[▶️] Indrakustik & Arina - Stars in Your Eyes, Trisouls - Senyummu Hanya Untukku
Rose
Dear Rose,
Two years have passed. You've done your best, you're doing well. Thank you for not giving up on yourself. Thank you for holding on. Thank you for surviving. Be happy, me.14 Mei 2018
Senyum mengembang di wajahku. Sinar mentari masuk melalui celah-celah gorden kamar. Warnanya sangat menghangatkan perasaanku. Semangatku pun semakin besar untuk segera menyambut hari ini.
Akhirnya bulan Mei menjadi bulan yang aku nanti-nantikan lagi setelah dua tahun lamanya aku tidak pernah merasa bersemangat menyambut bulan kelahiranku ini. Jika diingat-ingat, bulan Maret dan April kemarin berlalu begitu saja. Tidak seperti tahun lalu atau dua tahun sebelumnya.
Dua tahun lamanya bulan Maret dan April menjadi waktu tersulit bagiku. Kalau diingat lagi, bulan Maret 2016 adalah saat aku mengetahui tentang Draco dan Velona. Lalu bulan April? Kalian tahu sendiri, itu adalah waktu pernikahan mereka.
Dua tahun lalu, Maret dan April adalah dua bulan terberat dalam hidupku. Tak peduli seberapa besarnya aku ingin bulan-bulan itu cepat berlalu, rasanya hari berjalan begitu lambat, seolah-olah semesta begitu menikmati rasa sakitku. Tak ada hari yang aku lewati tanpa rasa sesak di dadaku. Aku bahkan kesulitan meninggalkan kamarku ini, tempat perlindunganku, karena takut menghadapi kenyataan yang begitu pahit bahwa happy endingku telah dihancurkan begitu saja.
Kemudian tahun lalu, semua sudah lebih membaik dari sebelumnya. Hanya saja, aku masih teringat akan kejadian di tahun sebelumnya. Tapi untungnya aku tidak sendiri, ada banyak orang yang mendukungku dan memberiku kekuatan. Orang-orang yang selalu ada bersamaku, membuat Maret dan April tak semenakutkan dulu lagi. Memang diriku sudah mulai sembuh dari luka yang sebelumnya, namun bekasnya masih ada dan akan selalu mengingatkanku pada penyebabnya. Masih sedikit sulit hidup dalam bayang-bayang ketakutan yang telah bersemayam dalam tubuh ini. Aku takut saat aku mulai merasakan kebahagiaan lagi, kebahagiaan itu akan dirampas kembali seperti dulu.
Namun, tahun ini. Kedua bulan tersebut lewat begitu saja. Kalau dipikir-pikir, aku bahkan tidak ingat kalau Maret itu adalah saat patah hati terhebat dalam hidupku dan April merupakan pelengkap sakit hatiku. Aku merasa terbebas dari mimpi burukku, tidak lagi aku dihantui oleh kejadian buruk itu. Tidak ada lagi yang namanya insomnia karena ingatan tentang kegagalanku dengan Draco muncul lagi. Semuanya sirna bak debu yang terbawa angin, entah ke mana perginya.
Terima kasih pada seseorang yang memberanikan diri untuk terus berusaha memasuki hati yang telah tak berpenghuni ini. September 2017, akhirnya aku pun ikut memberanikan diri untuk membuka hatiku padanya. Dia yang selalu penuh dengan canda, omongannya yang sering kali ceplas ceplos tak tersaring, dan dia dengan segala bentuk perhatiannya padaku.
Aku bersyukur telah dipertemukan lagi dengannya. Aku bahkan ingat dengan jelas, 20 Agustus 2016, ia tak sengaja menabrakku yang baru saja keluar dari kelas. Aku kira itu akan menjadi pertemuan terakhir kami, tetapi beberapa hari kemudian aku bertemu dengannya lagi di Indomaret. Dia menawari satu gelas kopi susu yang dengan ragu aku terima. Senyuman khas dengan gigi-gigi taringnya yang menonjol telah terpatri di kepalaku saat itu. Mungkin selamanya aku akan selalu bisa melihat senyum itu tergambar jelas di kepalaku.
Pertemuan secara tak sengaja terus terjadi di antara kami, entah itu di area kampus maupun di luar kampus. Itulah yang membuatnya berpikir kalau sebenarnya ini adalah takdir dari Tuhan. Ia sendiri kaget pada dirinya yang bisa mendapat keberanian untuk mengajakku makan siang bersama saat kami tak sengaja (lagi) bertemu di sebuah cafe kecil dekat gedung kampus FMIPA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Romance"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...