Prolog

434 18 7
                                    

"Nak! Besok kita berangkat menuju Jakarta, jadi kita akan pindah kesana. Soalnya abi kamu dipindah dinaskan. Jadi, kamu harus siap-siap berkemas!" Kata umi sambil membuka gorden pagi yang membuat cahaya matahari pagi begitu menyilau, yang membuat mataku sedikit terbelalak terbuka.

"Nanti aja ya, Mi! Masih ngantuk nih! Lagipula aku tadi juga sudah sholat subuh kok! Aku capek, umi." Kataku yang masih lengket sama kasur.

"Ya Allah, Nak! Ayo bangun!" Kata umi. "Sebagian barang-barang mu sudah umi bereskan. Tinggal yang kamu kemas, barang yang ingin kamu bawa aja. Umi mau menuju ke bawah dulu. Nyiapin sarapan!" lanjut kata umi sambil keluar dari kamarku.

Gara-gara siraman rohani umi, aku gak bisa tidur. Setelah itu, gue bangkit dari tempat tidurku. Mengambil handuk dari tempat jemuran di atas balkon yang juga telah terhubung dengan kamarku. Aku pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah fresh, aku pun menuju ke bawah untuk sarapan bersama dengan abi dan umi. Ya, tentu saja, sarapan dengan roti dan selai cokelat kacang kesukaanku.

"Abi, umi! Kita kan bakal pindah ke Jakarta. Jadi, aku pun juga bakal pindah sekolah dong?" Tanyaku sambil melahab roti yang ku genggam.

"Tentu saja, Nak! Abi pun juga sudah mengurus tentang kepindahan mu. Hari ini, hari terakhir kita ada di Banyuwangi." Jawab abi yang sambil menikmati sarapannya.

Aku hanya bisa menghela napas. Masalahnya, bukan pindah ke luar kotanya. Tapi, apabila dapat sekolah baru, teman pun juga harus baru. OMG, tinggal setahun sekolah aja kok ribet banget, ya! Aku hanya bisa menggeleng-geleng kepala dan memanyunkan bibir karena sedikit kesal. Tapi, semoga saja di sekolah dapat ketemu sama cogan. 😆

*****
Maaf, kalau ceritanya ngebosenin dan garing. Vote & coment. Terimakasih! Insya Allah update setiap hari, kalau sempat.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang