Part 08 - YouTuber

118 9 0
                                    

Maaf, kalo ceritanya bahasanya ubah-ubah. Abis ya aku bingung. Jadi, mohon maaf kalo ceritanya juga aneh. Terus kalo ceritanya garing, boring, atau bad. Saran kalian aku butuhkan. Maaf juga kalo ceritanya kependekan. Aku bilang sekali, kalo aku sedang bingung. Terus pusing mikirin ujian sekolah. 😆✌ Jangan lupa 🌟nya.

*****

Pada malam harinya....

"Aisyah.... Aisyah. ...!" Teriak Safira sambil berlari kecil ke kamarku. "Ada apa?" Tanyaku.

"Dia ini keren banget ya?" Ujar Safira nunjukkin ke hpnya yang sedang memutar YouTube, yaitu salah satu YouTuber Indonesia.

"Siapa sih?" Tanyaku lagi. "What, lo gak kenal? Kpopers macam apa kau ini? Dia ini YouTuber Indonesia pertama kali di negeri tercinta ini yang ngedance cover dan singer cover. Lihat, dance EXO, BTS, SNSD, GFRIEND, dan masih banyak lagi. Gue sebenarnya udah lama tau ini terus gue subscribe dia. Gue mau nunjukkin ke elo, tapi gue lupa. Pokoknya dia keren banget jadi cewek!" Kata Safira yang begitu terkagum-kagum dibuatnya.

"Emangnya usernamenya siapa? Kalo aja gue juga tau." Tanyaku.

"Eemmm... Namanya AisHan. Lo kenal kan? Kalo gak kenal, sungguh terlalu." Sahut Safira.

"Tentu aja gue kenal, itu kan gue." Ucap ku yang spontan membuat Safira kaget dan merasa menahan tawanya, karena merasa lelucon Aisyah yang sangat perfect. "Hahahaha! Gak mungkin. Tapi kalo dilihat-lihat emang mirip sih sama elo!" Jawab Safira.

"Kan gue udah bilang. Itu gue. Gue ini diam-diam jadi YouTuber, cuma abi umi gue yang tau. Lihat nama usernamenya AisHan yang kepanjangannya Aisyah Hanna. Tentu saja gue gak pakek masker, kalo gue pakek ini topeng, semua viewers pada lari lah dari gue. Gue udah jadi YouTuber sejak kelas 1 SMA. Keren kan?" Kataku.

"Wah! Gue gak percaya. Udah dapat 2m subscribe lagi. Sumpah gue ini ngefans banget sama AisHan, gak taunya elo. Sumpah. Semenjak lo dateng kesini, hidup gue kayak aman damai tenteram gitu. Lo ini emang pembawa keberuntungan gue." Ucap Safira sambil memeluk aku.

"Lepasin! Gue itu lagi gerah body." Sahut ku.

"Ok-ok! Gue ngelepasin lo." Jawab Safira kegirangan sambil melepas pelukannya.

*****

Pagi harinya, Aisyah, Safira, Bu Imah, dan anak-anak sedang sarapan bersama. Mereka bercanda tawa ria dengan begitu bahagianya. Jam menunjukkan pukul 6.15. Saatnya Aisyah dan Safira untuk pergi ke sekolah, waktu yang dibutuhkan untuk menuju sekolah sekitar 20 menit.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, ada sebuah mobil sport putih suci yang mendahului mereka. Setelah itu, banyak para kaum Hawa yang berteriak histeris sangking karismatiknya, dialah Priyan. Tak lama kemudian, datanglah mobil sport merah merona yang akan menuju ke parkir mobil, si Adrian. Tak lupa pula, jeritan kaum wanita, sampek-sampek pagi-pagi udah kehilangan pita suara. Jeritan wanita tidak pandang bulu, mulai dari kelas 10 sampai 12, IPA maupun IPS.

"Benar-benar dunia telah gila. Pantes aja Adrian VS Priyan. Mobil aja gak mau kalah, apalagi gelar Prince School." Gumam ku.

"Begitulah sekolah di Jakarta. Cuma numpang hitz. Lama-lama gue bosen sekolah disini. Salah lo juga, kenapa lo pindah sekolah di Jakarta di SMAN Pancasila ini?" Ujar Safira mendengus kesal.

"Itulah takdir Allah. Ayo ke kelas!" Jawab ku mudah.

*****
'Kring. ... Kring..... Kring. ...' Bel istirahat berbunyi. Saat aku dan Safira akan menuju ke kantin.

BRUKK....

Tiba-tiba Safira pingsan. Sedangkan, kaum cowok sedang berada di masjid untuk melaksanakan sholat Jumat. Aku pun minta bantuan Sarah, dia mantan PMR yang sekelas denganku. Hehehehe, namanya seperti mendiang umiku. Selain itu juga ada mantan PMR lainnya, yaitu Riska dan Wilda. Akhirnya, Sarah segera mengambil tandu di UKS yang tak jauh dari kelasku. Kami pun langsung membopong Safira menggunakan tandu untuk menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Sarah langsung mengambil obat yang ada pada kotak P3K. Sedangkan, aku sangat takut dan gelisah serta sangat sedih.

"Sarah! Terimakasih banyak ya! Bolehkah aku tetap disini untuk menjaga Safira?" Ucap ku.

"Jangan berterimakasih dulu. Soalnya kondisi Safira parah banget, kayaknya dia harus dibawa ke rumah sakit deh. Aku akan minta dispen izin dulu ke ruang piket. Aku juga bakal minta izin kamu untuk menemani Safira. Nanti sesampainya disana, tolong beritahu kondisinya kepadaku ya!" Jawab Sarah.

"Baiklah! Sekali lagi aku berterimakasih kepadamu." Sahut ku.

"Iya sama-sama! Yaudah, aku ke ruang piket dulu." Ujar Sarah.

Aku hanya menjawab dengan anggukan. Benar-benar, Sarah itu baik hati lagi tidak sombong.

Tidak lama kemudian, datanglah si Sarah. "Aku sudah minta izin buat kamu sama Safira ke rumah sakit. Nanti ambulance ke sini untuk menjemput Safira. Kamu juga harus ikut. Yaudah aku ke kelas dulu, soalnya udah hampir jam masuk. Aku tinggal dulu! Bye!" Kata Sarah sambil melambaikan tangan. "Iya, baiklah!" Jawab ku yang masih cemas dengan kondisi Safira yang juga aku membalas lambaiannya.

Setelah beberapa menit kemudian, datanglah ambulance yang membopong Safira menggunakan tandu. Begitupun denganku yang ikut Safira menuju rumah sakit.

Sebenarnya, saat mobil ambulance datang. Dimulai dari kelas bawah sampai kelas paling atas melihat pusat perhatian, yaitu kami. Tapi, aku sama sekali tidak menghiraukan perkataan mereka.

*****
Voment & 🌟! Terimakasih! Jangan lupa, follow juga.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang