Part 11 - Breaking News

89 5 0
                                    

Hari libur telah usai, hari dimana seluruh siswa SMAN Pancasila harus menghormati para pahlawan dengan upacara setiap hari Senin. Setelah, upacara selesai aku dan Safira menuju ke kelas. Alhamdulillah, Safira kini sudah kembali sembuh. Saat pelajaran telah usai, aku dan Safira memutuskan untuk ke kantin, hanya membeli camilan makanan ringan untuk aku berbuka puasa. Tapi, berita yang tak enak terdengar sampai di telingaku.

Ada yang bilang, kalau aku adalah wanita murahan, wanita gak laku, dan masih banyak lagi yang ngeritik aku. Aku hanya bisa diam dan acuh dengan semua itu.

Setelah itu, tibalah Wilda dan Sarah. "Ya Allah, Syah! Kamu punya hubungan sama Priyan?" Tanya Wilda.

"Hah? Apa maksud kalian?" Sahut ku yang begitu kaget.

"Kamu belum tau? Di mading sekolah, ada gambar kamu sama Priyan yang kayak gitu." Ujar Sarah.

"Aku sama sekali gak tau." Ucap ku yang masih tidak percaya.

"Aisyah! Ayo kita kesana!" Ajak Safira. Aku pun mengangguk setuju.

Sesampainya di mading, aku sangat tidak percaya. Kalau ada fotoku dan Priyan di saat kami jogging bersama. Foto itu disaat Priyan membersihkan belepotan ku saat aku makan sandwich.

Setelah itu, kami memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat masih berjalan disekitar koridor, masih banyak yang mengataiku yang sangat menyakitkan ku. Dalam hatiku, aku sangat sedih dan ingin menangis, tapi aku berusaha untuk tidak menangis.

Saat memasuki kelas, semua siswa menyoraki kedatangan kami, kecuali Adrian dan Priyan. Apalagi Priyan memasang ekspresi wajah yang juga sangat kecewa.

"Lihat teman-teman! Artis kelas 12 MIPA 1 kita sudah datang. Berilah tepuk tangannya yang meriah!" Kata Rasti. Semua siswa bertepuk tangan yang bertujuan untuk mengkritik ku.

Tiba-tiba, Adrian datang menghampiri ku dan menarik tangan ku kuat. Sebenarnya aku sangat kesakitan, dia membawaku ke rooftop sekolah.

"Apa maksudmu, Syah? Kenapa kamu lakukan ini? Kelas kita jadi bahan pembicaraan banyak orang. Kalau seperti ini terus, kamu bakal di out dari sekolah ini. Kamu tau kan tentang itu?" Kata Adrian dengan ekspresi sangat marah yang membuat ku tambah ketakutan.

"Aku sama sekali tidak melakukan hal itu seperti yang kamu kira. Itu semua fitnah." Jawab ku

"Terus bukti foto itu, disebut fitnah? Kamu ini masih anak baru, gak usah cari masalah di sekolah ini." Ucap Adrian yang pergi meninggalkan Aisyah sendirian. Aisyah pun menangis begitu deras di rooftop, dia melampiaskan semuanya yang terpendam dalam hatinya di rooftop. Saat di rooftop pun juga ada seseorang yang menguping pembicaraan ku dan Adrian.

Dan aku masih berada di rooftop. Tiba-tiba datanglah Safira yang berniat untuk menghiburku. "Aisyah!" Panggil Safira. Aku pun langsung menuju ke arahnya dan kemudian memeluknya. Aku menangis di pelukan Safira. "Sabar, Aisyah! Ini semua cobaan dari Allah kepadamu. Kalau kamu diberi ujian hidup, tandanya Allah sayang sama kamu. Tandanya kamu adalah wanita yang di istimewa kan oleh Allah. Iya kan?" Kata Safira. Semenjak mendengarkan hiburan dari Safira, kini sedih ku mulai sedikit berkurang. "Kamu benar juga." Kataku sambil mengusap air mata.

Setelah aku mulai baikan dari kesedihanku. Kami pun memutuskan untuk ke kelas. Sesampainya di kelas, ternyata kelas kami jamkos dan hanya diberi tugas mencatat rangkuman biologi.

*****
Votment! Terimakasih!

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang