Keramaian jalan tak serta mengganggu kami. Aku dan Alya bersandar di palang sebuah jembatan, sambil tertatap lurus ke aliran sungai yang mengalir. Aku yang masih belum tahu apa-apa dengan lugunya bertanya sebuah pertanyaan yang belum kutahu artinya.
“Cronos itu apa?” Alya menatapku dengan sedikit terkejut.
“Dari mana kau dengar dari beberapa orang yang datang di kota kemarin. Mereka bercerita tentang Cronos. Jadi aku penasaran dengan itu,” jawabku.
Alya menatapku lalu menggaruk rambutnya. Lalu dia mengambil nafas yang cukup panjang. Sambil mengalihkan tatapannya dariku.
“Sebelum itu akan kuceritakan sedikit teori,” ujar Alya.
“Ehh ... baiklah.”
“Kau tahu, di dunia ini kau tak akan pernah bisa sakit. Kecuali kau terkena racun. Dan kau tak akan bisa mati, kecuali kau terbunuh karena sesuatu. Tapi kau bisa terus menua bahkan busuk dan kering. Namun kau tak akan bisa mati karena itu,” jelasnya cukup panjang.
“Kenapa?”
“Entahlah. Mungkin itu karena kau mencari sebuah jawab.”
Aku sedikit bingung dengan pembicaraan ini. Ada banyak yang ingin kutanyakan pada Alya.
“Pertanyaan?”
“Iya pertanyaan. Berbeda dengan peri tanpa sayap yang mempunyai tugas khusus di dunia ini. Jika tugas itu telah selesai mau tidak mau dia akan pergi dari dunia ini. Tapi untuk yang lain tidak. Sebelum pertanyaan itu terjawab, kau tak akan bisa pergi dari dunia ini,” Alya menatap fokus bayangannya di air. "Untuk apa aku di dunia ini? Kenapa apa ada di dunia? Itu ada sebagian kecil pertanyaan yang harus kau jawab.”
“Lalu apa dengan menjawab pertanyaan itu aku bisa kembali dan pergi dari dunia ini?” tanyaku, Alya hanya menjawab dengan mengagukkan kepala.
“Sebagian mendapatkan jawabnya dengan sendirinya. Kebanyakan mendapatkannya ketika mereka akan mati karena terbunuh. Dan sebagian masih terus mencari sampai tubuh mereka tinggal tulang. Namun ...”
“Namun?” aku memotong perkataannya.
“Apabila kau telah terbunuh karena sesuatu tapi kau belum menemukan jawabnya, kau akan tetap ada di dunia ini. Namun dengan wujud lain.”
“Haa ... apa itu?” aku semakin merasa penasaran.
“Kau akan di beri satu kesempatan untuk mencari jawaban itu. Namun dengan wujud lain. Wujud yang cukup amat mengerikan. Bahkan kau tak akan sadarkan diri dengan wujud itu. Orang lain akan menyebutmu Cronos,” jelasnya.
Aku termenung diam tak menjawab. Mataku termenung seduh.
“Cronos hanya mempunyai insting, tanpa pikiran. Mereka akan terus mencari jawaban, walaupun tak tahu cara menemukannya. Dan yang ia anggap sebagai pengganggu akan mereka hancurkan. Tubuh mereka tak lagi seperti manusia. Tapi berbentuk hewan buas yang kelaparan,” lanjutnya.
Aku hanya bisa terdiri bisu. Perasaan ketakutan muncul perlahan dari batinku. Apa yang akan terjadi padaku di masa yang akan datang. Apa aku bisa mencari jawaban itu. Bahkan sebelum aku terbunuh oleh sesuatu. Aku tahu, pasti tak ada orang yang mau menjadi Cronos. Tapi mungkin saja ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓
FantasiaSebuah dunia tanpa kesedihan. Apakah itu ada? Layria, seorang gadis yang dulunya memiliki hidup yang sempurna. Tiba-tiba berbalik hidup penuh kesepian dan kekosongan. Bagai dunia tak menginginkannya lagi. Suatu malam, seekor kucing datang padanya...