Part 43 - Memulai Kembali

58 3 0
                                    

Welcome to Semester 2

Tanggal 02 Januari 2018 adalah hari pertama memasuki semester baru. Dan tahun terakhir masa sekolah akan habis.

Senyuman Aisyah kini terukir dengan senyuman tulus di wajahnya. Rasa sakit yang dulu selalu ada, kini berangsur-angsur berusaha ia lepaskan sejauh mungkin.

Rasa sakit yang dipendam lama, akan mengakibatkan penyakit fisik, yang justru harus diobati. Dengan hal itu bahwa dapat diambil kesimpulan, motto Aisyah adalah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Tiba-tiba, datanglah Safira dan Rasti sambil merangkul Aisyah.

"Gimana? Liburannya menyenangkan?" Tanya Safira.

"Kalian? Wah! Bogosipda." Sahut Aisyah.

"Hah?" Safira dan Rasti sambil mengerutkan keningnya.

"I miss so much!" Jawab Aisyah.

"Liburan lo jadi di Austria?" Tanya Rasti.

"Yes! It's true." Sahut Aisyah.

"Kayaknya lo libur 2 minggu, budaya bahasa Inggris udah dibawa kesini aja." Kata Safira.

"Hahahahaha.... Kalian lucu juga ya?" Tawa Aisyah.

Justru membuat Safira dan Rasti tambah bingung dengan tingkah Aisyah yang berubah 180 derajat.

"Lo sakit Syah?" Tanya Safira sambil memegangi dahulu Aisyah.

"No! I'm okay!" Sahut Aisyah.

"Iya. Lo baik-baik aja. Tapi kok aneh ya?" Ucap Safira.

"Sudahlah guys! Yang penting kan sehat." Sahut Rasti.

"Sudahlah! Goes to class! Ppalli ppalli ppalli!" Ajak Aisyah begitu semangat.

"Kayaknya, di Austria dia diguna-guna deh sama seseorang." Ucap Rasti.

"Lo itu ogeb apa tolol sih? Mana ada di Austria ada budaya dukun?" Sahut Safira sambil mendorong kening Rasti.

Setelah itu, Safira berlari untuk menyusul Aisyah yang telah mendahului mereka. Sedangkan Rasti dikacangin.

***Di Kelas***

Suasana di jelas tentu sama saja. Ricuh, ribet, kacau, tapi hal itulah yang Aisyah rindukan. Liburan di Austria membuatnya telah rindu terhadap negara kelahirannya.

Saat semua ricuh terhadap bangku. Tiba-tiba Pak Rudy datang, kelas pun langsung senyap seketika.

"Assalamualaikum, anak-anak! Seperti yang telah dijanjikan saat penerimaan raport, saya akan mengacak kembali bangku kalian. Sekarang silahkan ambil undian, dan duduk di bangku masing-masing sesuai dengan nomor yang kalian dapat dan sesuaikan nomor kalian di papan tulis." Perintah Pak Rudy.

Setelah semua mengambil nomor, dengan sendirinya semua menuju ke bangku yang telah ditentukan oleh Pak Rudy.

Ternyata, Irfan bangku dengan Sarah yang berada di bangku paling depan deretan 2 dihitung dari pintu masuk.

Di bangku paling depan deretan dari pintu masuk Safira dan Arjun. Deretan paling depan nomor 3 Rasti dan Priyan. Dan deretan terakhir atau tepat di depan bangku guru Adrian dengan Aisyah lagi.

Bagi Aisyah, dia sangat muak terus duduk dengan manusia yang berusaha dia lupakan. Tapi apalah daya sebagai seorang murid yang mendapat lotre, tapi tidak beruntung.

"Hai, Aisyah!" Sapa Adrian sedikit canggung.

"Oh..ha...hai!" Jawab Aisyah gelegapan.

"Lama ya kita gak bicara?"

Bad to Beautiful (First Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang