10 Keberuntungan

898 77 6
                                    

Hamparan luas tertutup bunga berwarna kuning itu. Seorang gadis berambut coklat berdiri di tengahnya. Angin terus menghantamnya, namun ia tak berpengaruh.

Di arah lain seorang pemuda berlari ke arahnya. Sesekali memanggil mulutnya terbuka seolah menyebut namanya. Namun sebelum ia sampai, semuanya berubah menjadi gelap. Seolah masuk ke dalam air yang cukup dalam. Pemuda itu terus berteriak. Tapi tak dapat mengeluarkan suaranya.

“Ha ...”

Aku membuka mataku. Jantungku berdetak begitu cepat. Aku berusaha bangkit untuk duduk. Nafasku mulai terasa sesak.

Aku melirik sebelahku. Terlihat Alya yang masih lelap tidur bersama Siro yang ada di atas badannya. Di sisi lain ada Lisa yang juga masih tertidur pulas.

“Aku barusan mimpi apa?” bisikku.

-

Seorang pria lanjut usia. Berjanggut panjang putih. Kepalanya yang setengah plontos namun masih terlihat uban lebat di sisi lain. Ia duduk di depanku. Tangannya berada di atas sebuah meja kerja yang penuh dengan buku dan kartas.

Tatapanku beralih ke arah Lisa dan Torm yang berdiri di sampingku. Wajah mereka terlihat tenang, namun masih terasa tegas.

“Layria, perkenalkan dia pejabat di sini. Joel, dia yang akan membantu kita dalam quest ini,” Lisa membuka pembicaraan.

“Tentu, karena itu tugasku  sebagai pejabat di desa ini. Ngomong-ngomong apakah kau yang akan melakukan pemurnian nanti malam?” ia bertanya padaku.

Aku seketika terkejut. Perlahan aku mengambil nafas cukup lama. Sebelum aku menjawab pertanyaan itu.

“Iya,” jawabku.

“Baiklah, tapi sebenarnya kalian tidak perlu melakukan semua ini. Karena ini bukanlah pemecahan masalah yang sebenarnya,” ujarnya.

“Apa  maksudnya.”

“Selama hampir 30 tahun lebih  Cronos ada di daerah itu, ia belum sekalipun mengganggu orang-orang. Itu semua pasti ada penyebabnya,” jelas Torm.

“Benar, seperti yang kubilang kemarin. Kalian bisa memurnikan Cronos. Tapi kalian harus menangani penyebabnya,” sambung Joel.

“Aku tidak mengerti,” aku mulai dibuat bingung dengan pembicaraan ini.

“Selama ini Cronos  tidak pernah menyerang. Alasan kenapa dia menyerang pasti ada yang mengganggunya. Dengan alasan lain ada orang atau suatu kelompok yang berusaha menyerang Cronos,” lanjut Lisa sambil menatapku.

Tatapan Joel seakan berubah. Rasanya ada kecemasan yang dalam dari matanya yang terasa kusam itu.

“Beberapa hari ketika Cronos mulai menyerang, penduduk desa melihat beberapa orang menyerang Cronos. Mereka berusaha membantu Cronos, tapi jarak kekuatan mereka sangan jauh dengan kelompok itu. Beruntung mereka masih bisa hidup. Tapi, semenjak itu Cronos semakin menggagu dan tak segan menghabisi siapa yang ada di hadapannya,” Joel menatap kami dengan tajam. "Aku memang senang kalian ingin memurnikan Cronos. Tapi aku akan berterima kasih jika kalian mau membawa kepala kelompok itu padaku. Akan kusiapkan  hadiah yang cukup untuk kalian,” ujarnya.

“Tentu, beberapa dari kami adalah pemburu hadiah. Jadi kami dengan senang hati menerimanya,” Torm kegirangan.

“Baiklah, aku telah menyiapkan peralatan untuk gadis itu dan beberapa senjata untuk kalian,” serunya.

“Terima kasih atas bantuannya. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” Lisa membungkukkan badannya. Joel tersenyum lalu mengaguk.

“Semoga kalian beruntung.”

Wingless (World with Fantasy Character) Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang