Part 06 - Fighting

126 8 3
                                    

Author POV

Sejak kejadian itu, geng Rasti memiliki sasaran baru selain Safira, yaitu Aisyah. Tentu saja, Rasti paling benci dengan Aisyah.

Pada suatu hari, kelompok Adrian tengah mengerjakan tugas Fisika sepulang sekolah, jadi mereka tetap di kelas 12 MIPA 1. Lagipula di kelas juga ada Wi-Fi, jadi informasi untuk tugas kelompok bisa teratasi.

Saat itu, Aisyah keluar dari kelas untuk mengangkat telepon. Saat Aisyah akan kembali dari kelas, dan berbalik arah, tiba-tiba dia menabrak seseorang yang ada di belakangnya, dialah Adrian. Aisyah sangat terkejut.

"Eeeh! Maaf, aku gak sengaja!" Ucap Aisyah yang sangat takut dan malu.

"Gak papa kok, lagipula lo kan gak tau kalo ada gue disini. Gue juga salah, kenapa gue ada di belakang lo ya?" Sahut Adrian yang sedikit canggung.

Setelah itu, Adrian berusaha menatap Aisyah, sedangkan Aisyah hanya menunduk untuk berusaha menghindari tatapan Adrian.

"Lo gak balik lagi ke kelas? Apa lo akan tetap terdiam seperti ini?" Tanya Adrian yang membuat Aisyah terkejut mendongak ke arah Adrian, karena Adrian melangkah maju seperti mendekati Aisyah.

"Oh, iya! Ini mau ke kelas, aku duluan." Jawab Aisyah sedikit gugup.

Setelah sosok Aisyah memasuki kelas, Adrian sedikit tersenyum, karena perilaku Aisyah yang baginya membuat Adrian sedikit penasaran dengan Aisyah sambil cengar-cengir kayak orang gak waras.

***Di Kelas***

"Kamu lama banget, sih Syah? Habis dari mana aja sih" Ujar Safira.

"Eeemmm, aku.... aku... habis ngangkat telepon kok kan cuma sebentar doang, hehe!" Jawab Aisyah masih gugup.

"What ever you! Yang penting kamu gak apa-apa." Sahut Safira.

Tidak lama kemudian, Adrian memasuki kelas. "Lo abis dari mana? Kerjaan lo cuma terima beres doang!" Kata Priyan yang sinis dengan Adrian.

"Lo itu ya? Gak cari gara-gara sama gue apa gak bisa? Mulut lo bacot aja. Terserah lo, kalo lo mau ngatain gue apa?" Jawab Adrian juga sinis.

Perdebatan kecil mereka berakhir, saat Aisyah dan Safira meminta izin untuk pulang. "Eemm...... Maaf, kami harus pulang. Soalnya udah ditunggu sama ibu di rumah!" Kata Aisyah yang masih sedikit gugup.

"Jangan. ....." Sahut Adrian yng dipotong pembicaraan oleh Priyan. "Pulanglah! Lagipula ini sudah sore, memang gak baik kalau wanita pulang malam." Ujar Priyan.

Dalam hati Aisyah, dia begitu mengagumi Priyan. Setelah sosok Aisyah dan Safira jauh dari tatapan mereka. Adrian dan Priyan tetap melanjutkan debat mereka.

"Lo itu ya? Bisa gak sih, gak ganggu hidup gue? Tiap hari cuma debat sama lo terus." Kata Adrian.

Priyan langsung bangkit dari duduknya, dan melangkahkan kaki ke arah Adrian.

"Lo itu gak punya perasaan sama cewek. Udah mau gelap gini, lo larang pulang. Aneh lo ya!" Jawab Priyan sambil mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kelas, karena Priyan juga akan pulang.

"Awas lo, Yan! Gue gak bakal kasih kesempatan untuk Aisyah deket sama lo." Gumam Adrian yang sinis pandangannya.

*****

***Di panti***

"Syah! Sejak kapan kamu tutupin wajah paras cantik kamu itu? Sumpah ini kisah pertama ku yang paling langka seumur hidup ku." Kata Safira penasaran.

"Sejak kelas 4 SD." Jawab Aisyah sambil memainkan smartphonenya.

"What? Wah! Berarti udah lama banget. Sekarang kita udah kelas 3 SMA. Apa kamu gak risih, tiap hari harus pakai masker gituan?" Ujar Safira.

"Awalnya sih gak nyaman, tapi seiring waktu berjalan, nyaman kok! Emangnya kenapa, kamu jijik ya?" Sahut Aisyah.

"Biasanya, cewek itu pengennya cantik. Sampai-sampai kayak Korea, pakai oplas segala. Sedangkan kamu, kata cantik kayak gak guna. Maaf kalo kata-kata ku terlalu kasar!" Ucap Safira.

"Aku cuma pengen nguji aja. Ternyata, banyak orang cuma menilai wajah doang. Enggak lihat paras cantik dari hati." Jawab Aisyah.

"Oh iya! Pasti nanti geng judes Rasti bakal ngebales kamu, cepat atau lambat. Soalnya, mereka ini merasa harga diri mereka jatuh. Gara-gara waktu itu." Kata Safira.

"Biarin aja! Justru itu tujuan ku, kalo tiap hari mereka ngebully aku, Insya Allah aku bakal nunjukin wajah ku ini ke satu sekolahan. Biar jantungan sekalian. Hahahaha!" Sahut Aisyah.

"Hahahaha! Licik juga kamu ya! Terus kamu bakal ngapain dengan wajah cantik lo itu?" Tanya Safira.

"Sudah lah! Lihat aja tanggal mainnya." Jawab Aisyah yang tersenyum sinis dan masih bermain smartphonenya.

"Ok-ok!" Sahut Safira.

*****
Maaf kalo ceritanya garing.✌
Voment & 🌟. Terimakasih!

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang