Part 46 - Penyesalan

62 2 0
                                    

Setelah mengantarkan Aisyah untuk kembali pulang. Adrian kembali ke restoran tersebut dan memakirkan mobilnya di basement. Kemudian, Adrian melihat sosok dua orang yang sangat ia benci. Rasa amarah yang kini telah memuncak sampai ubun-ubun kepalanya.

Melihat dua sosok yang ia benci, tertawa bersama karena sebuah kemenangan yang telah merusak harga diri seseorang. Dengan segera Adrian menyusul mereka berdua dengan penuh kemarahan dan kepercayaan diri.

"Dasar cewek murahan!" Awalan kata Adrian.

Saat si pacar Rachel merangkul bahu Rachel dengan mesra, tapi ia lepaskan karena sosok Adrian yang telah merusak suasana.

Plak.

Tamparan keras mendarat di wajah cantik Rachel. Kekasih Rachel, Mario tidak terima akan hal itu. Dia pun membalas dengan memberi pukulan di pipi kanan Adrian.

Sudut bibir kanan Adrian berdarah, dia hiraukan kemudian dia menarik kerah Mario dan memberi balasan dengan pukulan di pipi kanan Mario juga. Pertengkaran mereka pun sulit dilerai, dan akhirnya mereka bisa dipisahkan oleh pihak keamanan di restoran tersebut.

Kantor polisi.

Ya, mereka ada di kantor polisi untuk dimintai keterangan. Wajah biru menghiasi wajah tampan Adrian dan Mario. Sedangkan Rachel berusaha untuk menghibur Mario.

Tak lama kemudian, mereka pun keluar dari kantor polisi. Rasa benci dan amarah pada diri Adrian masih sangat memuncak.

"Heh, Adrian." Teriak Rachel.

"Lo itu gak usah deh, jadi pahlawan kesiangan. Sedangkan lo gak bisa nyelametin keluarga lo sendiri." Sambung Rachel.

"Maksud lo apa hah? Gak usah bikin gue nampar lo lagi." Sahut Adrian.

"Hahahahaha.. Jadi selama ini lo gak tau. Yang jahat disini lo tau gak. Gue masih mending nunjukin kejahatan gue di depan, daripada lo kejahatan di belakang. Waktu yang tepat, lo bakal tau sendiri. Terus lo bakal nyadar kalo yang jahat selama ini adalah lo sendiri. Bye!" Kata Rachel. "Ayo sayang!" Ajak Rachel kepada Mario.

Rachel dan Mario pergi meninggalkan Adrian dengan amarah. Dia pulang dengan wajah kesalnya dan dia terus memikirkan perkataan Rachel yang sama sekali Adrian tidak ketahui.

Dia pulang ke rumah orangtuanya terlebih dahulu setelah itu dia akan ke apartemen. Sesampainya di rumah besar dan mewah yang disambut oleh pelayan, Adrian pun masuk ke pintu besar layaknya istana.

Dia melihat orangtuanya tengah berkumpul di ruang keluarga. Dan Adrian ingin menyusul mereka, tapi langkah Adrian berhenti saat obrolan mereka didengar oleh Adrian sendiri.

"Pa, kita setiap bulan selalu mengirim uang ke Hanna. Apa tidak apa-apa kalo seperti ini terus?" Kata Mrs. Yusi.

"Maksud kamu?" Tanya Mr. Yudha.

"Bukannya kita setahun yang lalu membuat kesalahan saat orangtua Hanna kecelakaan. Mama kasian sekali sama dia, dia harus kehilangan sosok orangtua karena kita. Padahal dulu kita sudah menjodohkan Farid dengan Hanna. Mama masih merasa bersalah pa." Ucap Mrs. Yusi yang sedih.

"Itu kan kejadian setaun yang lalu. Lagipula, Hanna juga tidak melaporkannya ke pihak berwajib bukan? Jadi, mama gak usah cemas. Kita sudah mengirim dia uang setiap bulannya. Jadi tenang saja, ma." Jawab Mr. Yudha sambil meminum teh.

"Tapi pa. .." Ucapan Yusi langsung terhenti setelah mendengar suara langkah kaki seseorang.

Adrian muncul dia antara mereka dengan ekspresi yang sangat marah. Yudha dan Yusi yang melihat itu refleks langsung berdiri dengan wajah ketakutan.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang