Part 39 - Truth Story (2)

63 5 0
                                    

Kring. ... kring. ... kring.... Bel istirahat telah berbunyi.

Dengan segera Aisyah mengemas bukunya ke dalam laci dan segera mengajak Safira dan Rasti keluar.

Rasti dan Safira setuju, mereka segera pergi ke taman sekolah. Karena Aisyah mengajak mereka kesana.

***Taman***

Sesampainya di taman, mereka duduk bertiga di sebuah bangku panjang dan dibawah pohon yang teduh, dan membuat mereka terasa tenang.

Safira meminum sebetulnya kecil susu fermentasi, Rasti membaca novel, dan si Aisyah .....

Tegang.

Karena, baginya harus mengumpulkan cakra untuk mengeluarkan kata-kata yang ingin dia katakan pada teman-temannya.

"Emm.... guys!" Sapa pembukaan pembicaraan Aisyah.

Safira dan Rasti menoleh bersamaan ke Aisyah. Sedangkan kini, Aisyah menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Emm... gue... gue.. gue mau nanya sama kalian, boleh?" Izin Aisyah.

Safira dan Rasti kini fokus dengan Aisyah dan menjawab dengan anggukan.

"Emm.... gini-"

"Lo itu mau ngomong apa mau belajar akting sih? Kalo ragu-ragu, ya gak usah tanya." Sahut Safira.

"Enggak kok, gue gak ragu. Hehehehe.."

"Terus?" Sahut Rasti.

"Emm... gini, sebenarnya apa hubungan kalian sama Keyla ya?"

Deg.

Dengan seketika, jantung mereka berdua berhenti dan kemudian Safira dan Rasti saling berhadapan, karena bagaimana cara menjelaskan cerita ini pada Aisyah.

Sedangkan, Aisyah menatap mereka menunggu untuk sebuah jawaban.

"Emm. .... kenapa lo tanya kayak gitu?" Sahut Rasti yang mengeluarkan keringat dingin.

"Emm... soalnya, gue udah tau semuanya. Kalo kalian gak mau jelasin juga gak papa kok. Hehehe, cuma mastiin cerita detail kalian aja. Jadi, kalian slow aja gak usah tegang." Jawab Aisyah, sedangkan Safira dan Rasti begitu tegang.

"Emm... Rasti, gue mau tanya. Kenapa lo waktu itu nyuruh Safira buat ngurung gue di gudang rooftop waktu itu? Lo inget kan?" Tanya Aisyah pada Rasti.

"Lo... lo. .. tau darimana, Syah?" Sahut Rasti yang bertambah tegang.

"Gue tau dari diary lo yang Keyla kasih ke gue. Emangnya lo gak tau?"

"Enggak. Terakhir kali tentang diary itu, gue kasih ke Keyla. Atau jangan-jangan dia....."

"Yup, it's true. Keyla ngasih gue buku diary lo sama Keyla, terus foto album yang Keyla punya."

"Jadi, selama ini wadah kotak yang dikasih sama Keyla itu isinya?" Sahut Safira.

"Iya. Emangnya lo gak buka kotak itu? Waktu itu kan, Keyla ngasih surat ke lo, lo boleh buka kotak itu."

"Iya sih, tapi kan gak sopan lancang ke barang orang lain. Jadi, gue biarin gitu aja. Pasti diarynya ada tentang gue kan?" Ucap Safira.

"Tentu saja. Buku diary Rasti pun juga ada nama lo kok."

"Waktu itu, gue nyuruh Safira karena Rachel. Dia tau selama ini lo itu deket sama Safira. Safira setuju, karena Bu Imah diancam oleh Rachel untuk melarang gue ketemu sama Keyla. Jadi gue terpaksa ngelakuin itu. Sedangkan, Safira pastinya setuju karena...."

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang