[▶️] LeeSA - Like a Film, Christina Perri - Human
Draco
Pagi ini gak seperti pagi-pagi kemarin. Gue terbangun ketika Velona bangun dan menyingkirkan tangan gue dari tubuhnya. Pegal di tangan kiri gue baru kerasa setelah dia bangun. Tapi gak apa, it's worth the good sleep I got last night.
This will sound cheesy, but I sleep better when I hold her.
Menggelikan? Emang. Gue aja jijik denger kata-kata gue sendiri. Tapi emang gitu kenyataannya. Gue tidur nyenyak, mimpi juga bukan mimpi buruk. Enak lah pokoknya.
Seperti biasa, Velona akan membersihkan wajahnya dan sikat gigi lalu mulai menyiapkan sarapan buat gue. Sementara gue? Masih bergelung di bawah selimut, nunggu waktu mepet-mepet jam kerja baru mulai siap-siap. Aroma masakan Velona tercium sampai ke kamar kami karena dia lupa menutup pintu kamar. Baunya enak banget, jadi laper.
Pagi ini gue lebih semangat. Seperti ada energi baru yang merasuki diri gue. Gue jadi pengen lebih ceria dan menyambut kasih sayang istri gue dengan tangan terbuka. Anjaaayyy, sejak kapan gue jadi pujangga gini?
Ya intinya gue lebih termotivasi buat menjalani hidup gue hari ini.
Sebelum meninggalkan kamar, gue sempat mengecek Rory. Bayi mungil kami masih tertidur lelap, gue pun meninggalkannya dengan pintu kamar terbuka agar kami bisa mendengar lebih jelas kalau Rory menangis. Velona terlihat sibuk dengan masakannya sampai gak menyadari kedatangan gue.
Apakah gue mulai gila kalo sekarang gue bilang bini gue cantik banget meskipun cuma pake daster yang dulu kami beli di Sukawati dan dengan rambut acak-acakan? Gue pernah denger, kalo kita lagi bahagia apapun bakal terlihat lebih baik di mata kita. Contohnya aja Velona. Kalo biasanya gue ngeliat dia kayak gini dan langsung mikir dia kayak mak lampir, tapi sekarang opini gue tentang dia berubah. Dia terlihat lebih manusiawi? Gue bingung harus menggunakan kata-kata positif apa yang gak terlalu lebay buat mendeskripsikan dirinya saat ini. Yang pasti, sekarang dia bukan lagi titisan mak lampir di mata gue.
"Masak apa?"
"ASTAGA!!! DRACO!!!" jeritnya terkejut. Saking terkejutnya, spatula yang ia genggam tadi sampai jatuh. Gue gak bisa nahan diri gue buat gak ketawa liat dia.
"Kaget tau gak!! Kenapa sih mesti tiba-tiba gitu nongolnya?!" Kesalnya.
"Makanya masak tu jangan sambil ngelamunin gue, kan jadi gak denger kalo gue dateng!"
"Ngelamun ndasmu!" Umpatnya.
Gue berdecak sambil menggelengkan kepala, "Masih pagi udah ngomong kasar. Gak bisa apa kita nikmatin pagi yang tenang? Kan hari ini kita udah baikan," ujar gue lalu mengambil kursi di dekatnya.
Velona memungut spatula yang jatuh lalu mencucinya sebelum menggunakan spatula itu kembali.
"Kapan gue setuju kita baikan?" Tanya Velona sambil melanjutkan masakannya.
"Kan semalem bobonya udah pelukan." Polos banget kan jawaban gue?Velona hanya terkekeh mendengar ucapan gue, sekilas gue denger dia ngomong, "dasar sinting."
"Ntar malem jadi kan, Vel?" Tanya gue memastikan.
"Harus banget ya?"
"Lo mau bikin kecewa mama?" Maafin Draco ya ma, boong bawa-bawa nama mama. Ini demi kebaikan bersama. Semoga pahala mama nambah. Amin.
"Ya udah. Mau langsung ketemu di sana? Apa gue ke kantor lo dulu?" Sahutnya.
Gue berpikir sejenak. "Kayaknya gue pulang dulu deh. Mau mandi biar makin ganteng. Ntar kalo gue kucel lo malu lagi jalan sama gue."
Bisa gue pastikan pagi ini adalah pagi yang indah. Yang biasanya cuma diem-dieman, sekarang gue bisa denger Velona ketawa. Amazing.Setelah sarapan, gue bersiap-siap berangkat ke kantor. Gue udah bertekad buat fokus kerja biar bisa nyelesein pekerjaan gue tepat waktu. Sebisa mungkin hari ini gue gak bikin Velona kecewa.
"Doain daddy ya, semoga bisa bikin mommy kamu seneng hari ini," bisik gue ke Rory yang sekarang ada di baby bouncer-nya. Rory hanya merespon gue dengan mengerjap-ngerjapkan matanya, gak ngerti kali sama omongan gue. Tapi gue tetep seneng. Gue mengecup kening dan pipi Rory.
![](https://img.wattpad.com/cover/126695595-288-k307452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Storie d'amore"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...