02 Make Character

3.5K 236 47
                                    


Mataku terbuka, samar-samar cahaya masuk kemataku.

"Luct, kita ada di mana?" tanyaku gugup.

"Sekarang kita ada sebuah kota, tepatnya di tengah kota Axis. Di sinilah kita akan mencari semua yang kau perlukan selama di sini," tegasnya. "Ayo, kita harus menemui seorang kenalanku," lanjutnya sambil berjalan.

"Iya ..." jawabku.

Aku mengikuti langkah empat kakinya. Namun mataku tak lepas dari orang-orang yang terlihat aneh bagiku. Sebagian ada yang memegang pedang dan perisai. Ada juga yang memegang tongkat dari kayu. Pakaian yang mereka gunakan juga aneh. Sebagian juga berpenampilan aneh. Ada yang bertelinga runcing, atau berbulu dan berekor bagai hewan namun dapat berdiri.

"Luct ... kenapa mereka berpenampilan seperti itu?" tanyaku.

"Aaahh ... sudah kubilang bukan, di dunia ini berbeda dengan dunia yang kau tinggali itu. Di sini kau bisa berpenampilan bebas tanpa ada yang mengkritikmu. Dunia ini amat bebas, sehingga kau bisa melakukan apa pun tanpa ada yang menghinamu atau menghalangimu. Namun tentu saja selama itu masih dalam batas aturan dunia ini," lanjutnya.

"Namun kenapa mereka ada yang berpenampilan seperti hewan atau yang lain?"

"Itu mungkin adalah keinginan mereka sendiri. Sebagian memilih wujud hewan agar tidak ada yang mengenalinya di dunia ini."

"Ehh ... maksudnya?"

"Dunia ini tidak masuk ruang dan waktu. Kami di sini terbiasa memanggil duniamu sebagai dunia Fana, dan di sini sebagai dunia Paralel. Di sini tak terhubung dengan dunia Fana baik dari masalah waktu bahkan tempat. Sehingga hampir setiap harinya ada yang datang dan pergi dari dunia ini. Terkadang tak jarang ada orang yang saling mengenal. Sebagian orang tak nyaman dengan itu. Sehingga mereka mengubah wujud mereka agar sulit di kenali dengan orang lain. Ku pikir itulah alasan mereka memakai wujud sebagai hewan," jelasnya panjang lebar.

"Begitu ya."

Aku masih mengamati orang-orang yang lalu lalang di sekitarku. Hingga tanpa kusadari Luct telah berhenti di depanku.

"Ria, kita telah sampai," desisnya.

Dari luar terlihat ini seperti sebuah Bar. Terlihat jelas dari ekspresi orang yang keluar masuk tempat ini. Entah mengapa perasaanku terasa tidak enak.

"Ayo kita masuk!" ajaknya.

"Kamu yakin, rasanya tempat ini agak berbahaya."

"Jangan khawatir, di sini tak akan ada yang saling menyakiti. Selama mereka masih waras. Ayo ...!" Luct dengan cepat masuk ke dalam.

"I ...i ...ya"

-

Seperti masuk ke atmosfer yang berbeda. Aku tak menyangka bisa masuk ke sebuah Bar untuk pertama kalinya. Di depanku terlihat seorang wanita yang cukup cantik. Berkemeja putih dan rok ketat yang cukup panjang hingga dengkul. Berdiri dari balik meja panjang di sana. Apa dia penjaga tempat ini. Mata hijaunya hampir sama dengan mata Luct menatapku dengan tajam.

"Halo Cindy," sapanya sambil menyebut namanya.

"Hola Pierrot, apakah gadis manis ini yang kau bawa hari ini?"

"Iya, namanya Layria. Kuharap kau bisa membantunya sedikit."

"Tentu saja, lagi pula itu adalah tugasku."

Cindy berbalik ke bawah. Ia sedang membuka sebuah laci, dan dikeluarkannya sebuah kertas kusam dan sebuah pena tinta dari sana. Perlahan ia menaruhnya ke meja tepat di hadapanku.

Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang