Part 02 - Cobaan

148 13 0
                                    

Sudah 3 hari 2 malam, aku dirawat di rumah sakit. Aku keluar dari rumah sakit karena mempunyai kartu asuransi. Malangnya nasibku ini.

Aku pergi membawa sebuah tas dan langkah kakiku tanpa tujuan. Tapi, langkah ku berhenti di halte busway, Saat ada bus datang, aku akan ikut menumpang, hanya bisa ala kadarnya saja.

Beberapa saat kemudian, datanglah sebuah bus. Aku pun menaiki bus Transjakarta tersebut. Aku duduk di bangku nomor 3 dari depan sebelah kiri, dan menghadap jendela untuk menikmati pemandangan kota Jakarta.

Saat bus berhenti di halte busway lain, ada seorang wanita yang duduk disampingku, umurnya sekitar 40-an. Aku hanya meliriknya sebentar dan menghadap kembali ke jendela, karena hari sudah mulai gelap.

Tiba-tiba wanita tersebut menyuguhkan ku sebungkus roti kepada ku. Aku pun dibuat terkejut dan bingung oleh wanita tersebut.

"Ini untukmu, Nak!" Ucap ibu tersebut.

"Tidak usah, Bu!" Jawab ku yang malu-malu tapi mau, karena semenjak keluar dari rumah sakit aku memang belum makan hingga akupun juga sangat lapar.

"Tidak usah malu. Ibu masih banyak roti dalam tas. Ambillah! Kalau kau tolak, berarti kau pun juga menolak rezeki dari Allah." Ucap ibu itu.

"Baiklah!" Jawab ku sambil mengambil roti tersebut.

"Kamu ini dari mana, Nak? Sepertinya kamu baru di Jakarta ini." Tanya ibu itu.

"Saya dari Banyuwangi, Bu! Saya disini sendirian. Orang tua saya baru saja kecelakaan saat perjalanan menuju Jakarta ini. Saya seorang yang masih hidup. Bagaimana pun juga, ini mungkin telah kehendak Allah." Jawab ku dengan wajah sedih.

"Astagfirullah! Berat sekali cobaan mu, Nak! Yang sabar ya. Kalau tempat tinggal kamu sudah punya?" Ujar ibu tersebut.

"Saya tidak punya tempat tinggal. Karena saya tidak tahu alamat apartemen abi saya yang dibelinya. Jadi, mungkin saya akan ngontrak." Sahut ku.

"Bagaimana kalau Nak ini ikut saya ke panti? Saya adalah pengasuh panti asuhan Cermai Indah yang tak jauh dari sini. Kamu bakal gratis tinggal di panti saya. Bagaimana?" Kata ibu nan baik itu.

"Benarkah itu, Bu? Alhamdulillah Ya Allah. Terimakasih banyak ya, Bu. Apabila Allah berkehendak, saya akan ganti kebaikan ibu ini." Ucap ku.

Setelah lama waktu perjalanan, tibalah mereka di panti Cermai Indah.

"Tapi ngomong-ngomong ibu ini nama siapa?" Ucap ku.

"Nama saya Ibu Fatimah bisa panggil saya Bu Imah. Kalau namamu siapa, Nak?" Jawab Bu Imah.

"Nama saya Aisyah Hanna Putri. Panggil saja Aisyah, Bu!" Jawab ku.

*****

Vote, coment, tekan ⭐. Maaf kalau ceritanya ngebosenin. Terima kasih!

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang