Part 48 - As If It's Your Last

70 4 0
                                    

3 tahun kemudian

Udara pagi dan pepohonan sakura yang begitu asri ditambah dengan musim semi yang membuat bunga sakura indah di sepanjang perjalanan.

Seorang wanita yang mengendarai sepeda dengan memasang kedua telinganya dengan headset, tas berada di punggung dengan balutan jaket warna krim selaras dengan pemandangan yang begitu alami ini.

Di ibukota Korea Selatan-Seoul, disinilah dia tinggal. Masa kuliahnya hanya tinggal beberapa bulan lagi. Wanita yang mengambil jurusan bioteknologi itu akan menuju ke tempat kuliahnya di Universitas Korea. Universitas yang bergengsi tempatnya para pelajar belajar.

Senyuman tulus dengan semangat 45 ia tunjukkan di pagi hari ini. Dia banyak sekali penggemar, baik kalangan sederajat ataupun sebagai kakak senior. Sikap ramah dan murah senyum itulah yang membuat orang akan nyaman terhadapnya. Meskipun kepala ia tutup dengan kain sebagaimana ia harus melaksanakan perintah sang Ilahi.

Aisyah Hanna Putri, kuliah di Universitas Korea dengan memakai hijab memanglah tidak mudah menjalaninya. Cobaan datang silih berganti. Banyak dari mereka yang menganggu Aisyah dengan menarik kerudungnya, tetapi Aisyah selalu berusaha untuk tetap biar menjalani kehidupan ini.

Hidup di negeri minoritas, memang akan menjadi pusat perhatian apabila mencolok di kalangan masyarakat. Hidup 3 tahun disini pun, semakin lama semakin nyaman. Dan pengganggu pun sedikit berkurang, mungkin mereka kewalahan.

"Aisyah!" Sapa seseorang yang membuat Aisyah harus membalikan tubuhnya.

Senyum mengembang karena bertemu dengan teman baik di kuliahnya. "Adora." Mereka berpelukan.

"Gimana liburan kamu di Indonesia? Pasti sangat menyenangkan. Iya kan?" Tanya wanita yang punya mata besar berwarna hijau, dengan rambut gelombang berwarna pirang dan blasteran keturunan Korea dan LA itu.

"Iya. Menyenangkan sekali. Kamu gimana?"

"Sama dong. Soalnya aku kangen banget sama pacar ku yang ada disana."

Mereka bercakap-cakap menggunakan bahasa Korea hingga lupa waktu karena keasyikan bercerita.

Wanita yang bernama Adora Gilbert itu sekilas melihat arloji di pergerakan tangan kanannya. "Aku ke kelas ku dulu ya! Nanti istirahat ke kantin. Okay?"

"Insya Allah."

"Bye!" Sapa perpisahan Adora dengan melambaikan tangannya yang juga membuat Aisyah ikut melambaikan tangan.

Setelah Adora hilang dari bayangan, senyum tulus Aisyah kini berubah menjadi senyum kecut bagaikan tidak memiliki semangat hidup. Meskipun Aisyah telah menjalani liburan akhir tahun dan tinggal 2 bulan lagi untuk menjalani wisuda, Aisyah merasa hidupnya hambar meskipun hidup 3 tahun di Korea.

"Sebenarnya apa yang kurang ya? Aku rasa, kebutuhan ku sudah cukup, sehat iya, beasiswa tiap bulan dapet. Tapi kok, merasa kehilangan sesuatu ya. Tapi apa?" Aisyah menggerutu kepada dirinya sendiri.

Semakin Aisyah berusaha mengingat, justru kepalanya bertambah pusing dan merasakan sakit.

***Flashback On***

20 Juli 2019 - Summer Time in Korea

"Bulan ini Korea telah memasuki musim panas. Diperkirakan suhu pada hari ini hingga minggu ke depan akan menjadi puncak panas di musim tahun ini. Kabar cuaca sekian."

Seorang wanita yang sedang menikmati minumnya itu mendengar kabar berita di TV yang ada di minimarket tempat kunjungnya. Wanita itu mengangguk paham. Cuaca semakin menjadi-jadi, musim panas ini begitu sangat panas hingga membuat orang keluar rumah harus berbusana sangat minim. Apalah daya tinggal di negeri orang, dengan kaum muslim sebagai minoritas. Satu botol minuman jus rasa jeruk itu dengan 2 kali tegukan ia habiskan.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang