[▶️] The Overtunes - Begitu Indah, Ed Sheeran - Kiss Me
Third POV
Semenjak malam tahun baru itu, Draco semakin terang-terangan memberi perhatian kepada Velona. Contohnya saja dia rutin menanyakan keadaan Velona setiap hari. Apakah Velona sudah makan atau belum, apa yang Velona inginkan, atau apa Velona merasakan sakit. Velona sendiri sudah tidak terlalu mengabaikan Draco seperti dulu. Ia hanya mencoba merespon segala pertanyaan Draco lebih baik dari sebelumnya.
Namun, meskipun mereka lebih banyak ngobrol sekarang, Velona belum juga membuka pintu kamar mereka untuk Draco. Draco masih bermalam di kamar putri mereka. Tidak sekalipun Draco mengeluh atau protes. Dia tulus ingin menjalani proses 'balikan' ini pelan-pelan.
Kini usia kandungan Velona telah menginjak bulan ke lima. Semakin besar usia kandungan Velona, semakin gampang juga bagi Velona untuk merasakan lelah dan stres. Semua orang tahu betapa aktifnya Rory dalam bergerak. Sejak awal Rory bisa merangkak, gadis kecil itu sangat sukar untuk disuruh diam di satu tempat. Rasa penasarannya terlalu tinggi sehingga kadang ia pergi ke tempat-tempat yang tak terduga, membuat orang tua serta orang-orang di sekitarnya terkadang panik karena ulahnya.
Syukurnya selama beberapa minggu terakhir ini, Draco bertransformasi menjadi pria super sabar. Ia dengan telaten mengurus Rory dan mengawasi Rory agar bocah itu tidak menyebabkan masalah. Ia berusaha semampunya untuk menjaga Rory. Tak peduli selelah apa dirinya, begitu ia pulang dari kantor, Rory akan menjadi tanggungjawab penuhnya.
Dan Velona merasa bersyukur akan adanya bantuan dari pria yang masih menyandang status sebagai suaminya tersebut. Setidaknya ia bisa istirahat lebih cepat.
"Tadi jadi check up?" Tanya Draco saat mereka makan malam.
"Jadi," jawab Velona disela-sela mengunyah makanan.
"Dokter Shara bilang apa?"
"So far so good. Dedenya sehat terus lagi aktif-aktifnya, makanya gue gampang capek," jelas Velona.
Draco mengangguk puas. Dia sebenarnya masih kecewa tidak bisa ikut menemani Velona mengecek keadaan bayi mereka karena harus bekerja. Selain itu, ia jadi kehilangan kesempatan untuk membujuk Dr. Shara agar memberitahu jenis kelamin calon anak mereka. Velona yang meminta pada Dr. Shara untuk merahasiakan hal tersebut dari mereka berdua atau siapapun. Velona ingin anak ini menjadi kejutan untuk mereka.
"Oh ya, betewe, Soka ngajak kita dinner minggu depan," kata Draco.
Velona diam sejenak, mengingat-ingat rencana apa saja yang telah ia buat untuk minggu depan. "Kapan pastinya?"
"Tanggal 14. Itu hari minggu kalo nggak salah."
Velona mengangguk pelan. Seingatnya ia hanya ada janji meet up dengan teman-teman kerjanya dulu hari Jumat, lalu keesokan harinya dia akan bertemu dengan Devan. Jadi, hari minggu ia tidak ada rencana apapun. "Oke deh, gue bisa ikut kok."
"Great! Nanti gue sampein ke mereka. Pada bacot banget soalnya kalo tiap ngumpul gue datengnya sama Rory doang," ujar Draco.
Sempat beberapa kali Draco mengajak Velona, tetapi Velona selalu saja ada alasan untuk tidak ikut dan Draco tidak pernah memaksanya. Oleh karena itu, sekarang Draco sangat senang akhirnya ia tidak seperti duda lagi setiap kali bertemu dengan teman-temannya.
***
Hari ulang tahun Soka, yakni Minggu, 14 Januari, pun tiba. Velona sendiri baru tahu beberapa hari yang lalu. Ia kira ini hanyalah acara kumpul rutin Draco dengan gengnya. Ternyata Soka memang mengadakan acara makan malam kecil-kecilan yang hanya diisi oleh mereka berempat bersama pasangan dan anak masing-masing. Velona agak panik saat tahu ia tidak menyiapkan apapun. Tetapi dengan cepat Draco menenangkannya dan mengatakan bahwa ia telah menyiapkan sebotol wine mahal untuk Soka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Romansa"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...