Part 14. Revealing the Sky

32.4K 2.6K 67
                                    

MAAFKAN AKU YANG MENELANTARKAN KARYA INI CUKUP LAMA!!!

Mohon maklum atas segala typo(s), dan PLEASEEEE VOTE THIS STORY!!

Jangan lupa jg comment (oh iya masukan dan saran are very welcome loh!)
Enjoy this and I'll see you in the next chapter!

...

Setelah berjibaku dengan kemacetan ibukota di pagi hari, Kayra akhirnya sampai di kantornya dan segera menyalakan komputer-nya. Ketika komputer Kayra hidup, tiba-tiba sistem keamanan yang dirancang oleh BIN muncul di layar komputer Kayra, padahal biasanya hal ini terjadi apabila Kayra mengajukan sistem pengawasan setelah ia melakukan negosiasi ataupun rekonsiliasi bilateral yang menyangkut keamanan Indonesia dengan negara lain yang sedang berkonflik.

"Masuk"

Ketukan di pintu ruangan Kayra menyadarkannya dari lamunan, Putri berjalan kearah meja Kayra dan memberikan sebuah surat.

"Mbak Kayra, saya baru saja ada surat masuk dari BIN tentang akses keamanan komputer pribadi Mbak Kayra"

Kerutan yang muncul di dahi Kayra membuat Putri waspada, biasanya bila hal ini terjadi ada dua kemungkinan: bos nya akan marah, atau bos nya sedang memiliki masalah dan berimbas dengan mood yang berubah-ubah seharian.

"Siapa yang kirim? Divisi apa, Put?"

Okay, kali ini bos nya tidak meledak. Berarti Putri harus siap menghadapi mood swing Kayra seharian ini

"Ehm, saya kurang tau Mbak, karena suratnya baru saja datang. Biasanya kan kalau surat dari badan intelejen harus sampai langsung ke meja Mbak Kayra"

Kayra menarik nafas, mengelus keningnya dan mengangsurkan lengannya meminta surat tersebut, masih pagi hari tapi entah kesalahan apa yang sudah ia lakukan atau mungkin Kayra mengajukan permohonan pengawasan dengan tidak disengaja.

"Kamu yakin kan Put, kamu engga kirim draft permohonan pengawasan?"

"Tidak, saya yakin."

"Ya sudah, tolong hubungi ke kantor seperti yang biasanya ya"

Putri mengangguk paham, maksud dari kantor seperti biasa Kayra adalah salah satu petinggi BIN yang berfungsi menjaga keamanan hubungan Indonesia dengan negara asing.

"Loh Kayra, ada apa? Kok tumben pagi-pagi sekali telfon saya?"

"Jadi begini pak, tadi pagi saya mendapat pemberitahuan bahwa saya sedang dalam pengawasan. Memang ada apa ya? Kita tidak sedang dalam status siaga konflik dengan negara lain kan pak?"

"Loh kamu tidak tahu? Saya kira Langit request karena permohonan kamu"

"Langit? Tjakrawijaya Langit?"

Saat itu juga Kayra sadar, bahwa Langit bukan orang sembarangan. Ini menjelaskan semua kejanggalan yang terjadi. Kejarangannya masuk kelas dulu, kemunculannya di kantor ini, pertemuannya dengan duta besar Meksiko.

Langit adalah agen BIN.

....

"MAKSUD KAMU APA?!?"

Langit menatapku dengan bingung. Atau sok bingung. Tidak mungkin ia tidak tahu apa yang terjadi, dan aku tidak akan terkecoh lagi.

"Ada apa Key?"

"DO NOT KEY ME! Kamu kira aku ga tau hah? Aku tau kalau kamu kan yang mau mengawasi PC ku? Aku paham sekarang Langit, kenapa kamu bisa kuliah dengan normal padahal absenmu sendiri kurang, kenapa kamu bisa tiba-tiba muncul di kantorku setelah semalamnya bertemu dengan dubes Meksiko saat kita memiliki kecurigaan dengannya." Aku menarik nafas sebelum melanjutkan perktaanku "You're a secret agent, don't you?"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang