Part 23 - Cogan Bertambah

64 5 0
                                    

Setelah memakirkan mobil di parkiran. Dua siswa SMAN Pancasila itu menjadi pusat perhatian semua murid maupun guru.

Ada yang senang, iri, dan biasa aja. Banyak anak-anak yang mengoment ini itu kepada mereka.

"Mereka couple banget ya. Yang satunya Prince School dan yang satunya bagaikan Princess School. Kayak drama Korea."

"Ih, mereka kayak gitu aja, dipamerin ke sekolahan. Jijik..."

"Alah kayak gitu, udah biasa di depan mata kepala gue sendiri."

Adrian dan Aisyah mendengar jelas akan komentar mereka. Adrian berjalan seperti biasanya, untuk menunjukkan bahwa dia pria maskulin, sedangkan Aisyah menundukkan kepalanya karena malu.

Setelah memasuki kelas. Mereka berdua meletakkan tas mereka di bangku masing-masing.

Setelah itu, Adrian keluar kelas untuk ke koridor, karena ketua kelas 12 harus kesana. Begitu pula dengan Priyan, yang keluar karena dipanggil di ruang tata usaha.

Setelah itu, Aisyah yang sedang asyik memainkan ponsel sambil mendengarkan musik di earphone, seperti biasa lagu kpop idolanya.

"Ho-Ho-Holiday Ho-Ho-Holiday
Ho-Ho-Holiday Ho-Ho-Holiday." (Lirik lagu SNSD - Holiday)

Tiba-tiba, earphone milik Aisyah diambil paksa oleh Rasti. Seketika itu juga, Aisyah sangat terkejut apa yang telah dilakukan oleh Rasti.

Setelah itu, Rasti menjambak rambut Aisyah sangat keras, sehingga membuat Aisyah merintih kesakitan. Di kelas tidak ada yang berani untuk menyelamatkan Aisyah yang malang itu. Apabila ada yang berani dengan Rasti, maka artinya dia cari mati. Kecuali, Adrian dan Priyan yang berani menghadapi Rasti.

Semuanya hanya bisa melihat dan memposting adegan itu di sosmed. Aisyah sebenarnya sangat malu. Tanpa berpikir panjang, akhirnya tangan Rasti dihempas kasar oleh Aisyah.

Sontak seluruh siswa di kelas 12 MIPA 1 ricuh. Bukan hanya kelas itu, tapi pertengkaran mereka pun mengundang kelas tetangga lain juga ikut melihat.

Ada yang mendukung Aisyah ada pula yang mendukung Rasti.

"Oh gitu sama gue. Anak baru udah berani ternyata. Lancang banget lo ya!" Geram Rasti yang melayangkan tangannya untuk menampar Aisyah.

Dengan cepat dan sigap, Aisyah menghentikan tangan Rasti dengan tangannya sendiri.

Tatapan mereka saling membenci dan begitu sinis satu sama lain.

"Jangan pernah macam-macam denganku lagi." Geram Aisyah sambil menghempaskan tangannya Rasti dari sekian kalinya.

Adegan itu, menjadi adegan pertama kali dalam sejarah SMAN Pancasila. Selain Adrian dan Priyan yang berani dengan Rasti kini ditambah Aisyah yang juga yang tambah sadis ke Rasti.

Adegan itu, dilihat oleh Adrian dan Priyan serta seorang pria yang berada di depan pintu kelas.

Pertengkaran mereka masih berlanjut, Aisyah mendekatkan wajahnya di telinga Rasti dan berkata, "Kalau lo macam-macam sama gue lagi. Gue gak segan-segan nginjak harga diri lo itu sampek pupus sampek punah gak berbekas di dunia ini. Puas!" Bisik Aisyah menjauhi wajah Rasti yang begitu ketakutan, sedangkan Rasti menatap mata Rasti begitu sangar. Rasti hanya bisa menelan ludahnya ketakutan.

"Kita liat aja, siapa yang bakal menang pada akhirnya." Balas Rasti dengan sangar juga.

Kemudian dia pergi ke bangkunya, daripada reputasinya hancur di depan semua orang, lebih baik Rasti berdiam diri untuk memikirkan rencana membalas dendam kepada Aisyah.

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang