Episode 17: First Love

10.8K 624 41
                                    


[] Henry – It's You, Dengarkan Dia – Nyanyian Untuk Si Buah Hati, Adele – Make You Feel My Love

Third POV

Sepeninggal Draco, Velona menghabiskan waktu bersama ibu dan ayah mertuanya. Alvaro bekerja hari itu, jadi saat ibu dan ayah mertuanya beristirahat, ia pun sendirian. Karena bosan sendiri, Velona menghubungi Bintang dan memintanya untuk datang ke rumah.

 Karena bosan sendiri, Velona menghubungi Bintang dan memintanya untuk datang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak," panggil Bintang. Mereka sedang bersantai di halaman belakang kediaman Hartawan, menikmati pemandangan kolam berenang yang bersih dan airnya tenang ditemani oleh sejuknya semilir angin sore.

"Hm?" respon Velona sembari menatap Bintang penuh tanya.

"Kakak selama sahabatan sama Kak Randy dan Kak Mahes pernah baper gitu gak sih?"

Velona mengerutkan keningnya, mengingat-ingat masa lalu dirinya dengan Randy dan Mahes. Sejak kecil mereka selalu bersama. Velona bahkan menganggap mereka berdua layaknya saudara. Saking seringnya bersama, terkadang ia lupa bahwa ia satu-satunya perempuan di antara mereka bertiga. "Kalo gue sih enggak, gak tau mereka ya. Haha," tawa Velona. "Kenapa nih? Kamu baper sama Aditya?" tebaknya. Dia yakin itu Aditya, bukan Randy atau Mahes. Gerak-gerik Bintang saat bersama Aditya menjelaskan semuanya.

Bintang tertawa malu namun tetap mengangguk mengakuinya. "Haha iya."

"Terus?"

"Terus apanya kak?" tanya Bintang bingung.

Velona menatapnya gemas. "Ya terus kalian gimana? Dia tau gak perasaan kamu?"

"Tau kok, aku udah bilang," aku Bintang.

Velona terlihat salut pada temannya tersebut. Ia belum tentu seberani Bintang untuk mengungkapkan atau menunjukkan perasaannya pada lelaki yang ia suka. Apalagi bila lelaki tersebut adalah teman dekatnya sendiri. "Dianya gimana?"

Bintang menggaruk-garuk leher belakangnya sambil tersenyum mesem-mesem. "Ya... Gak gimana-gimana sih," jawabnya lalu mengedikkan bahu.

"Ih kok gitu? Kakak gak ngerti deh, jadinya kalian sekarang gimana?"

Bintang pun terkekeh melihat reaksi Velona. Wajahnya campuran bingung dengan gemas terhadap Bintang. "Tetep temenan aja biasa..."

"Bisa?" tanya Velona skeptis.

"Bisa-bisain aja," jawab Bintang sambil tertawa.

"Seriusan!"

"Seriuuuussss kak."

Velona masih menatap Bintang tak percaya. Bintang pun melempar senyum kecil sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Gak percayaan banget deh! Aku sama dia udah ngomongin ini kali. Dan... Ya kami sepakat buat bersahabat aja. Ga bisa juga kan maksain perasaan salah satu pihak?"

"Iya sih..."

"Aku udah gede kak. Aku bukan abg labil lagi. Astungkara* aku bisa menghadapi ini dengan dewasa dan lapang dada. Baper sih udah pasti, tapi lama-kelamaan juga bakal ilang sendiri bapernya," tutur Bintang.

Beautiful Sin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang