Part 27 - Sad & Happy

82 4 0
                                    

Sesampainya di suatu tempat yang ingin dikunjungi oleh Aisyah membuat Adrian terkejut dan bingung.

Tempat yang ingin dikunjungi Aisyah adalah sebuah lokasi pemakaman. Dan sebelum menuju pemakaman, Aisyah telah membeli 2 buket bunga mawar.

Saat telah menemukan pemakaman yang ingin ditemui Aisyah, Adrian justru bertambah bingung.

"Kenapa lo ngajak ke pemakaman?" Tanya Adrian.

"Jangan banyak bacot lo. Bukannya tadi lo bakal nganterin gue sampek pulang. Sekarang sewot aja. Nanti juga lo bakal tau sendiri." Jawab Aisyah. "Nah itu dia makamnya!" Lanjut Aisyah sambil menunjuk ke arah itu dengan nada lebih lembut.

Adrian mengernyitkan keningnya, dia sama sekali banyak pertanyaan untuk Aisyah. Tapi, dia simpan dulu untuk sementara, daripada kena siraman rohani Aisyah yang begitu menyebalkan.

Adrian tambah terkejut, yang ternyata Aisyah kunjungi 2 makam sekaligus yang berdampingan.

Kemudian tanpa disadari, air mata keluar dan membasahi pipi Aisyah. Justru membuat Adrian bertambah bingung dan dia merasa bersalah dengan Aisyah.

Tiba-tiba, Adrian diam seribu bahasa baik dalam hati maupun mulutnya, karena Aisyah berbicara kepada kedua makam tersebut. Seketika itu juga, Adrian yang berdiri di samping Aisyah juga ikut posisi jongkok seperti Aisyah.

Setelah itu, Aisyah membersihkan makam kedua orang tuanya dari rerumputan. Setelah itu, ditabur bunga dan diberikan buket bunga dibawah batu nisan.

"Assalamualaikum, abi umi! Aku bisa menjaga diriku dengan baik. Jadi kalian tenang saja ya di alam sana. Doakan anakmu yang penuh dosa ini supaya bisa berjuang. Maafkan Aisyah yang belum bisa membalas kebaikan kalian. Pak Suyono dan Bu Ningsih juga sangat baik dengan ku mereka sering membantuku saat aku tengah kesulitan. Dan tahukah kalian? Aku punya sahabat wanita yang bernama Safira, dia sangat baik hati, cantik, agamanya juga baik, meskipun kadangkala dia menyebalkan serta ibunya yang bernama Bu Imah, dia juga sangat baik kepadaku, dia menganggap ku sebagai anaknya sendiri. Dan satu lagi, aku punya 2 teman lelaki, yang ada di sampingku ini namanya Adrian sedangkan yang satunya namanya Priyan. Tahukah kalian, abi umi? Priyan adalah tetangga ku di apartemen. Kalian tenang saja, aku menjalankan amanah kalian, Insya Allah bahwa aku tidak akan berpacaran. Sekali lagi, terimakasih buat kalian yang telah merawat ku hingga aku mandiri seperti sekarang ini. Aku tidak akan lupa, dengan ajaran dan amanat kalian. Aku selalu tekun melaksanakan sholat 5 waktu, puasa sunnah, sholat sunnah, bertadarus. Aku merasa akulah anak yang paling beruntung di dunia ini, karena memiliki orang tua seperti kalian yang ditakdirkan untukku. Aku pun tak lupa pula, selalu mendoakan kalian. Seperti yang kalian ajarkan kepadaku, doa anak sholeh sholehah untuk orang tua akan dibukakan pintu surga. Pasti kalian sangat bahagia di sana. Apabila Allah berkehendak, aku akan mengikuti jejak kalian. Aku juga ingin berterima kasih kepada Allah, karena selain mengirimkan orang tua seperti kalian, aku pun juga dikelilingi oleh orang-orang baik di dekatku." Kata Aisyah sambil menangis begitu derasnya.

Setelah itu, Adrian memeluk Aisyah supaya dia bisa mengeluarkan semua air matanya di bahu Adrian. Adrian yang mendengarnya begitu juga sedih. Dia tidak menyangka, Aisyah sangatlah berbeda dari wanita kebanyakan. Di luar dia nampak menyebalkan, tetapi di dalam hatinya dia begitu patuh kepada orang tuanya.

Dalam hati, Adrian berjanji akan selalu menjaga Aisyah sebaik mungkin sesuai kemampuan Adrian. Dia tidak akan pernah mengecewakan Aisyah. Seperti halnya, orang tuanya yang telah menjaga Aisyah.

"Apakah sudah?" Tanya Adrian.

Aisyah pun langsung melepas pelukannya dari dekapan Adrian. Kemudian, Aisyah menjawab dengan anggukan sambil mengusap air matanya.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang