[▶️] Ariana Grande - Best Mistake, Secondhand Serenade - Maybe, Julien Baker - Sour Breath
Velona
Sepi.
We're back to being strangers again. Rasanya kayak kami udah jalan dan sampai di pertengahan tapi harus balik lagi. Semua kembali ke awal, ke saat-saat kami tidak sepemahaman.
Atau mungkin sebenarnya selama ini kami memang nggak pernah sepaham? Hanya gue yang berasumsi kalau kami udah berjalan beriringan di jalan yang sama dan menuju satu tujuan yang sama. Lagi-lagi Draco berhasil memupuskan harapan gue.
Kecewa.
Cuma satu kata itu yang paling menggambarkan perasaan gue saat ini. Ngerti kan rasanya saat kita udah menaruh ekspektasi yang tinggi pada seseorang tapi ternyata orang tersebut nggak sesuai ekspektasi? Mungkin inilah kenapa ada sebuah kutipan viral yang berbunyi: jangan pernah menaruh harapan pada siapapun.
Ternyata memang manusia sering banget bikin kita kecewa. Dan buat gue manusia tersebut adalah Draco.
Selama berminggu-minggu kami bertingkah layaknya dua orang asing yang tinggal seatap. Gue nggak lagi bertegur sapa dengannya. Gak lagi masak atau mengurusi apapun kebutuhannya. Gue benar-benar bersikap bagai orang asing.
Untungnya Draco cukup tahu diri buat nggak maksa tidur di kamar kami. Dia memilih tidur di kamar Rory selama ini. Selain itu, seperti ada perjanjian tak terucap selama perang dingin ini terjadi. Di depan orang lain terutama keluarga Draco, kami berakting seolah-olah hubungan kami baik-baik saja. Tetapi sebisa mungkin kami menghindari bertemu dengan keluarga Draco atau hadir di acara-acara yang mengharuskan kami untuk hadir bersama agar kami tak perlu bersandiwara lagi. Keluarga Draco dan teman-teman kami pun hingga saat ini belum menyadari ketegangan di antara kami. Mereka hanya berpikir kalau Draco sibuk dengan pekerjaannya sehingga jarang sekali bisa bertemu.
Gue sih nggak keberatan. Nggak tahu juga apa yang Draco lakukan selama dia nggak ada di rumah. Setidaknya gue nggak perlu merasakan ketidaknyamanan yang akhir-akhir ini gue rasakan saat ada Draco jika Draco tidak di rumah. Menjalani hari juga jadi terasa lebih mudah jika hanya ada gue dan Rory di rumah. Gue nggak perlu ngerasa kikuk di rumah sendiri.
***
Saat itu pertengahan Maret ketika Devan menghubungi gue dan bilang akan pulang ke Bali setelah beberapa bulan kerja di Singapore.
Beberapa bulan setelah kami putus, gue mulai ngobrol lagi dengan dia. Memang nggak seintens dulu, tapi setidaknya ngobrol dengan Devan lumayan membantu mengalihkan perhatian gue dari masalah-masalah yang gue miliki. Kami banyak ngobrol tentang berbagai topik. Kadang dia tanya tentang Rory dan gue dengan senang hati menceritakan perkembangan Rory ke dia.
"Hai," sapa Devan begitu gue membuka pintu rumah gue. Sebelumnya dia udah sempet ngabarin kalau mau ke rumah. Katanya mau ketemu sama Rory karena belum sempat ketemu sejak Rory lahir.
Gue pun mempersilakan Devan untuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Setelah itu, gue membawakan minum untuknya. Devan memperhatikan Rory yang sibuk berceloteh dengan bahasanya sendiri di bouncernya yang memang sedari tadi gue letakkan di ruang tamu. Ada senyum tulus terlukis di wajah Devan dan hal tersebut menimbulkan perasaan hangat di dada gue.Bukan gue jatuh cinta lagi atau apa. Gue hanya senang dia nggak menyalahkan Rory atas kandasnya hubungan kami. Gue bahagia bisa liat dia menatap Rory dengan senyum tulus, bukan wajah kebencian.
"Maaf ya baru sempet nengokin kalian. Aku sibuk banget dan baru sekarang bisa balik ke Indonesia," tuturnya. Gue tersenyum simpul. Devan masih belum bisa meninggalkan kebiasaannya yaitu ngomong aku-kamu sama gue. Beberapa kali dia nyoba pake gue-lo tapi seringkali gagal. Akhirnya gue nggak ambil pusing masalah itu. Toh juga di sini ngomong aku-kamu adalah hal yang lumrah buat pasangan maupun yang bukan pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Romance"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...