Bonus Ep VII : Waktu

5.3K 361 11
                                    

[▶️] Hindia - Secukupnya

Randy

"Lagi di mana, Ran?"

"OTW Bosche, Vel. Kenapa?"

Suara helaan nafasnya terdengar jelas.

"Ketemu dia lagi ya?"

"Ya gitu."

Hening.

"Oke. Jaga diri lo."

"Gue bukan anak kecil lagi, Vel."

"Emang bukan, tapi lo keluarga gue. Gue cuma mau mastiin kalian semua baik-baik aja."

"Hmmm."

Dan sambungan telepon pun terputus.

Gak ada yang ngerti emang sama kecendrungan gue yang selalu datang ke tempat ini tiap kali gue abis putus sama pacar-pacar gue. Jangankan mereka, gue pun gak ngerti sama diri gue sendiri. Rasanya tubuh gue udah ada yang setting otomatis biar selalu ke sini tiap kali gue patah hati.

Bukan apa yang gue cari ke sini. Tapi siapa.

Di depan orang-orang gue emang selalu bisa memainkan peran gue sebagai playboy kelas kakap. Dengan mudahnya gonta-ganti pacar. Keliatan santai tiap kali cewek gue satu persatu ninggalin gue.

Yang mereka gak tahu cuma kekecewaan gue yang tersembunyi dengan rapi dibalik wajah acuh gue. Kecewa karena selalu gagal di tiap hubungan yang gue bina.

Kegagalan datang dengan berbagai bentuk. Ada yang gagal di keluarganya, ada yang gagal dalam studinya, ada yang gagal di pekerjaannya dan ada yang gagal dalam percintaannya. Kayak gue.

Karir gue boleh cemerlang, tapi sayangnya kisah cinta gue gak semulus karir gue. Gue kira kalo kita udah sukses dalam pekerjaan kita, kisah asmara kita pun bakal mengikuti jejaknya. Ternyata gak selalu seperti itu.

Kalo Tuhan udah gak menghendaki, mau sekeras apapun berjuang, ujung-ujungnya bakal kandas juga. Di mata orang-orang gue emang kayak cowok yang selalu gak ambil pusing masalah pacar-pacaran. Mereka cuma gak pernah liat gimana seriusnya gue sama mereka. Gak pernah gue selingkuhin satupun dari mereka.

Ternyata setia aja gak selalu cukup ya. Pasti ada aja hal-hal yang akhirnya bikin suatu hubungan itu berakhir, terlepas dari usaha kita untuk tetap jadi manusia baik alias bukan bajingan. Intinya, apapun yang kita lakukan kalo Tuhan udah bilang gak, ya gak.

Sesampainya di club malam yang sering gue datangi ini, gue mengedarkan pandangan gue, mencari sosok familiar yang biasanya duduk di dekat bar sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di club malam yang sering gue datangi ini, gue mengedarkan pandangan gue, mencari sosok familiar yang biasanya duduk di dekat bar sendirian. Sekitar dua menit mata gue mencari-cari tapi gue tak kunjung menemukan sosoknya. Kening gue pun mengernyit. Ini sabtu malam. Biasanya dia akan mengisi salah satu kursi di depan bar dan memegang gelasnya. Tapi sepertinya malam ini dia tidak datang.

Gue pun menekan tombol panggil begitu menemukan kontak yang gue simpan dengan inisial "N" saja di ponsel gue. Tak lama kemudian panggilan gue tersambung.

Beautiful Sin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang