Vote dulu sebelum baca ya!
Dan maaf kalau banyak typo sana sini😅Kayra's PoV
Aku sedang mempelajari data tentang pelanggaran HAM yang diterima oleh pengungsi di Host Country nya selama satu dekade ini yang baru saja sampai di mejaku tadi pagi untuk mempersiapkan pertemuanku dengan beberapa perwakilan negara Asean bersama Menteri Luar Negeri di Kuala Lumpur ketika sebuah notifikasi muncul di telepon genggamku dan berasal dari seorang pria yang seahuku menempati dua lantai dibawahku.
Aditya G Soeprapto:
Kayra, minggu depan kamu mendampingi saya datang ke UNHCR Asia's Quota Implementation System Forum di Bangkok.
Bisa?Aku mengernyitkan dahiku saat membaca chat whatsapp yang terkesan otoriter ini yang berasal dari Senior Consultant for Refugees yang merupakan seniorku saat di kampus dulu. Aku melihat agendaku dan tertulis bahwa hari selasa sampai rabu depan aku harus ke Kuala Lumpur untuk menghadiri pertemuan negara-negara Asean tentang hak asasi para pengungsi Rohingya di hosting country-nya dan nasib mereka di negara asalnya.
Kayra Rasjid:
Minggu depan saya free sih Mas dari hari rabu.
Tapi kok mendadak begini ya Mas Adit kasi taunya?
BTW, saya kan dari departemen Human Rights Mas.
Kenapa ga sama junior consultant dari Commissionaire for Refugees aja Mas?
Sekalian mereka belajar.Aditya G Soeprapto:
Saya butuh orang yang capable dan paham masalah HAM seperti kamu.
Lagipula ini juga menyangkut concern kamu, bulan lalu kamu ikut seminar Human Rights for Refugees yang di Bali itu kan?
Refugees juga butuh dilindungi Hak Asasi Manusianya, Kayra.Kayra Rasjid:
Ok.Aditya G Soeprapto:
Fine it is then.
nanti saya ajukan surat rekomendasi keberangkatan kamu ke Pak Joko.
Jangan lupa bawa nighty.Kayra Rasjid:
Hah?Hell, Nighty? Untuk apa aku menghadiri konferensi dan membawa nighty?! Aku memilih cara yang bersih untuk berdiplomasi, bukannya mau mengajak tidur diplomat dari negara lain untuk mengetahui rahasia negara mereka seperti di film mata-mata!
Aditya G Soeprapto:
Sorry, maksud saya night dress.
Untuk gala dinner.Kayra Rasjid:
Okay.Aku melanjutkan mempelajari berkas yang berisi data statistik yang sejujurnya harus kubaca sebanyak dua kali bahkan lebih dan baru bisa kupahami karena aku tidak begitu handal dalam olah-mengolah data saat Putri masuk kedalam ruanganku tanpa mengetuk pintu dahulu.
"Astaga Putri! Sudah berapa kali saya bilang ketuk pintu dulu sebelum masuk?!" aku menahan emosiku mengingat sudah beberapa kali Putri main masuk ke ruanganku ketika aku sedang menerima tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anomali Hati (Completed)
ChickLitKayra Venusia Rasjid. Diplomat dan politisi muda kebanggaan Indonesia. Menghabiskan 40% waktunya di Kantor, 30% untuk konferensi di luar negeri, 30% lagi untuk kehidupan pribadi. Menurut sahabatnya, ia pantas masuk kedalam eligible bachelorette di J...