Part 22 - Hah? Beneran?

76 4 0
                                    

Hari ini agenda untuk sekolah. Aisyah pun sudah mengetahui kalo dia berada di panti. Jam telah menunjukkan pukul 4 pagi. Kondisi Aisyah pun sudah semakin membaik.

Dia pergi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan ibadah sholat subuh. Seperti biasanya setelah sholat subuh, Aisyah melanjutkan aktivitasnya dengan membaca Al-Qur'an, supaya hati dan pikiran Aisyah bisa tenang dan damai.

Jam menunjukkan pukul 04.45, Aisyah segera pamit dengan Safira dan Bu Imah untuk diizinkan pulang.

Awalnya mereka melarang Aisyah untuk pulang terlebih dahulu karena kondisi kesehatan Aisyah, tapi Aisyah begitu sangat keras kepala. Meskipun masih subuh, Aisyah bisa mendapat taksi karena dia telah pesan di uber.

Sesampainya di apartemen, Aisyah mendapat salam sapaan dari petugas apartemen. Aisyah pun segera memasuki lift dan menekan angka 25.

Setelah sampai di lantai 25 nomor 2002, Aisyah segera menekan tombol angka password untuk membuka pintu.

Jam menunjukkan pukul 05.10, Aisyah segera beranjak mandi untuk pergi ke sekolah, padahal Adrian telah mengatakan untuk hari ini supaya absen satu hari saja.

Setelah mandi, Aisyah berganti baju seragam dan dia menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri, semangkuk sereal dan segelas susu.

Selesai sarapan, Aisyah menghubungi Adrian untuk memberitahu kepada Adrian.

"Assalamualaikum, Adrian."

"Waalaikumussalam, Aisyah. Bagaimana kondisi lo sekarang?"

"Alhamdulillah, kondisi ku sudah membaik. Terimakasih banyak ya atas semua bantuan kamu. Terus apakah kamu baik-baik saja?"

"Iya sama-sama. Ya Alhamdulillah gue juga baik-baik aja. Tapi kenapa lo telpon pagi-pagi gini? Apa ada masalah?"

"Enggak ada masalah apapun kok. Begini, hari ini aku tetap masuk sekolah."

"Lho, jangan dulu! Kondisi lo itu belum sepenuhnya membaik. Kata dokter, lo itu harus banyak istirahat."

"Enggak mau. Lagian aku di apartemen juga sendirian. Nanti disini bosan."

"What? Lo ada di apartemen? Kok bisa?"

"Tadi pagi, setelah sholat subuh. Aku naik taksi kesini."

"Yaudah gini aja. Kalo lo mau tetap masuk sekolah, gue jemput ya! Ok?"

"Kan disini udah ada Priyan. Aku nebeng sama dia aja."

"Enggak! Jangan sama Priyan! Gue yang nemuin lo di gudang, jadi lo itu sekarang tanggung jawab gue sepenuhnya. Setelah ini, lo kirimin alamat apartemen lo tinggal. Ok?"

"Oh... okey. Wassalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Sambungan telepon pun terputus.

Sambil menunggu Adrian jemput, Aisyah lebih baik membersihkan apartemennya.

Tak menunggu waktu lama. Bel apartemen Aisyah terbunyi.

Aisyah pun berlari kecil, dan telah membawa tas ranselnya di punggungnya. Setelah itu, Aisyah tidak mengecek siapa yang datang di interkom. Langsung Aisyah buka langsung dari pintunya. Dan ternyata yang datang bukan Adrian, tapi Priyan.

"Lho Priyan? Kok kamu tau kalo aku ada disini?"

"Tadi pagi, gue dengar ada yang menekan tombol password pintu lo. Jadi untuk pastiin siapa yang datang, jadi gue kesini. Lo udah siap berangkat? Yaudah, ayo bareng gue aja!"

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang