Part 04 - New

147 11 0
                                    

Kami masih melangkahkan kaki ke tempat kelas yang dituju. Sumpah vroh! Ini sekolahan kayak kampus ITB aja, besar bangetsz. Tapi yang bikin aku bete, hampir semua kelas dari kelas 10-12 jamkos semua. Apalagi mereka ini ngeliatin aku sama si cowok ini yang,... aduh pokoknya parah banget deh! Ya maklum saja, habis upacara pasti para guru sedang rapat mingguan. Makanya, semua kelas jamkos.

Mungkin, tapi bisa jadi mulut mereka komat-kamit gosip tentang diriku sama si cowok itu. Maklum aja say, anak baru pasti langsung tenar.

Pasti kaget ya! Bahasa ku beda kalo ngomong sama orang lain. Hehehehe, aku ini kan pakai topeng. Tapi, aku janji guys! Pada waktu yang tepat, Bu Imah sama Safira bakal aku bocorin rahasia ini. Jadi, tenang aja!

Setelah kurang lebih 7 menit berjalan dari kantor guru menuju kelas paling atas, akhirnya kelar juga. Aku jalan segitu aja udah capek banget. Apalagi nanti kalau tujuan ku ke kantin, harus naik turun kayak belanja di mall.

Kelas tujuan kami tentu jamkos. Dan kelasnya ricuh banget kayak bazar Ramadhan baru buka 1 hari. Semua siswa langsung diam, setelah kami memasuki kelas. Tapi, beberapa saat kemudian, ada salah satu murid, cowok yang ketawanya kayak mak lampir.

"Itu muka apa pantat baskom? Hahahaha!" Sahut murid nakal itu.

Setelah itu, satu kelas langsung ngetawain aku. Tapi, kecuali satu orang yang tidak ngetawain aku, yaitu si Safira. Yuhu! Aku bakal satu kelas dengan Safira! Alhamdulillah!

"Sudah-sudah! Anak baru kenalkan dirimu!" Kata cowok itu yang nganterin aku di kelas devil ini.

"Assalamualaikum! Nama ku Aisyah Hanna Putri, biasa dipanggil Aisyah. Aku pindahan dari SMAN Sumpah Pemuda Banyuwangi. Aku harap, kalian bisa berteman baik dengan saya. Terimakasih!" Kataku yang penuh dengan sopan santunnya.

"Oh iya, Aisyah! Aku ketua kelas disini. Namaku Farid Adrian Maulana. Panggil saja Adrian atau Adri juga bisa." Kata cowok itu yang barengan sama aku.

Setelah perkenalan selesai, beberapa saat kemudian datanglah Pak Rudi selaku wali kelas dan guru mapel Matematika Wajib.

*****
"Kring. ... Kring. .. Kring. .." Bel pertanda istirahat telah berbunyi, saatnya para semua siswa menuju ke tempat no. 1 mereka, untuk mengisi perut yang habis pelajaran yang membuat otak mereka kayak direbus mentah-mentah.

Tentu saja, aku bersama Safira, karena Safira sendiri tidak memiliki teman selain diriku. Emang guys. Si Safira ini anak pendiam, sampai-sampai dia ini jadi korban pembuliyan sama salah satu geng cewek yang ada di sekolah ini.

*****
"Gimana? Sekolah disini kamu seneng gak?" Kata Safira sambil melahab pesanannya, yaitu nasi goreng.

Aku hanya bisa membalas dengan senyuman. "Fira! Tadi kan, aku diantar kesini bareng sama si pak ketua kelas. Dia siapa sih? Saat kami berjalan berdua, banyak yang ngomongin gitu!" Tanya ku keheranan.

"Jadi gini, dia itu dulu mantan kapten basket dan mantan ketua OSIS. Dia itu julukannya si Prince School. Sumpah, udah tampan, pintar, putih, tinggi kayak tiang listrik, agamanya sangat kuat. Jarang cowok yang kayak gitu zaman sekarang." Jawab Safira.

"Jadi, dia itu banyak penggemar ya?" Tanyaku lagi.

"Bisa dibilang seperti itu. Adrian itu anaknya disiplin banget. Kamu tau kan, geng cewek tenar di kelas kita?" Ujar Safira.

"Iyalah! Tadi pas mau ke kelas, aku lihat foto mereka di mading sekolah! Emangnya kenapa?" Sahut ku.

"Si ketua geng itu, suka sama si Adri. Tapi di sekolah kita ini ada saingannya Adri. Di juga sekelas dengan kita. Namanya Priyan Bramasta. Dia itu pendiam tapi menghanyutkan banget. Pasti Adri VS Priyan. Mereka berdua banyak banget fansnya. Kayak fans EXO-L ketemu EXO." Ucap Safira.

Meski di kantin, mereka sangat menikmati obrolan mereka. Dengan canda tawa yang begitu membahagiakan.

*****
Voment & Klik 🌟. Terimakasih!

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang