Part 39

2.2K 155 4
                                    

"kenapa? Kaget? Terkejut? Tentu saja. Ayahnya Rine itu tepat di depannya, sedangkan Rine tidak mengingat nya." Ucap ayah.

"Wow... Mengejutkan. Jadi, Rine itu punya Abang ya?" Tanya Ku mengingat Raynard adalah anak dari Pak Arlex.

"Emm... Ya. Seingatnya, dia ada 2 kakak. Satu cewek dan satu lagi cowok. Mungkin yang cowok itu yang kamu bilang, Raynard. Kalo satu lagi yang cewek aku lupa siapa dia. Kalo ga salah namanya Raynie. Tapi dia bukan di sekolah mu kan?" Tanya ayah.

"Ga ada yang namanya Raynie. Masa ayah gak tau dia kemana gitu?" Tanya ku menyindir nya dan sepertinya dia ngerasa.

"Ayah bukan Tuhan. Yang tahu segala hal. Yang ayah tau itu namanya Raynie. Kalian cari tahu siapa saja sendiri." Ucap ayah yang membantah perkataan ku tadi. Aku hanya terkekeh kecil.

"Dewa sama Tuhan apa bedanya yah?" Tanya ku tak mau mengalah.

"Jelas bedalah. Kita punya sihir begini, masih percaya Tuhan yang menciptakan kita kan? Ini juga di dunia fantasi. Mau jawab apa lagi kamu sama ayah? Mau jadi anak durhaka bantah bantahan sama orangtua?" Jlebbb... Triple kill tau ga. Aku gatau mau jawab apalagi. Hanya tertawa dan menggelengkan kepala tanda tidak mau membantahnya lagi.

"Hahaha... Iya yah. Sudah dulu ya, aku balik dulu. Nanti ada yang tahu. Dadah ayah ku tercinta..." Ucapku seraya menyiapkan sihir petir ku dan pergi untuk kembali ke tempat sekolahku. Hanya menghabiskan waktu 3 detik.

aku tepat tiba di depan sekolah. Rine sudah balik ke asrama sepertinya. Aku berjalan ke arah tempat asrama dan berdiri di depan kamar Rine. Aku mengetuknya perlahan dan terdengar suara yang menyuruh ku masuk dari dalam.

"Rine? Gimana keadaan mu? Dah baikan?" Tanya ku menghampiri nya. Tak terlihat sosok Ressa disini. Dimana dia?

"Hahaha... Sudah baikan kok." Ucap Rine dengan tersenyum.

"Hoh syukurlah." Ucapku lega karena terus terang, aku mengkhawatirkannya.

"Jadi gimana Kei? Kamu udah nanya sama ayah mu? Siapa orangtua kadung ku?" Tanya Rine tiba-tiba. Aku hanya mengangguk pelan dan menghela nafas.

"Orangtuamu adalah, Lunarisa dan..."

"Siapa?"

"...Pak Arlex." Rine terkejut mendengar hal itu. Ya, aku rasa Pak Arlex pasti mengetahui tentang hal ini. Sama halnya dengan Ray. Aku yakin 100% dia mengetahui Rine adalah adiknya.

"Pak Arlex? Benarkah? Berarti..."

"Ray adalah abangmu. Ya begitulah. Nah, ada satu lagi. Ayahku bilang bahwa, kamu ada kakak perempuan yang paling besar. Nama depannya kalo ga salah... Ray..."

"Kak Raynie! Iya! Namanya Raynie! Aku juga mengingatnya! Dimana dia sekarang?" Tanya Rine. Aku sedikit terkejut bahwa dia mengingat kakak perempuannya.

"Jadi, kamu ingat wajahnya bukan?" Tanya ku memastikan apakah dia mengingat kakaknya. Dia mengingat namanya, tentu saja dia mengingat wajahnya dan hal itu akan memudahkan mencari kakaknya itu.

"Sedikit. Kakak sangat mirip dengan Pak Arlex. Matanya yang sipit, dan berwarna Hitam kemerahan itu." Ucap Rine. Ow, berarti Pak Arlex pasti mengetahui dimana anaknya satu lagi.

"Ok. Kita akan tanyakan hal ini dengan Pak Arlex besok. Aku yakin dia pasti mengingatnya." Ucap ku meyakinkan nya. Tetapi, tiba-tiba ia menyuruhku untuk menutup mulut dan tidak memberitahu bahwa ia sudah mengetahui Pak Arlex adalah ayahnya.

"Kenapa? Bukankah kalian akan semakin dekat nantinya? Apa asalan yang kau buat supaya aku tidak memberitahu nya?" Tanya ku dengan heran dan menanyakan alasannya atas penolakannya ini.

