Dunia penuh fantasi. Di sanalah aku berada sekarang. Ada yang bilang tempat ini adalah dimensi lain. Beberapa mengatakan ini jagat raya yang berbeda. Dan sebagian lebih sering mengatakan ini adalah mimpi dengan mata terbuka.
Jauh dari itu aku pernah membaca dari sebuah buku. Elemen yang kita miliki selama ini hanyalah sebuah energi yang bersembunyi di dalam tubuh. Energi itu bisa di keluarkan atau di ganti kapanpun selama ia masih ada di dunia ini. Bahkan Energi itu bisa ditambahkan jenisnya. Sehingga tak jarang ada orang yang bisa mengeluhkan elemen berbeda dengan miliknya yang asli.
Namun ada orang yang mendapatkan lima elemen sekaligus secara bersamaan. Dia adalah Peri Tanpa Sayap. Dalam penggunaannya dia memang tidak bisa mengeluarkan elemennya itu. Tapi jika tugas yang di pegangnya telah mencapai puncak, kekuatannya yang sesungguhnya akan keluar. Dan bisa saja menghancurkan dunia ini bila itu memang tugasnya di sini.
-
Tanpa ku sadari kami tidak lagi berada di kota Neotrin. Setelah kemunculannya Clara membawa kami ke tempat tinggalnya yang berada jauh dari kota itu. Di dalam sebuah gubuk kecil ini kami berkumpul .
Layar hologram muncul dari tubuh Alfonso. Memaparkan sebuah peta dunia seluruh tempat ini. Kami berkumpul melingkarinya. Namun mata kami tertancap pada tanda merah di tengah peta itu.
"Tanda ini apa?" tanyaku.
"Kalau tidak salah tanda itu jatuh pada negeri para peri. Iya bukan Lisa?" lanjut Torm.
"Iya," jawab Lisa tegas.
"Kenapa kita akan ke sana. Bukannya arahnya berlawanan dengan benua selatan?" seru Rion.
"Memang jalurnya berlawanan dengan tujuan kalian. Tapi di sana ada hal yang bisa membantu kalian dalam perjalanan ini," jawab Clara. "Iya kan Lisa?" ia menatap Lisa.
"Iya kau benar."
"Lalu apa yang istimewa dari tempat itu?" Rion kembali ke sana.
"Apakah kau pernah mendengar tentang Lingkaran Cincin?" sambung Lisa.
Rion terdiam bisu seketika mendengarnya. Tidak hanya Rion, semua orang di tempat itu juga diam terpaku sambil menatap satu sama lain.
"Apa itu Lingkaran Cincin?" aku menceplos begitu saja.
"Itu adalah sebuah tempat di mana dengan masuk ke dalamnya kau bisa pergi ke manapun dalam waktu sekejap," jelas Alya.
"Itu saja ..."
"Bukan itu saja, itu adalah lingkaran yang sama yang di gunakan oleh para peri penghubung untuk keluar masuk dunia ini. Kita juga melaluinya ketika masuk ke sini," sambungan Torm. "Kau bisa saja terlempar dari tempat ini bila masuk ke dalamnya," mata Torm berubah menjadi suram.
Ingatanku kembali mundur. Seolah mengulang hal yang pernah terjadi padaku sebelum ini. Termasuk tentang Luct.
"Tenang saja, selama kau tahu tujuanmu lingkaran itu tak akan menyesatkanmu," ujar Lisa.
"Bagaimana caranya. Jarang ada orang yang berhasil keluar dari tempat itu," sambungan Torm.
"Apa jangan-jangan dengan Fast Travel?" cetus Alya. Lisa mengangguk iya.
"Fast Travel adalah fitur kunci. Dengan itu kita bisa mengunci tempat tujuan kita sehingga kita tidak akan tersesat di dalam lingkaran. Cara ini sering di gunakan para pejabat untuk bepergian dengan cepat," jelas Alfonso.
Mereka tak lagi terlihat sedingin tadi. Mata mereka kembali tertuju pada layar hologram di depan mereka. Aku sempat melirik Rion yang menarik nafasnya cukup panjang.
"Tapi, Fast Travel itu sulit untuk di dapat. Bahkan setahuku hanya pejabat tertinggi yang memilikinya. Di mana kita akan mendapatkannya?" tanya Rion.
