Anomali Hati (Completed)

Part 23. Langit Diantara Kayra dan Kayser

Maaf weekend gini malah jarang update, sabtu minggu ini aku ada acara keluarga full jadi ga bisa buka wattpad buat tulis cerita! Cuma bisa bales-bales comment kalian doang😭

Anyway enjoy this chapter! Mari kita relaksasi sebentar. And thank you for all of your votes and comments! Suka banget banget banget baca comment kalian, bikin aku semangat nulisss!!!

And last but not least, please hit that little star below and comments! I love you guys❤️

....

Semua orang, pasti memiliki rahasia terdalam yang sebenarnya akan terdengar bodoh bagi sebagian orang, tetapi juga akan membuat orang lain menjetikkan jari dan berkata "Me too, bitch!"

Bagi Kayra, rahasia terdalamnya itu adalah ketakutan-ketakutan konyol yang seringkali menghantuinya, ketakutan konyol yang pertama adalah, Kayra sangat amat takut bila -entah bagaimana caranya- ada seekor ular, lebih tepatnya King Kobra, masuk ke kamarnya, walaupun tidak mungkin karena Kayra tinggal di apartemen, tapi diam-diam Kayra sangat amat takut bila hal itu terjadi. Ketakutan yang kedua adalah, ia takut bila ia harus berakhir menikahi orang yang salah.

Kejadian tempo hari dengan Kayser membuat Kayra kembali berpikir, apakah memang benar Kayser adalah orang yang tepat untuknya? Atau justru apa yang orang lain katakan selama ini benar, bila belum tentu Kayser baik untuknya dan mereka hanya memaksakan diri untuk melawan takdir? Kayra juga sadar, sebenarnya ada terlalu banyak perbedaan antara ia dan Kayser. Perbedaan yang bisa menjadi jurang pemisah diantara mereka berdua. Ketika Kayser sibuk menyelamatkan nyawa orang, Kayra dengan sukarela menjadi volunteer di daerah konflik yang bisa membahayakan nyawanya demi menyelamatkan hubungan satu negara dengan negara lain. Ketika Kayser tidak bisa tidur di malam hari karena harus memastikan keadaan pasiennya di icu stabil, Kayra baru bangun di benua lain dan akan bersiap menghadiri suatu konferensi atau pertemuan. Diplomat and Doctor live in a different timezone. Literally, or figuratively. Dan untuk membuat hubungan mereka berjalan lancar, dibutuhkan usaha keras serta keinginan untuk menurunkan ego masing-masing demi dapat memahami pekerjaan pasangan mereka

"ADUHHH DIA PAHAM GA SIH?!?!"

"Paham apa, Key?" Langit yang sedari tadi duduk di kursi ruang makan Kayra sambil sibuk membaca berkas perizinan penggunaan lahan untuk pengeboran, segera menengok dan memandang gadis itu bingung saat ia mendengarnya berteriak frustasi seperti itu

Kayra yang malu karena baru ingat bahwa ia tidak sendirian di apartemennya tersenyum kikuk "Ehmm... engga, itu, si Putri kayanya kurang paham kalau ada email harus dia langsung forward ke aku" Langit hanya tersenyum karena ia tau Kayra berbohong dan pasti ada alasan lain, ia yakin itu bukan alasan sebenarnya. Ia kembali mempusatkan perhatiannya ke berkas yang masih perlu ia pelajari, kini ia merasa seperti Hannah Montana yang menjalani peran ganda, kembali aktif di intelejen -walaupun untuk sementara- tetapi juga masih harus bertanggung jawab di perusahaannya

"Eh, Langit"

"Kenapa, Key?" Ia kembali mempusatkan perhatiannya ke Kayra

"Anu, minggu depan aku sudah bisa beraktifitas seperti biasa kan?"

Ia mengangguk "Setelah kita konferensi pers bersama beberapa target lain, kamu sudah bisa beraktifitas seperti biasa" Kayra masih menatap Langit penasaran "Dan aku masih bertugas lagi, untuk tiga minggu kedepan"

Langit tertawa melihat Kayra yang menatap ke langit Jakarta miris. Kayra seperti Rapunzel yang terperangkap di menara dan menunggu pangeran menyelamatkannya, bedanya kali ini pangeran tersebut juga terperangkap di menara bersama Rapunzel.

Yeah yeah, ngayal aja terus. Jelas-jelas pangerannya Kayra si Kayser, bukan elu

Langit kembali memeriksa berkas-berkas yang dikirim setiap hari ke apartemennya -yang berada di samping kanan apartemen Kayra- dan memikirkan cara yang tepat untuk bisa mengebor minyak tetapi tetap meminimalisir kadar pencemaran disekitar Rig nanti sehingga tidak menimbulkan banyak konflik dengan LSM lingkungan. Tetapi perhatian itu seketika buyar ketika ia melihat Kayra yang terlihat murung, tanpa pikir panjang ia segera menghampiri Kayra yang dikelilingi berkas laporan penyelidikan pesawat yang jatuh kemarin