"Ah, kamu tak ngerti Kei, aku ada alasan tersendiri atas penolakan ku ini. Please, hargai keputusan ku." Ucap Rine yang bersikeras tidak ingin memberitahu alasannya. Ahh... Aku tak ngerti apa yang ia pikirkan.

"Ah, baiklah. Kalau gitu, sekarang kamu beristirahatlah. Aku mau balik ke kamar. Sudah terlalu banyak ngeluarin sihir." Ucap ku.

"Oh ok Kei. Makasih ya udah khawatirkan aku." Ucap Rine tiba-tiba yang membuatku tersentak dan menoleh ke arah nya dan mengerutkan kening ku. Seketika aku merasa pipiku memerah.
.
"Haha... I..iya. Sa..sama sama." Aku menjawabnya dan cepat-cepat pergi ke kamarku.

Rine's POV

Pak... Pak Arlex? Betulkah? Dia... Dia ayahku? Dan lagi, Raynard adalah... Abangku? Seseorang tiba-tiba mengetik pintu kamar ku.

"Rine, nih aku bawain bubur ayam. Enak lohh..." Ucap seseorang yang kutebak iyalah Ressa. Tapi, ternyata aku salah. Ternyata yang datang adalah Flera.

"Eh Flera, repotin aja deh. Kok kamu tahu aku sakit?" Tanya ku yang sedikit terkejut dengan kehadiran Flera. Ia hanya tersenyum dan menghampiri ku serta duduk di sampingku.

"Berita sihir Aurora mu sudah menyebar loh Rine..." Ucap Flera sedikit terkekeh. "Keren ya sihirmu, kapan-kapan ajarin dong..."

"Hah? Ajarin? Emang kamu sihir cahaya?" Tanya ku sedikit bingung dengan perkataan nya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku sihir Gas. Yah mana tau kamu ajarin nanti kau bisa hahaha..." Ucapnya. Sihir gas... Glenn!

"Ah, kamu sihir gas ya, kenal Glenn ga?" Tanya ku spontan saat memikirkan tentang Glenn. Aku berharap aku mendapatkan sebuah clue.

"Oh! Glenn! Dia kan pasukan... Eh, maksudku ya, aku sekelas sama dia. Hehehe..." Ucap nya sambil menggaruk kepalanya. Aku sedikit curiga dengan perkataan nya ini. Dia sempat menyebutkan kata 'Pasukan'. Kenapa sampai-sampai dia tahu? Kurasa yang tahu hanya Papa, maksudku Pak Arlex dan Ray. Selain itu, ada yang tahu, tetapi dia pasti anggota kerajaan.

"Oh... Iya dia emang sihir gas. Tadi kamu sempat ngomong kata pasukan? Maksudnya apa ya?" Tanyaku dengan berusaha menggunakan nada sepolos polosnya. Supaya dia tidak tahu bahwa aku mengetahui hampir seluruh nya.

"Pasukan? Hahaha... Aku terlalu banyak membaca buku fiksi. Di buku fiksi fantasi ku ada nama Glenn yang merupakan pasukan kerajaan Mystique. Namanya mirip sih... Haha... Iya benaran kok." Jawabnya. Oke, dapat disimpulkan bahwa sepertinya dia mengetahui kerajaan Mystique. Karena jawabannya terlihat meyakinkan, tetapi aku rasa dia berbohong. Kata-kata yang ia lontarkan dengan nada gugup.

"Ohh.. hahaha sama kita. Emang buku nya judulnya apa? Aku juga mau baca dong..." Ucap ku menjebaknya. Aku ingin memastikan bahwa ia berbohong.

"Eh judulnya ya? Emm... Aku lupa sihh... Karena udah lama bukunya. Udah dulu ya Rine, aku harus balik nih... Byee... Besok ketemu lagi yaa..." Jawabnya dengan nada panik dan segera meninggalkan ku di kamar. Ia membuka pintunya dengan sedikit terburu-buru. Finally, dia berbohong.

"Ya... Byee."

Aku berusaha mencerna setiap percakapan ku dengannya. Sebentar, dia bilang bahwa di 'ceritanya' itu, Glenn yang ntah bohongan atau tidak itu, merupakan pasukan kerajaan Mystique. Berarti, apa yang dikatakan Ray dan Pak Arlex benar. Bagus, besok aku akan pergi menemui nya dengan Ray dan mendesaknya untuk jujur. Dapat disimpulkan, kemungkinan besar Flera ada sangkut pautnya dengan kerajaan Mystique dan tentang Glenn.

Magical ControllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang