinya itu-itu saja dari lahir.

"Ga sabar ketemu kamu, Yang" Kayser merengek manja

Aku tersenyum "Kayser" aku menegur Kayser yang sudah merengek kesekian kalinya karena kami harus dipingit dan tidak boleh bertemu satu sama lain dari minggu lalu hingga akad pada esok lusa.

"Kamu pintar, aku ga salah pilih istri. I'm blessed"

"Kenapa?" Aku bingung dengan maksud ucapan Kayser

"Iya, untung aja kamu ga mau undang tamu banyak-banyak. Jadi kita ga perlu terlalu capek juga lusa, dan rata-rata aku kenal mereka juga" Kayser berkata dengan suara lembut nya

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang