(18) That Evil Soul again

3.2K 197 10
                                    

Okay... 2 hari kesenanganku sudah berlalu... Dan hari ini adalah hari Ujian praktekku. Takut rasanya. Pak Arley buat susah-susah ga ya?

"Rine? Dah siap? Yok ke sekolah!" Teriak Ressa dari depan pintu. Dia lagi make sepatu.

"Dah!" Jawabku. Kami berjalan dan akhirnya tiba di sekolah. Hah... Ujian praktek yang mematikan ini.

"Rine, aku balik ke kelas dulu yaa..." Ujar Ressa menepuk bahuku.

"Good luck ya." Ucap ku.

Ya. Sekarang aku harus latihan. Mendingan ke ruang pelatihan. Kalo ga nanti lepas kontrol, habistu lukain orang.

Ok. Pertama adalah mengeluarkan cahaya. Habistu, mengontrol sihir. Baru, menyerap cahaya. Dan yang paling susah adalah... Mengontrol kecepatan cahaya. Bapak itu bilang kalo itu ga bisa gpp sih... Jadi penilaian nya cuma 3. Yey...

"Permisi, ada orang... Eh Rine?" Ujar seseorang membuka pintu ruang pelatihan. Suara lembut ini, pasti Keine.

"Hey..." Jawabku. Saat ku menoleh ke belakang, ternyata benar itu Keine.

"Kau latihan Rine?" Tanya nya. Ya iyalah. Udah tau masih nanya.

"Iya." Jawabku singkat.

"Mau latihan bareng gak?" Tawar nya.

"Serah."

Selama 15 menit kami latihan di ruang pelatihan... Dan akhirnya bel pun berbunyi. Kami segera masuk ke kelas. Sudah siap untuk ujian praktek. Tapi... tiba-tiba kami disuruh ikut mereka ke suatu tempat. Mungkin tempat untuk ujian praktek nya kali ya? Ya udah ikut aja.

Setibanya di sana, ternyata ini adalah tempat gudang. Hutan? Ini... Hutan Eert. Hutan ini termasuk hutan yang sangat gelap dan berbahaya. Banyak binatang buas dan makhluk aneh disini.

"Baik. Selamat pagi anak-anak ku yang sedang bingung... Seperti yang kalian ketahui, ini adalah Hutan Eert. Hutan yang angker, gelap dan berbahaya. Pesan saya hanya satu, jangan mati. Kalian akan lulus dengan melewati hutan ini dengan kondisi yang selamat. Jika tidak selamat, ya. Bukan hanya tidak lulus, melainkan mati. Kalian harus berkelompok, dan satu kelompok 4 orang. Buat sekarang!" Perintah Pak Arley.

"Yura! Kita sekelompok ya!" Ujar ku.

"Oke! Sama Keine yok! Satu lagi siapa?" Tanya Yura.

"Emm... Serah mu sih... Gimana kalo Raven?" Usul ku.

"Boleh. Raven!!!" Teriak Yura.

"Ya?"

"Mau sekelompok dengan kami ga?" Tanya ku.

"Boleh. Siapa aja?"

"Yura, aku, Keine, sama kau laa..."

"Oh ok."

"Aku sekelompok sama kalian kan???" Tanya Keine.

"Ya."

"Terpaksa amat sih jawabnya Rine..." Ujar Keine.

"Suka ku laa..."

"Ok! Jika sudah dapat kelompok nya, sekarang masuk ke hutan dan ujian akan dimulai!" Teriak Pak Arley.

"Ato masuk!" Ujar Yura.

Akhirnya... Kami masuk. Gila... Ini hutan gelapnya setengah mati. Ga ada cahaya yang nampak! Terpaksa kami harus mengeluarkan sihir cahaya untuk menerangi jalan. Kiri kanan semua pohon. Awan tertutup oleh lebatnya pohon disini. Aku merinding... walaupun masih siang, serasa hawa nya dingin disini. Setelah beberapa lama berjalan, tantangan pun mulai.

Seekor Criticoum yang sangat sangat besar!! Yura berteriak histeris melihat bintang itu. Binatang ini sebesar... Bahkan lebih besar dari gunung Everest! Gila tingginya setengah mati!

Magical ControllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang