Aku jatuh cinta padamu, sejak pertama kali aku melihat senyum masnismu. Tapi sayang. Takdir kita tak semanis itu. Mungkin takdirmu masih indah. Tapi bukan untukku.
Akan kutunggu kau di taman bunga itu. Tempat pertama kaliku melihatmu.-
Seorang gadis berambut coklat berlarian di tengah hamparan bunga matahari. Senyum bahagia dan suara tawa terdengar menggema darinya. Seolah kupu-kupu yang menari di taman.
Dari sisi berlawanan seorang pemuda dengan goresan garis merah di pipinya berjalan santai di dampingi anjing berbulu coklat yang cukup lebat. Tatapannya lurus ke depan. Ia tak memperhatikan hamparan bunga yang ada di sekelilingnya.
“Guk ... guk ... guk ...”
Perhatian pemuda itu terkalihkan oleh anjingnya yang tiba-tiba menggonggong dan berlari mendahuluinya.
“Tunggu!!” teriak pemuda itu. Namun tak dipedulikan olehnya.
Anjing itu terus berlari dan lari. Begitu pula pemuda yang mengajarnya. Pemuda itu terus berteriak agar anjingnya berhenti. Namun itu hanya sia-sia.
Gadis berambut coklat itu sedang termenung di tengah hamparan bunga matahari itu. Hingga suara panggilan dari seseorang dan suara gonggong anjing mendekatinya. Ia membalikkan badannya. Dari sana ia melihat seorang pemuda sedang mengejar anjing.
“Ha ... ha ... ha ...” Melihatnya membuat ia tertawa.
Tawanya menggema sehingga membuat pemuda bahkan anjing itu berhenti berlari. Pemuda itu menatap gadis yang sedang tertawa itu. Mengetahuinya gadis itu tersenyum padanya. Namun ia segara pergi dari sana dengan berjalan berbalik dengan pemuda itu. Tapi sebelumnya ia melambaikan tangannya pada pemuda itu. Dan berlari pergi lagi.
-
Gadis berambut coklat itu berjalan sejajar dengan seseorang pemuda yang tingginya sama dengannya. Sambil membopong tas karung gadis itu terlihat begitu senang.
Hamparan bunga matahari di sekelilingnya terembus angin. Mengibarkan rambutnya dan gaun yang ia kenakan.
“Joel, kenapa kita ke sini?”tanya gadis itu pada pemuda di sampingnya. Pemuda itu melengak.
“Ada kenalan yang harus kudatangi," ujarnya.
“Siapa?”
“Itu dia ...” gadis itu meliriknya. ”Latios!” teriak Joel.
Tepat di hadapannya terlihat seseorang yang pernah ia temui. Coretan merah di pipinya, baju kusam yang ia kenakan, juga anjing berbulu coklat yang cukup lebat itu. Ia adalah pemuda yang ia temui kemarin. Joel berlari ke arahnya, membuat gadis itu mengikutinya. Pemuda itu menghadap ke mereka sambil tersenyum dan melambaikan tangan.
“Kau lama sekali Joel,” sindir pemuda itu.
“Maaf.”
Pemuda itu melirik gadis yang bersembunyi di balik Joel. Seolah ia tahu, itu gadis yang sama yang ia temui kemarin.
“Joel siapa gadis itu,” tunjuknya.
“Dia teman Partyku. Namanya Yuna,” jawabnya.
“Dia pacarmu?” godanya.
“Bukan!” sentak Joel dengan wajah yang memerah. Pemuda itu tertawa melihat reaksi Joel. “Di dunia nyata dia adalah adik sepupuku. Berhentilah tertawa!”
“Maaf.”
Gadis itu hanya terdiam mendengar pembicaraan mereka berdua. Tanpa dia sadari anjing pemuda itu mengendus bawahan gaun miliknya. Mengetahuinya ia membungkukkan badan dan mengelus kepalanya. Anjing terlihat menikmati sentuhan halus dari Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓
FantasiaSebuah dunia tanpa kesedihan. Apakah itu ada? Layria, seorang gadis yang dulunya memiliki hidup yang sempurna. Tiba-tiba berbalik hidup penuh kesepian dan kekosongan. Bagai dunia tak menginginkannya lagi. Suatu malam, seekor kucing datang padanya...