(22) Teleport

2.9K 198 3
                                    

Oh tidak! Gimana ini? Aku benar-benar bingung. Sekilas aku melihat wajahnya Keine yang kebingungan. Yura dan Raven cemas. Aku mencoba untuk mencari jalan keluar. Untuk beberapa saat aku berdiam diri.

Dan akhirnya aku mendapat ide. Blackhole kan sebuah lubang yang memiliki Medan gravitasi yang besar, dan hanya benda ataupun orang yang bisa mengontrol kecepatan cahaya atau bisa melebihi kecepatan cahaya. Maksudnya, bergerak melebihi kecepatan cahaya. Oh tidak. Itu bukan ide yang bagus. Tapi, apa boleh buat? Itu harus dilakukan.

Aku memberitahu mereka ideku ini. Dan kalian pasti bisa tebak bagaimana reaksi Mereka bukan?

"Apa? Kecepatan cahaya? Apa kau gila? Kecepatan cahaya itu 299.792.458 m/detik. Kau gila apa? Kita emang sihir cahaya. Tapi aku nggak yakin kita bisa secepat itu. Bahkan listrik saja tidak bisa!" Ya itu reaksi Keine. Yang menurut ku terlalu berlebihan.

"Rine? Emang kamu bisa?" Tanya Yura. Mana mungkin lah. Kan aku kasitau, jadi aku belum tentu bisa dongs.

"Oh gitu. Ya udah terserah." Haisshhh... Datar kali sih Raven.

"Udah selesai nerocosnya Apek mesum?" Sindir ku. Dia ngomong paling banyak tau! Satu paragraf dia omongin semua. Apaa laa..

"Udah. Sekarang gimana? Kecepatan cahaya itu tinggi lho, bahkan sinyal saja tidak bisa menandingi kecepatan cahaya. Listrik juga! Mystique apa lagi! Kau kalo ngomong yang bener dikit Napa?? Masa... Mmmhh!!!" Nerocosnya mulai kan. Kututup mulutnya yang bawel itu.

"Diam lah! Bising kali lho!" Bentak ku. Yura dan Raven hanya ketawa-ketiwi disitu, cekikikan ga jelas.

"Apa ketawa-ketawa?" Bentak ku ke mereka.

"Itu, si Keine kasian kena marah sama kau. Wkwkwk..." Ujar Yura. Kalian juga readers! Jangan bilang aku so sweet sama apek satu ini! Menjengkelkan sekali lho di ini.

"Udah. Sekarang maunya apa?" Tanya Keine.

"Aku mau coba ngontrol kecepatan cahaya." Jawabku.

"Hahahaha!!! Emang bisa? Mustahil!!" Ledeknya sombong.

"Kalo bisa, kau kusumpeli kaus kaki yang ga dicuci setahun ya!" Tantangku. Kalo kalian bertanya emang aku punya kaus kaki itu? Jelas ada. Aku simpan satu kaus kaki, dan itu sudah 1 tahun lebih, sengaja buat ngerjain orang, hehehe...

"Ok! Tapi kalo ga bisa, kau harus jadi pembantu ku! Deal?" Ujarnya menyodorkan tangannya.

"Deal!" Ok! Aku pasti bisa

Perlahan, aku diam sejenak, merasakan kecepatan cahaya yang begitu cepat, terlintas di kepalaku. Aku memegang tangan Yura dan Keine dan Raven, Dan merasakan, kecepatan cahaya seperti menghampiri kami dan membawa kami ke Bumi, dengan secepat-cepatnya! Aku membuka mataku dan, keajaiban terjadi! Kami tepat di luar hutan Eert. Wow! Kita berpindah hanya seperti kau mengedipkan mata mu. Cepat! Sangat cepat! Menakjubkan.

"Plok plok plok" suara tepuk tangan dari seseorang.

"Pak Arley?" Tanya ku kaget.

"Selamat! Kalian sudah berhasil melewati Ujian praktek ini! Untuk nilai, kalian bisa mengetahuinya setelah ini. Silahkan istirahat dan bersihkan luka kalian ini." Ujar Pak Arley menepuk dadaku dan melangkah pergi.

"Kita... Berarti lulus dong..." Ujar Keine yang mematung di situ.

"Iya!!! Yeyyyy...." Teriak ku kesenangan.

"Nilai kita per orang beda yaa???" Tanya Yura.

"Kayaknya sihh..." Ucapku pelan.

"Yang penting selamet dehh... Huaaaaaaaaaa senangnyaa..." Ujar Keine.

Magical ControllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang