Akhir

555 25 0
                                    

Mungkin menurut semua orang aku adalah tokoh terjahatnya. White Heart yang menciptakan sebuah dunia yang isinya bisa ia mainkan. Menculik orang-orang yang ada di luar sana. Dan membawanya dalam dunia ini. Kau bisa mengatakan aku itu. Bahkan bagiku aku juga orang jahat di sini.

"Kembalikan semua orang yang ada di dunia ini ke dunia fana. Jangan sisakan seorang pun di sini. Sebab, pertempuran terdahsyat akan kembali terjadi di dunia ini," ujarku.

"Perang terdahsyat? Apa maksudnya?" tanya gadis di hadapanku ini.

Gadis berbaju frilly drees merah jambu berdiri tepat di hadapanku. Tanpa alas kaki. Dengan rambut hitam panjangnya terurai. Mata coklat besarnya terus berbinar ke arahku. Juga wajah polonya yang membuatku enggan melihatnya.

"Aku tahu kau kehilangan ingatanmu, Layria," aku meliriknya sedikit. "Dan aku berharap kau tak akan mendapat ingatanmu itu kembali."

Layria langsung meluruskan bibirnya. Matanya melotot keluar. Keningnya mengerut. "Aku tahu sesuatu. Walau aku tak ingat semua," tegasnya dengan nada agak tinggi.

"Apa anak kecil itu yang memberitahumu? Anak yang kau temui itu?"

"Iya," helanya.

Aku memalingkan wajahku tadi. Aku mulai merangkai kata yang pas seusai dengan apa yang sedang kupikirkan ini. Aku memain-mainkan rambut putihku. Dan mengangkat sedikit gaun pengantin yang kupakai ini.

Layria. Dia memang bukan gadis biasa. Dia gadis kesepian sama denganku. Seseorang mengajak kami ke sini. Yang dulu hanya ada kegelapan. Lalu kami berbicara tanpa bisa bertatap wajah.
Sesuatu yang aneh terjadi. Ketika ia mengatakan ingin membuat Dunia Tanpa Kesedihan. Saat itu aku hanya diam. Aku berpikir, pasti akan indah jika ada dunia sepeti itu. Tapi bagaimana caranya agar dunia itu terwujud.

"Ria, bagaimana menurutmu dunia ini?" tanyaku.

Layria tertegun. Wajahnya mulai agak lemas. Dengan alis yang ia turunkan sedikit. "Sangat indah. Banyak hal unik dan menarik. Benar-benar dunia yang seru."

Aku meliriknya lagi. Kau benar, ini dunia yang seru. Penuh keseruan. Sangat indah. Bahkan terlalu indah.
Sebuah keajaiban hadir di tengah kegelapan. Semua yang kita pikirkan tiba-tiba menjadi nyata. Kau memikirkan tentang peri, Manusia setengah hewan, Para kesatria pembawa pedang, Penyihir, dan hal-hal yang menarik bagai negeri dongeng.

Kita terus berkhayal. Dan tanpa kita sadari, dunia ini tercipta.

"Lalu, bagaimana kehidupanmu di dunia sana?"

Layria tersenyum girang mendengar pertanyaan itu. "Sangat menyenangkan. Ada banyak teman. Dan hal-hal yang walaupun tak sehebat di tempat ini. Tapi aku lebih sukai di sana."

Kau lebih suka duniamu di sana. Kita berhasil membangun dunia indah di sana. Tapi anganmu masih tentang dunia itu. Kau merasa jenuh hanya duduk diam melihat dunia indah yang kau buat. Berbeda denganku, yang terlanjur jatuh cinta dengan tempat ini.

Kau terlalu mengabaikan dunia ini. Dan aku terlalu berlebihan bermain di sini. Hingga pernah besar terjadi. Kau merasa bersalah akan hal itu. Namun kau justru senang bisa mengorbankan dirimu. Dan kembali ke dunia itu. Kau seakan lupa bagaimana kesepiannya dulu kau di sana.

"Ya... walaupun saat ini dunia membenciku, aku tak masalah. Aku pernah putus asa akan itu. Tapi perjalananku di sini membuatku sadar. Aku harus terus maju. Dan mendapatkan hari esokku yang lebih indah. Dan membuang semua penyesalan ini," ujarnya lantang dengan sorot mata yang begitu membara.

Takdir memang lucu. Kau kembali ke dunia itu. Dan hidup jauh lebih bahagia dari pada di sini. Kau memang sudah kukenal lama. Tapi baru kali itu aku melihatmu tersenyum seperti itu. Dan aku merasa cemburu karenanya. Di mana aku harus sendiri melihat dunia ini yang semakin terasa membosankan.

Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang