"Apa yang sudah kamu lakukan pada ku Silene?"
"Kembalikan rambut palsu ku! Aku tidak bisa pergi kemana-mana tanpa rambut itu!"
"Berisik! Apakah kamu bodoh? Rambut mu sudah dibakar! Dan kenapa kau harus memakai rambut palsu? Bukankah warna rambut mu yang baru ini jauh lebih bagus?"
"Kamu, kamu tidak tahu apa-apa!"
"Tidak tahu apa-apa? Betulkah? Sudahlah, lebih baik kamu pulang ke asrama saja. Jangan membuang-buang waktu di sini. Aku juga sudah lelah, aku ingin pulang. Selamat tinggal!"
Silene meninggalkan Ressa yang menangis sendirian. Terpaksa, Ressa harus keluar dari rumah itu dan cepat-cepat pergi mencari rambut palsu untuk menutupi rambutnya.
"Ressa!" Teriak seseorang dari belakang. Ressa terkejut dan berusaha untuk tidak panik.
"Ra...Rane? Tu..tumben kamu datang ke sini,"
"Hei, memangnya kamu tidak senang jika pacar mu datang untuk menemui mu?"
"Senang kok. Tapi kenapa mendadak sekali?"
"Namanya surprise masa bilang-bilang. Eh, kamu cat rambut ya? Keren loh warna merah."
"I..iya. Ada acara apa sih kamu datang ke sini?"
"Kamu nggak ingat hari ini hari apa?"
"Hari ini, hari Sabtu. Emang kenapa?"
"Kamu bercanda terus deh. Serius dong, hari ini hari apa?"
"Hari apa sih Rane? Jangan bikin aku bingung deh."
"Hari ini anniversary kita lohh! Genap dua tahun. Kamu lupa ya?"
"Eh nggak kok. Oh maksudmu hari itu. Aku nggak lupa kok."
"Ya udah. Sekarang kita cari makan yok!" Ajak Rane dengan semangat menarik tangan Ressa. Tetapi Ressa menahannya.
"Umm, Rane, aku bukannya nggak senang kamu datang, tapi aku benar-benar nggak bisa hari ini. Aku ada urusan mendadak."
"Urusan apa? Bilang sama aku, sepenting kah urusan itu daripada pacar mu sendiri?"
"Bukan gitu Rane, urusan ku... Emm, si.. Si Rine sakit! Iya! Dia sakit loh, gimana pun juga kan dia sahabat ku."
"Rine sakit ya? Ya udah, aku ikut ya. Dia kan juga temanku."
"Eh? Ya..tapi"
"Udah ayo cepat, kita jenguk Rine."
"I..iya. Tapi aku ke salon sebentar ya."
"Salon? Sejak kapan kamu jadi centil gini Res? Oh, apa karena teman mu yang bernama Caylord itu?"
"Apa sih Rane! Kamu tahu apa soal Caylord?"
"Kamu kenal Silene? Aku banyak mengetahui tentang gerak-gerik mu di sekolah baru dari dia!"
"Silene?!" Ressa terkejut saat Rane mengatakan bahwa sumber informasi nya adalah dari orang yang telah membuatnya menyimpan dendam.
"Ada hubungan apa kamu sama dia?! Nggak puas puasnya ya dia hancurin hidup ku!"
"Hubungan ku sama dia? Kami sahabat dari kecil! Kami gak ada perasaan sedikit pun satu sama lain!"
"A..apa? Sahabat? Kamu nggak bohong kan?"
"Memangnya kenapa? Kamu takut rahasia mu di sini terbongkar sama aku? Aku tahu, kamu pernah ditembak Caylord, tapi baguslah kamu menolaknya. Makanya aku mempercayaimu dan tidak menanyakan apa-apa lagi pada Silene."

KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Controller
Fantasia{SEDANG REVISI! PERBAIKAN KATA-KATA DAN SEDIKIT PERUBAHAN ALUR CERITA} Rine Nethine Rylista adalah seorang gadis yang bersekolah di sekolah sihir. Ia dianugerahi sebuah kekuatan sihir, yaitu sihir cahaya. Perjuangannya untuk memaksimalkan potensi ya...