Diamond Galaxy adalah sekolah yang mengumpulkan anak-anak yang mendapat nilai atau unggul di setiap sihirnya. Hampir semua anak-anak disini adalah anak yang jenius dalam akademi maupun logistik. Sekolah ini menerima anak-anak hanya dari sekolah Magical Controller, Elements Magix, Mastery Energy Dan sekolah sihir yang unggul lainnya. Rine dan teman-temannya akan menghadapi tantangan yang jauh lebih sulit daripada yang sebelumnya.
Tujuan sekolah ini, seperti namanya, mencari permata atau diamond di seluruh galaksi. Mencari galaksinya masing-masing dan mencari permata mereka masing-masing. Sangat beresiko bagi mereka yang salah memilih galaksinya. Mereka akan dibuang dari sekolah karena dianggap tidak mampu.
The story begins now...
Rine's POV.
Waahhh... Setelah dua Minggu libur... Akhirnya sekolah balik lagi. Setelah libur itu, aku pindah ke apartemen sama Ressa. Tapi kali ini pindah sekolah... Yeeeyyy... Kangen sama guru-guru di sekolah. Kalo sama temen, aku sama mereka terus tiap hari. Kami hangout terus... Habisin duit wkwkwk... Hari ini aku akan siap-siap sama Ressa, Glenn, dan Keine ke Sekolah baru kami. Diamond Galaxy. Kami masih pake seragam sekolah kami sendiri. Mungkin hari ini dibagi seragamnya.
Kami berempat pergi kesana dengan sebuah mobil yang disewa oleh Diamond Galaxy itu sendiri. Kayak tamu spesial ya kita... Wkwkwk...
"Rine! Aku takut lho.." kata Ressa saat masuk kedalam mobil. Takut apa lagi lah anak ini.
"Takut apa?" Tanya ku yang sedang mengangkat koper lalu masuk ke dalam mobil.
"Anak-anaknya disana jahat ga ya?" Tanya Ressa khawatir. Mungkin dia kan orang yang susah dapat teman, jadi wajar lah kalo dia takut.
"Ga kok. Kan ada aku. Oh iya, di Fire Magical ada 2 orang kan yang pergi? Kau sama siapa?" Tanya ku.
"Ada sih... Namanya Firea. Aku ga begitu dekat sih sama diaa... Dia anaknya pendiam banget sih... Pas kita ujian praktek, kan dia sekelompok sama aku. Diam-diam gitu..." Ujar Ressa. Ya elah, sama sama pendiam, kenapa ga berteman ajaa kek... Kan kelar masalahnya... Hesshhh..
"Ya udah. Nanti kita cari teman aja.." jawabku santai. Tampak muka Ressa yang bimbang dan gelisah.
"Kamu kan ada Keine. Aku? Rane ternyata ga paling tinggi... Dia tertinggi ketiga." Ucap Ressa galau.
"Yura juga lah. Dia tertinggi keempat." Celetuk Glenn yang duduk di belakang ku.
"Kami berdua masih bareng... Emang jodoh ga kemana ya..." Ujar Keine yang membuat mataku melotot ke arahnya. Mataku yang menatap tajam ke arahnya langsung membuat Keine diam.
"Ngomong nya ga sah aneh-aneh yaa..." Ucapku menatapnya.
"Iya iya...gitu aja marah! Dasar Mak lampir." Ledeknya pelan supaya aku ga dengar. Aku denger semuanya... Tapi aku pura-pura gtw aja... Mending Mak lampir daripada Apek mesum kan???
Beberapa menit kemudian...
"Dek, kita sudah sampai di sekolahnya. Silahkan kalian turun aja... Biar saya yang ambilkan kopernya..." Ucap Supirnya.
Kami berempat langsung turun dari mobil dan, betapa terkejutnya kami melihat sebuah bangunan, yang berbentuk diamond. Dan, ini sangat megah! Benar-benar tinggi dan megah! Bentuknya unik dan menakjubkan!
"Waaaaahhhh.... Itu bangunan? Sekolah kita???" Tanya kami berempat yang melongo di depan gerbang sekolah. Gilaaaa...
"Silahkan masuk adek adek... Silahkan register dulu dan langsung mencari kamar kalian. Satu kamar untuk berdua, hari ini kalian tidak sekolah, besok baru mulai. Terimakasih." Ucap seseorang menyapa kami di depan pintu dan membuyarkan lamunan kami. Kami langsung menarik koper kami masing-masing dan meregistrasi terlebih dahulu. Setelah itu, kami mencari nomor kamar kami. Aku sekamar dengan Ressa, dan Keine sekamar dengan Glenn. Kamar kami bersebalahan.
"Wah sebelahan! Lumayan bisa ganggu si rinso ini... Wkwkk..." Ujar Keine.
Sedang asyik bercanda ria, seseorang menepuk bahuku dari belakang.
"Hai... Ingat aku kan Rine?" Tanyanya. Ternyata Itu Rean! Dia mendapat nilai tertinggi di Solar Magical. Woww... Menakjubkan!
"Yo bro! Selamet ya bro!" Sapa Keine merangkul pundak Rean.
"Makasih! Kalian, kamar nya nomor berapa?" Tanya Rean.
"Aku sama Ressa 7, Keine sama Glenn 8. Kamu?" Tanya ku balik.
"6. Kita sederetan. Kebetulan ato emang jodoh ya aku disampingnya Rine kamarnya?" Goda Rean.
"Kamu mau gangguin temen ku lagi? Kamu kan yang bikin Rine kepalanya bocor hah??" Tampaknya Ressa sudah mulai emosi. Tangannya sudah mulai tampak percikan api. Aku menahannya dan memberitahunya bahwa dia sudah tidak apa apa lagi. Dia sudah menjadi baik.
"Selo... Aku ga bakal jahatin Rine lagi kok... Slow..." Ujar Rean menenangkan Ressa. Ia mungkin trauma akibat api yang pernah menyerangnya.
"Kamu hati-hati ya sama dia! Awas kau macam-macam!" Ancam Ressa dengan Rean.
"Hiyyy... Iya iya. Nggak kok... Candaa..." Jawab Rean.
"Kamarnya bagus bangett yaa... cantikkkk bangeett..." Ujar ku mengalihkan pembicaraan.
"Iyaa... Lebih berkualitas daripada sekolah kita dulu... Wkwkwk..." Ujar Keine dengan nada menyindir. Tak laporin pak kepsek baru tau.
"Haha... Dasar Lo Keine! Nanti dilaporin baru tau." Celetuk Glenn.
"Masih jam 10 nih, kalian mau keliling sekolah dulu ga?" Ajak Rean pergi. Jelas mau lah...
Sekolah ini memang sangat cantik. Smua perabotannya terbuat dari emas, perak dan mutiara. Berkilau! Tetapi yang paling cantik adalah, terdapat banyak sekali hiasan galaksi disini. Dinding nya dicat dengan corak galaksi. Benar-benar menakjubkan. Ada yang galaksi, nebula, bintang, komet, dan meteor. Siapa sih yang tidak akan betah disini! Kolam renang aja sampe lantainya itu warna galaksi. Benar-benar Diamond Galaxy dehh...
"Cantttiiikkkk bangeeetttt.... Aaahhhhhhhh..." Teriak ku memegang dinding-dinding yang bercorak nebula kepala kuda. Kalian tahu kan? Itu nebula nya cantikkkk bangeett dehh...
"Apa sih Rine? Ga secantik itu juga kali! Aku ga begitu suka astronomi. Jadi menurut ku itu ga terlalu bagus." Ujar Ressa. Ishhh... Orang yang ga waras baru bilang ini jelek.
"Serah mu! Yang penting aku suka! Kalian juga kan??" Tanya ku pada yang lain. Tapi hasilnya, yang respon cuma Keine. Emang satu-satu ga ngerti seni astronomi ya!
"Iyaa Rine!! Bagusss... Mau foto ga??? Selfie yokkk..." Ujar Keine semangat. Walaupun cuma satu orang aja yang respon, tapi gapapa lahh...
"Malu-maluin deh kalian." Ujar Rean dan Glenn. Kami tidak menghiraukan perkataan nya, alias ngacangin dia.
"Udah lah. Emang kalian berdua itu jodoh! Seleranya sama smua." Ujar mereka meninggalkan kami.
"Iya iya!! Tungguin dongg!!!" Cepat-cepat aku membereskan kameraku dan langsung menyusul mereka.
"Sabar Napa sih kalian!" Ujar Keine menjitak Rean dan Glenn.
"Kamu yang terlalu lebay tau ga!" Bantah Rean dan Glenn.
"Udah ah. Cari makan yok! Lapar nih..." Ujar Ressa.
"Yokk dehh." Jawab Glenn setuju.
"Jangan jangan piringnya warna galaksi lagi ini..." Ujar Rean.
"Bagus dong!" Jawabku dan Keine serempak.
Halooo... Ketemu lagi sama Author nih... Kalo kalian ada pertanyaan, atau ga ngerti tentang ceritanya, kalian tanya aja ya di kolom comment. Pasti dijawab kok!. Mungkin disini, akan ada banyak sekali rahasia yang akan terbuka. Tapi misteri yang baru akan muncul terus menerus setelah ini.
Love you All...😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Controller
Fantasía{SEDANG REVISI! PERBAIKAN KATA-KATA DAN SEDIKIT PERUBAHAN ALUR CERITA} Rine Nethine Rylista adalah seorang gadis yang bersekolah di sekolah sihir. Ia dianugerahi sebuah kekuatan sihir, yaitu sihir cahaya. Perjuangannya untuk memaksimalkan potensi ya...