[▶️] Adele - Make You Feel My Love, Empire Cast - Conqueror
Velona
Dua minggu setelah kepulangan gue dari Singaraja, gue janjian buat ketemu sama Kak Rose. Entah kenapa, sejak pertemuan nggak sengaja sama mantan Draco yang namanya Sita kalau nggak salah, gue sama Kak Rose jadi makin akrab. Gue ngerasa sekarang Kak Rose ini udah masuk ke jajaran orang terdekat gue. It feels like we're bestfriend gitu. Jadi sahabat cewek gue saat ini bukan cuma Bintang doang. Ada hal yang nggak bisa gue ceritain ke Bintang tapi pengen gue ceritain ke Kak Rose.
Kayak masalah sama Draco ini. Mungkin karena gue dan kak Rose ada hubungan signifikan sama Draco, jadi gue ngerasa lebih nyaman aja buat cerita ke dia.
"Hai, Vel!" Sapanya ceria. Makin hari dia makin cantik gue liatnya. Nggak tau kenapa. Pokoknya bersinar gitu loh. Persis banget Kak Rose yang gue kenal pertama kali sebelum dia tau gue hamil anaknya Draco.
Yang bikin tambah aneh, akhir-akhir ini dia balik lagi ke instagram yang udah setahunan lebih nggak dia pake. Postingannya pun ambigu gitu. Foto tempat, bunga, makanan, tapi nggak pernah fotonya sendiri. Apa mungkin dia lagi deket sama seseorang ya?
Kalopun iya, siapapun orang itu, semoga dia bisa mencintai Kak Rose selayaknya Kak Rose pantas dicintai. Kita semua tau Kak Rose baiknya kayak apa. Dia pantas mendapatkan orang yang baik dan bisa membahagiakan dirinya.
"Hai, kak!" Sapa gue balik.
"Rory nggak ikut?" Tanyanya sembari meletakkan tas lalu membuka cardigan yang ia kenakan.
Gue menggeleng. "Dia diajak ke rumahnya Bli Soka sama Draco."
Sebelum gue bilang mau ketemu Kak Rose, Draco memang sempat mengajak gue buat ikut berkunjung ke rumah Bli Soka. Tapi gue tolak dengan halus karena udah terlanjur janji sama Kak Rose. Alhasil, dia cuma memboyong Rory ke sana. Lagipula, Rory udah nggak bergantung sama asi gue lagi sekarang, jadi lebih gampang kalo Rory pergi tanpa gue. Asal sama orang yang dia kenal, Rory nggak bakal rewel. Apalagi kalo sama daddynya, gue jamin dia bakal anteng 100%.
"Gimana kabarmu?"
Gue tersenyum kecut. "Nggak tau kak. Antara baik sama nggak baik."
"Loh, kenapa?" Tanyanya. Ekspresi wajah Kak Rose langsung berubah menjadi khawatir.
Gue menghembuskan nafas berat. "Hampir aja aku punya anak tiri, kak."
Kak Rose mengernyit, nggak mengerti. "Maksudnya?"
Gue pun menceritakan masalah Maya dan hasil tes DNA anak Maya pada Kak Rose. Dia melihat gue dengan tatapan lembutnya dan mendengarkan cerita gue dengan seksama, membuat gue makin nyaman cerita ke dia. Kak Rose memang punya efek ajaib itu. Dia bisa bikin orang ngerasa tenang dan nyaman hanya dengan tatapannya.
"Ternyata gini rasanya jadi kakak dulu...," gumam gue dengan pandangan menerawang.
Gue pun memusatkan kembali tatapan mata gue ke Kak Rose. "Maaf lagi ya kak, dulu aku nyakitin kakak kayak gini. Sekarang aku tau rasanya dapet berita pasangan kita ngehamilin cewek lain. Aku ngerti gimana perasaan kakak pas aku tiba-tiba masuk ke dalam hidup kakak sama Draco."
"Udahlah, Vel. Nggak usah diungkit-ungkit lagi. Aku udah nggak peduli kok sama masa lalu aku yang itu. Toh juga sekarang kita tetep temenan. Aku udah ikhlas, Vel dan udah sadar kalo Tuhan lagi nunjukin ke aku, Draco memang bukan jodohku."
Ternyata jadi orang yang menyakiti itu juga nggak gampang ya. Gue kira mereka nggak bakal ngerasain apapun. Tapi, mereka yang masih punya hati bakal ngerasain rasa bersalah yang nggak pergi-pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Romance"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...