"Itu sebabnya aku ada di sini," seru Clara dengan suara melengking.
Ia mendekati layar hologram di depannya. Tangannya dengan cepat bermain di dalamnya. Menarik dan memutar peta itu. Hingga akhirnya ia menemukan hal yang ia cari. Semua orang memperhatikan dengan sesaksama apa yang di gambarkan layar itu.
"Metro City," sahut Alfonso.
"Kota terbesar dan termaju di dunia ini," ujar Torm.
"Benar sekali, dua minggu lagi kota ini akan menyelenggarakan acara tahunannya," jelas Clara.
"Sama halnya dengan Olimpiade di dunia kita. Tempat ini juga memiliki hal yang sama. Namun dengan cabang perlombaan yang sedikit berbeda. Biasa di sebut Big Game," sambungan Lisa.
"Dan pejabat di sana berjanji memberikan Fast Travel sebagai hadiah bagi pemenangnya," Clara memotong ucapan Lisa.
Lisa berjalan ke arah Alfonso. Ia memasukkan sesuatu ke dalam tubuhnya. Itu seperti sebuah cip data. Dari sana layar hologram itu berganti gambar. Berubah menjadi profil data kami semua.
"Ini ...?"
"Aku meminta Clara untuk mendaftarkan kita semua. Dengan uang dari quest yang kita lakukan selama ini pendaftaran dapat berjalan lancar. Dan kita akan bermain di sini," jelas Lisa dengan penuh semangat.
Semangat itu seolah menular pada yang lain. Aku menatap layar hologram itu. Seakan ada yang kurang di sana .
"Itu ... kenapa di sana tidak ada profil Alya?" tanyaku. Seketika semua mata tertuju padaku.
"Ingatlah dia adalah peri tanpa sayap. Dia adalah jenis langkah. Tentu saja tidak ada perlombaan yang bisa di mainkannya," jawab Torm.
"Di tambah, kemunculannya bisa mengundang perhatian yang merepotkan. Yang akan melibatkan kita ke masalah besar " sambungan Rion.
"Begitu ya ..." aku melirik Alya yang terlihat begitu tenang mendengar semua ini.
"Itu sebabnya Clara ada di sini. Ia akan menjadi peri penerbang di Party ini," tunjuk Lisa.
Clara tersenyum padaku. Sifatnya terlihat sedikit sombong seperti biasanya. Ia lalu mendekatiku yang sedikit ketakutan melihatnya.
"Ayo kita bermain dengan senang di sana," serunya.
"I ... iya. .." jawabku kikuk.Angin terdengar dari arah luar. Aku bisa mendengar jelas keranya angin di luar sana. Malam telah datang dari tadi. Bahkan makhluk malam telah mulai bernyanyi.
Lisa membubarkan kami. Kami pun langsung mengikuti perintahnya. Sebelum itu aku menatap Alya yang beranjak pergi keluar. Mau ke mana dia?
-
Kenangan masa kecil yang indah. Ketika terlihat dua anak kecil berlarian di keramaian. Jalan, tiang lampu, dan bahkan jembatan yang mereka lalui terlihat begitu indah di hiasi ukiran seni. Bangunan-bangunan klasik juga sempat terlintas di mata mereka.
Rambut pirang dan mata biru hal yang sama-sama di miliki mereka. Mereka terlihat anak perempuan dan laki-laki yang paling bahagia di antara orang di sekeliling mereka.
"Kakak tunggu!" teriak anak perempuan yang jauh di belakang.
"Ayo ..." anak laki-laki itu seketika berhenti.
"Tunggu ..." ia terlihat begitu kelelahan.
"Kau pasti bisa. Aku akan menunggumu. Aku akan selalu bersamamu Seyla," tegas anak laki-laki itu.
Anak perempuan itu tersenyum senang mendengarnya. Ia pun berlari lebih cepat menyusulnya yang jauh di depannya. Perlahan dengan senyum dan suara tawa kecil ia berhasil menggapai anak laki-laki itu.
To Be Continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓
FantasySebuah dunia tanpa kesedihan. Apakah itu ada? Layria, seorang gadis yang dulunya memiliki hidup yang sempurna. Tiba-tiba berbalik hidup penuh kesepian dan kekosongan. Bagai dunia tak menginginkannya lagi. Suatu malam, seekor kucing datang padanya...