Part 30 - Apakah Dia.....?

72 4 0
                                    

Hari esoknya.....

Pada suatu pagi yang cerah, tepat pada pukul 06.50 am. Seluruh kelas 12 MIPA 1 telah datang. Pada saat itu, Adrian mengatakan bahwa nanti saat istirahat, teman-teman Aisyah dan yang lain untuk tetap berada di ruang kelas.

Kring. .... kring. .... kring. ... Bel tanda istirahat telah berdering. Seperti yang dikatakan Adrian, para murid yang merencanakan untuk membuat band pun berkumpul.

Saat seluruhnya telah sepakat akan membuat band, semuanya sedang berdiskusi untuk posisi main.

Dan Safira sebagai penulis untuk mencatat anggotanya dan peran mereka dalam band.

Dalam catatan itu tertulis bahwa.....

Vokalis : Aisyah, Adrian
Bas : Adrian, Priyan, Safira
Keyboard : Rasti
Drum : Arjun

Dan semuanya pun setuju dengan posisi itu. Dan mereka pun memutuskan untuk mulai latihan hari ini sepulang sekolah di rumah Adrian. Karena rumah Adrian lah yang ada ruang seni dan alat musik pun juga lengkap.

Dan kemudian, bel masuk kembali berbunyi. Tiba-tiba, Alex berteriak-teriak kayak orang kesurupan, tapi Alex tidak kesurupan cuma caper supaya jadi pusat perhatian.

"Guys! Sekolah kita katanya bakal kedatangan murid baru lagi." Teriak Alex.

"Terus?" Singkat Sarah salah satu murid kelas 12 MIPA 1.

"Terus? Hello.... Dia cantik banget tau gak. Kayaknya Aisyah bakal ada saingannya deh! Hehehehe.." Jawab Alex gayanya lebay setinggi sidratul muntaha.

"Cuma gitu doang!" Respon Sarah.

"Terus kelas mana?" Sahut si Doni.

"Hemmm... Kalo itu gue kagak tau. Gue taunya cuma sekolah kita kedatangan murid baru. Gitu doang." Ujar Alex.

"Oh." Sahut Doni yang sedikit kecewa.

Sedangkan, respon Adrian, Aisyah, Priyan, Safira hanya bisa diam, apalagi Arjun dia sama sekali tidak melirik Alex, karena fokus dengan musik di headphonenya.

Tiba-tiba, Aisyah mendapat lemparan kertas yang kusut, saat dicari-cari siapa yang melakukan itu, ternyata dia adalah Rasti.

*****
Nanti pas pulang sekolah, tetap di kelas ya? Gue mau ngomong sesuatu. Kalo soal band nanti berangkat sama gue. Thanks!

From : Rasti
*****

Setelah membaca surat itu, Aisyah mengarah pandangannya kembali ke Rasti, menjawab dengan anggukan dan senyuman.

Saat pulang sekolah, seperti yang telah dijanjikan, Rasti dan Aisyah tetap berada di dalam kelas. Suasana begitu hening, sedangkan Rasti belum mengatakan sesuatu.

"Katanya mau ngomong?" Sahut Aisyah tiba-tiba. Rasti yang awalnya menunduk langsung menatap Aisyah seperti ada rasa penyesalan.

Dan tiba-tiba, Rasti sedikit demi sedikit mengeluarkan air mata. Aisyah pun tambah dibuat bingung dengan tingkah Rasti yang begitu lemah dihadapannya kini. Refleks saja, Aisyah langsung memeluk Rasti, supaya Rasti sedikit lebih tenang. Justru sebaliknya, Rasti tambah menangis lagi. Saat semuanya lebih tenang, Rasti yang kini mereda tangisannya mulai membuka pembicaraan.

"Maafkan gue, Syah! Hiks. .. hiks... Gue salah sama lo. Sebenarnya, inilah diri gue.. hiks... begitu lemah, hiks. ... hiks. .. Sekali lagi, maafkan gue Aisyah." Jawab Rasti yang masih menangis.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang