Part 10 - Curhat & Enjoy

108 6 0
                                    

Author POV

Setelah menikmati perjalanan yang begitu membosankan, akhirnya sampai di panti juga. Semua anak menyambut gembira akan kedatangan mereka. Begitupula dengan Adrian yang juga ikut ke panti, karena Adrian mengantarkan mereka pulang.

Dalam hati Adrian, ada perasaan senang, karena dia menyukai anak-anak yang baginya begitu menggemaskan.

Setelah bertamu di panti, akhirnya Adrian memutuskan untuk pulang. Saat mobil sport merahnya mulai hilang dari bayangan malam, Safira dan Aisyah membicarakan sesuatu di dalam kamar mereka, setelah anak-anak sudah tertidur pulas.

"Aisyah! Kamu pernah gak ngalami kisah cinta pertama?" Tanya Safira yang membuat Aisyah kaget.

"Hah? Kenapa kamu tanya mengenai itu?" Jawab Aisyah.
"Emm.... Pernah sih!" Lanjut kata Aisyah.

"What? Sama siapa?" Tanya Safira penasaran.

"Ya sama cowoklah, masak sama waria Thailand." Sahut Aisyah bercanda.

"Bukan begitu, maksud ku namanya siapa? Terus kapan?" Ujar Safira.

"Sekitar saat ku kelas 2 3 SD gitu. Emangnya kenapa?" Ujar Aisyah.

"Memangnya umur segitu disebut cinta pertama ya? Apa gak terlalu muda?" Tanya Safira.

"Kok kamu kepo banget sih? Katanya, di lirik lagu Al-Ghazali cinta itu buta dan tuli. Seperti kisahku ini kan." Jawab Aisyah.

"Iya juga sih! Au ah gelap. Ini sudah malam. Ayo istirahat!" Ujar Safira.

Mereka pun beristirahat, karena hari sudah larut malam. Sedangkan, Safira harus membutuhkan istirahat total.

*****
Aisyah POV

Hari ini weekend. Yup, hari Sabtu jadi libur. Sekolahku memang sekolah fullday, jadi liburnya ada 2 hari, Sabtu dan Minggu.

Di pagi hari, aku berencana untuk jogging. Tapi, harus sendirian. Soalnya Safira, tidak boleh beraktivitas berlebihan. Cukup istirahat dan membersihkan rumah, pokoknya beban tidak boleh terlalu berat.

Di panti, dekat dengan taman, taman itu tempat favorit untuk olahraga. Aku pun juga jogging disana sambil memakai headset, tentu saja wajah ku tetap ku tutupi. Sambil mendengarkan lagu dari Red Velvet - Peek A Boo, membuat hati dan pikiran ku sedikit santai sambil berjogging.

Tidak lama kemudian, saat aku berlari ada yang mendahuluiku, kemudian kembali dengan berlari mundur, ternyata dia adalah Priyan.

"Kamu sama siapa?" Tanya Priyan sambil berlari kecil mengikuti kecepatan lariku yang begitu lamban.

"Oh! Aku sendirian. Soalnya Safira harus memikirkan kesehatannya." Jawab ku yang begitu gugup, tapi aku masih berlari kecil.

Setelah itu, kami berdua berhenti berlari, hanya berjalan santai biasa. "Oh begitu! Gimana kalau pas jogging, kita selalu jogging bareng. Soalnya, aku setiap hari jogging sendirian. Jadinya gak seru." Kata Priyan dengan memasang wajah sedikit memelas. "Insya Allah." Jawab ku.

Tiba-tiba, Priyan mendahuluiku. "Ayo lari! Jangan lamban!" Kata Priyan sambil berlari dengan dampingan senyumnya yang menghiasi ketampanan Priyan.

Begitupula denganku, aku juga membalas dengan senyuman. Dan mengikutinya dengan berlari, meskipun aku juga nanti akan kalah. Untuk pertama kalinya, aku melihat senyuman tulus pada Priyan dan sejak itu pula, aku teringat dengan my first love.

Setelah beberapa menit berlari, mereka berdua duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Mereka sambil menikmati camilan pagi, yaitu roti sandwich dan 2 gelas kopi yang didapat dari Priyan beli.

Di taman itu, memang telah menyediakan sarapan pagi beserta minumannya juga. Intinya, menyenangkan banget.

"Kamu pasti sangat lapar ya?" Tanya ku kepada Priyan.

"Em!" Jawabnya singkat sambil melahap sandwichnya.

Tanpa disengaja, aku pun makan sandwich belepotan.

"Maaf! Ada yang belepotan, biar aku saja yang bersihkan!" Kata Priyan sambil mendekati wajah ku yang begitu hitam pekat dan jarak bibir mereka yang berdekatan, yang membuat ku terkejut dan jantungnya berdetak sangat cepat. Batin ku berkata, 'Ya Allah, kenapa sekarang, hari ini kau membuat ku menjadi senam jantung?' Dari kejauhan mereka seperti adegan kiss, tetapi yang sebenarnya tidak. Tanpa disadari pula, sepasang mata mereka ada melihat dan kemudian... Cekrek!

*****
Vote & coment. Terimakasih!

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang